Cara Membuat Aplikasi Android Sederhana Tanpa Coding untuk Bisnis UKM

Cara Membuat Aplikasi Android Sederhana Tanpa Coding untuk Bisnis UKM – Di era seperti sekarang, semua hal harus bisa diadaptasikan dari offline ke online.

Dari cara tradisional ke digital.

Maka dari itu, membuat aplikasi bisa menjadi bahan pertimbangan untuk para penggiat UKM.

Dengan memiliki sebuah aplikasi, usaha bisa berjalan dengan mudah.

Contohnya, ketika sebuah UKM menggunakan aplikasi penjuaan, maka aplikasi tersebut akan mempermudah proses penjualan (penjualan jadi lebih cepat).

Tak hanya itu, pencatatan penjuala lebih akurat lalu mengelola bahan dan analisa hasil penjualan pun bisa lebih mudah.

Pemilik UKM jua bisa memonitor usahanya lebih mudah.

Maka dari itu, secara tidak langsung, hal ini akan meningkatkan keuntungan dan keefektifan dalam melakukan usaha juga.

Nah kali ini, kami akan membahas tentang cara membuat aplikasi Android sederhana.

Namun perlu diperhatikan, bahwa cara membuat aplikasi ini adalah aplikasi sederhana dan bukan aplikasi kompleks seperti milik KoinWorks.

Tutorial yang akan dijabarkan di sini juga masih sangat awam, tanpa coding, jadi bisa diimplementasikan dengan mudah dan sederhana.


Cara Membuat Aplikasi Android Sederhana Tanpa Coding untuk Bisnis UKM

#1. Langkah – Langkah Umum Membuat Aplikasi Android

Mari kita mulai membahas, bagaimana langkah-langkah sederhana dalam membuat aplikasi Andorid untuk bisnis UKM.

1. Menentukan Terlebih Dahulu Aplikasi Apa yang Akan Dibuat

Tentukan dulu, untuk apa kamu membuat aplikasi Android ini.

Misalnya kamu bisa membuat untuk situs jual-beli online yang memudahkan konsumen dalam bertransaksi.

Atau kamu ingin membuat aplikasi Andorid untuk perusahaan yang tujuannya untuk mendekatkan brand dengan konsumen.

Apapun itu, selalu perhatikan kesederhanaan, dan kemudahan dalam penggunaan.

Bahasa lainnya adalah friendly user interface dan user experience.

Selain itu, tunjukan juga kelebihan aplikasi Android kamu dibandingnya aplikasi lain yang sejenis.

2. Membuat Konsep Aplikasi Tersebut

Setelah mengetahui apa tujuan kamu membuat aplikasi Android, selanjutnya buat konsepnya.

Adapun untuk menentukan konsep. Coba jawab pertanyaan – pertanyaan berikut ini.

Akan digunakan sebagai apa aplikasi ini?

Lalu, apa kontribusi aplikasi buatanmu untuk masyarakat?

Masalah apa yang bisa diselesaikan dari aplikasi ini?

Jika nantinya sudah jadi, bagaimana cara memasarkannya, supaya banyak yang unduh?

3. Memperbanyak Riset

Setelah konsep selesai dibuat, hal yang harus kamu lakukan adalah riset.

Perbanyak riset untuk mempertajam dan menyakinkan ide yang kamu miliki.

Riset di sini berguna untuk membuktikan ide sekaligus menjadi pondasi aplikasimu

Ketahui penilaian orang terhadap aplikasi kompetitor, lakukan survey dan lainnya.

Cari dan gali informasi sebanyak-banyaknya dari market.

4. Memilih Perangkat Lunak yang Tepat

Cara membuat aplikasi Android, terkadang bukan hanya soal coding yang rumit.

Tetapi ada lho searang software khusus yang bisa membantumu membuat apliasi Android sendiri tanpa coding.

Ada software gratis dan berbayar.

Tapi tentu kamu bisa mendapatkan banyak manfaat dari versi yang berbayar.

Beberapa contoh software yang bisa kamu pilih antara lain: ShoutEm, Appery, Mobile Roadie, AppMakr dan The App Builder.

5. Membuat Story Board Aplikasi

Istilah lain dari Story Board adalah wireframe.

Melalui hal ini, kamu bisa menuangkan segala konsep dalam bentu desain.

Wireframe berguna supaya kamu mendapat gambaran lebih jelas perihal aplikasi.

6. Mengeksekusi Wireframe dan Membuat Back End

Back end bisa diibaratkan sebagai panggung bagian belakang di mana kamu menyimpan banyak data aplikasi di sana.

Gunakan beberapa aplikasi untuk membantu memudahkan membuat sisi programming ini.

7. Melakukan Uji Coba Prototype

Saat tahap back end sudah selesai, kamu harus melakukan uji coba.

Alasannya karena belum tentu aplikasi berjalan lanar.

Tawarkan beberapa orang untuk melakukan uji coba.

Setelah mereka menggunakan, tanyakan komentar tentang aplikasi tersebut.

Dengan begitu, kamu jadi tahu apa masalah yang masih dan sering ada.

8. Mendesain Tampilan

Nah sekarang saatnya mendesain tampilan aplikasinya.

Tampilan user interface yang menarik dan cantik bisa menarik banyak pengguna.

Ibaratnya, interface yang menarik bisa menjadi daya tarik pertama.

9. Uji Coba Konektivitas Back End dan User Interface

Lakukan uji coba kembali.

Kali ini, untuk melihat apakah back end berfungsi dengan baik terhadap user interface.

Dalam tahap ini, biasanya akan dilakukan pengetesan baterai untuk melihat apakah aplikasi menghabiskan banyak data atau tidak.

10. Melakukan Beta Testing

Ingat, aplikasi ini bukan hanya untuk pribadi kamu tetapi juga orang lain.

Maka dari itu, kamu perlu mengetahui pendapat orang-orang.

Caranya? lakukan beta testing untuk mengetahui apakah animo masyarakat besar terhadap aplikasi Android kamu.

Atau apakah aplikasi ini diterima?

Tentu akan ada pro-kontra, tapi pintar-pintarlah memilih feedback dari mereka sebelum kamu meluncurkan aplikasimu.

11. Meliris Aplikasi

Setelah semua sudah dilakukan, terakhir adalah kamu merilis aplikasimu.

Dalam artian, aplikasi Android kamu sudah siap dibagikan dan digunakan khalayak banyak.

Tapi tentu sambil berjalan, kamu harus melakukan pembaruan, ya.

Perbaiki juga selalu bug, atau eror yang ada di setiap pembaruan tersebut.


#2. Cara Membuat Aplikasi Android Sederhana dengan Android Studio

Setelah mengetahu langkah-langkahnya, mari ketahui bagaimana cara membuat aplikasi Android.

Kamu bisa membuat aplikasi Android, dengan menggunakan Android Studio.

Kenapa?

Android Studio adalah tools resmi yang didukung penuh oleh Google, perusahaan dibalik OS Android, untuk mengembangkan apliasi Android.

Lalu bagaimana caranya?

1. Install Aplikasi JDK

Pertama kamu harus menginstall dan melakukan setting Java Development Kit atau JDK.

JDK sendiri adalah Software yang biasa dipakai untuk kompilasi dari bahasa pemrograman Java ke Bahasa pemrograman bytecode.

2. Install Android Studio

Selanjutnya kamu bisa install Android Studio.

Seperti yang sudah dibahas, bahwa Android Studio sudah secara resmi didukung Goole untuk pembuatan aplikasi.

Android Studio sendiri adalah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) untuk pembuatan aplikasi Android.

Di sini, kamu bisa melakukan editor kode Intellij, developer tools dan lainnya.

3. Membuat Project di Android Studio

Pertama, buka Android Studio lalu klik Start a new Android Studio Project untuk membuat project baru.

Di halaman Activity, pilih Empty Activity untuk membuat aplikasi dari nol.

Setelah itu klik Next untuk melanjutkan.

Kedua, tetapkan konfigurasi project aplikasi Android yang akan dibuat dengan mengisi informasi ini.

  • Nama Activity dan Project: Sebagai identitas aplikasi supaya proses pembuatan lebih mudah.
  • Package Name: Identitas dari class yang digunakan untuk pemanggilan suatu program di Android.
  • Save Location: Lokasi di mana project disimpan.
  • Language: Bahasa pemrograman yang digunakan.
  • Minimum API Level: Digunakan saat proses running hasil aplikasi Android yang akan berjalan pada versi Android.

Setelah selesai, klik Finish.

4. Membuat Interface

User Interface adalah tampilan visual dari Android atau biasa disingkat UI.

UI sendiri menggabungan konsep desain visual, interaksi dan infrastruktur informasi

Terdapat dua jenis Interface dalam aplikasi Android yaitu View dan ViewGroup.

View: Komponen di layar yang mana pengguna dapat melihatnya dan berinteraksi langsung.

Dalam aplikasi Android terdapat empat komponen View yaitu TextView, ImageView, ListView dan GridView.

ViewGroup: sebuah tempat yang mewadahi objek-objek view dan viewgroup itu sendiri sehingga membentuk satu kesatuan aplikasi utuh.

Adapun empat komponen ViewGroup adalah, LinerarLayout, FrameLayout, RelativeLayout, dan TableLayout.

5. Request Data Adapter

Adapter sendiri merupakan kompenen yang mengatur bagaimana menampilkan data dalam ListView.

Nantinya adapter ini akan menyediakan akses ke data per item dan juga bertanggung jawab membuat sebuah view pada setiap item dalam kumpulan data.

6. Menampilkan Data Menggunakan RecyclerView

RecyclerView adalah kompenen tampilan widget yang lebih canggih ketimbang ListView dan sifatnya lebih fleksibel.

RecyclerView memiliki kemampuan untuk menampilkan data secara efisien dalam jumlah besar.


#3. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Membuat Aplikasi Android

1. Mengenal Splash Screen

Splash Scree adalah tampilan awal ketika kamu membuka sebuah aplikasi Android

Bisanya Splash Screen muncul sebelum menu utama.

Contohnya kamu bisa melihat Splash Screen pada aplikasi berikut, Facebook, Twitter, YouTube, Skype dan lainnya.

Ketika ingin membuat Splash Screen kamu harus membuat layout memakai code xml.

2. Mengenal User Interface Dashboard Menu

Tampilan User Interface Dashboard atau disebut dengan menu utama.

Hal ini bisa membuat user tertatik dan ingin berlama-lama menggunakan aplikasi Android kamu.

3. Mengenal Web View dengan Progress Bar

Sistem dari Google Chrome ini bsia membuat aplikasi kamu menampilkan konten web yang sudah ada.

Misalnya, kamu ingin membuat aplikasi Android supaya bisa mengakses halaman web tanpa harus membukan browser dahulu sebelumnya.

Atau saat kamu memiliki web, kamu bisa membuat aplikasi Android webmu sehingga bisa diakses melalui aplikasi.

4. Mengenal Custom Font

Sistem Android memang sudah menyiapkan font bawaan yang bisa dipelajari.

Tapi, tentu kamu juga ingin memberikan font terbaik untuk aplikasi buatamu.


#4. Peluang Bisnis Aplikasi Android di Indonesia

Setelah melihat hal-hal di atas, apakah kamu jadi tertarik untuk melakukan bisnis Aplikasi Android?

Bisnis aplikasi mobile bisa dibilang memiliki pasar yang besar lho.

Bahkan dalam setahun dilansir dari Techinasia, Google membayar lebih dari US$7 miliar untuk para developer aplikasi mobile.

Tetapi sayangnya bisnis tersebut beum banyak digarap dengan baik di Indonesia.

Sejauh ini baru satu aplikasi yang masuk jajaran 1000 aplikasi teratas di seluruh dunia yaitu GO-JEK.

Menurut Veronima Utami, Head of Marketing Google Indonesia, Indonesia merupakan pasar potensial lho dengan 64,1 juta pengguna internet.


#5. Cara Mencari Pinjaman Modal Bisnis

Siap melakukan bisnis aplikasi mobile? Tentu kamu perlu modal dalam melakukannya.

Nah di zaman sekarang, sudah banyak lho akses pembiayaan bisnis yang bisa membantu para penggiat bisnis mendapatkan modal.

Selain bank konvensional, kamu bisa menggunakan jasa layanan pendanaan dari fintech.

Misalnya seperti melalui KoinBisnis dari KoinWorks.

KoinWorks adalah Super Financial App, yang menyediakan solusi dengan beragam produk finansial.

Nah, KoinBisnis adalah produk pendanaan bisnis yang bisa memberikan kamu modal usaha hingga Rp2 Miliar dengan bunga rendah mulai dari 0,75% per bulan.

 

Dapatkan berbagai informasi seputar Pengembangan Bisnis dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Firda Nur Asmita

Firda Nur Asmita

As Firda enters her twenties, financial things become exciting stuff for her. Born with no golden steps on her shoes, make her sticks a big goal in life: financial freedom. So here it is, she's digging more and more knowledge to reach her goal. Then, share it with you through something she loves: words.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.