Daerah Sistem Ganjil-Genap Diperluas, Yuk Lihat Sisi Positifnya – Volume kendaraan yang melintas setiap hari membuat lalu lintas menjadi padat, khususnya di Ibu Kota Jakarta. Terlebih lagi pada saat jam-jam sibuk ketika berangkat dan pulang kantor.
Volume kendaraan yang membeludak tersebut tidak sanggup ditampung oleh luas jalan Jakarta, sehingga menimbulkan kemacetan panjang yang harus ditempuh dengan waktu yang lama.
Oleh karena itu, pada pertengahan tahun 2016, Kota DKI Jakarta telah resmi menghapus sistem 3 in 1 (three-in-one) yang kemudian diganti dengan sistem ganjil-genap untuk kendaraan bermotor.
Adapun pemberlakuan sistem ganjl-genap adalah, pada tanggal ganjil hanya mobil berpelat nomor ganjil yang boleh melintasi jalan-jalan tertentu. Sebaliknya, pada tanggal genap hanya mobil berpelat nomor genap yang boleh melintasi jalan-jalan tertentu.
Baca Juga: 8 Juta untuk Hidup di Jakarta, Cukup atau Nombok?
Sistem ganjil-genap ini diambil sebagai pembatasan kendaraan bermotor dengan bertujuan untuk memberantas joki serta sebagai upaya mengurangi kemacetan khususnya saat jam sibuk.
Pada awalnya sistem ganjil-genap hanya diberlakukan di beberapa titik Jakarta, seperti :
- Medan Merdeka Barat,
- MH Thamrin,
- Jenderal Sudirman,
- Jenderal S Parman, dari ujung simpang Jalan Tomang Raya sampai simpang Jalan
- Gatot Subroto,
- Jenderal MT Haryono
- HR Rasuna Said
- DI Panjaitan
- Jenderal Ahmad Yani
Namun, pada awal September 2019, ganjil-genap pun diperluas ke 16 wilayah lain, seperti kawasan Pramuka, Senen, Hayam Wuruk, Gajah Mada dan lainnya.
Meskipun pada awalnya banyak masyarakat yang mengeluhkan diberlakukannya sistem ganjil-genap ini, namun pada akhirnya sistem ini pun dianggap berhasil.
Berdasarkan hasil data dari Dinas Pehubungan DKI Jakarta, perluasan ganjil-genap Jakarta berhasil mengurangi tingkat kemacetan di Ibu Kota.
Syafrin Lupito, Kepala Dinas Pehubungan DKI Jakarta mengatakan bahwa peningkatan itu terlihat pada kecepatan rata-rata ruas jalan selama uji coba perluasan daerah ganjil-genap.
Dari semula 25,56 km/jam menjadi 28,03 km/jam atau meningkat sebesar 9,25 persen. Hal ini juga berpengaruh pada penurunan waktu tempuh rata-rata perjalanan dari 16 menit 92 detik menjadi 14 menit 91 detik.
Lalu, apakah ganjil-genap memberikan manfaat lain selain mengurangi kemacetan di Kota Jakarta? Yuk, simak pembahasan berikut ini.
Daftar Isi
Daerah Ganjil-Genap Jakarta Dipeluas, Apa Saja Sisi Positifnya?
Meningkatkan Udara Sehat Jakarta
Meskipun beberapa belakangan ini Kota Jakarta sedang mengalami kualitas udara yang cukup buruk, Namun bukan berarti penerapan sistem ganjil-genap tidak berdampak kepada kualitas udara di Ibu Kota.
Tentunya efek sistem ganjil genap terhadap kualitas udara tidak bisa dilihat dalam satu-dua hari. Dibutuhkan aturan yang konsisten untuk menekan polusi udara.
Karena, dengan menurunkan konsumsi bahan bakar yang pada akhirnya mengurangi emisi gas buang akan meningkatkan kualitas lingkungan hidup untuk kedepannya.
Kondisi Finansial Bisa Semakin Sehat
Selain udara lingkungan di Kawasan Jakarta bisa jadi membaik, dengan diberlakukannya sistem ganjil-genap, kondisi finansial Anda juga bisa menjadi lebih sehat lho.
Karena, dengan diberlakukannya sistem ganjil-genap Jakarta, masyarakat yang memiliki kendaraan roda empat akan jadi terbatas penggunaannya.
Coba Anda bandingkan ketika masih menggunakan kendaraan pribadi dengan menggunakan kendaraan umum.
Baca Juga: 4 Kebiasaan yang Bikin Anda Boros Bahan Bakar Saat Mengendarai Mobil
Ketika menggunakan kendaraan pribadi, Anda akan mengeluarkan anggaran yang cukup besar, minimal Rp100 ribu untuk bensin mobil yang biasanya cukup untuk 2 hari dan biaya parkir yang perjamnya bisa dikenakan Rp5 ribu.
Hal tersebut tentunya berbeda ketika Anda mulai menggunakan alternatif lainnya, seperti angkutan umum.
Menggunakan transportasi umum, Anda hanya mengeluarkan Rp7.000 – 10.000 per harinya (pulang-pergi) yang jika ditotalkan perbulannya akan jauh lebih murah.
Dengan begini Anda bisa mengalokasikan sisa anggaran tranportasi untuk kegiatan yang lebih bermanfaat. Salah satu kegiatan yang bisa Anda lakukan adalah dengan berinvestasi.
Jika sebelumnya Anda telah menerapkan metode 50%:30%:20% dalam mengatur keuangan dan telah menyisihkan anggaran transportasi ke dalam 50% atau kebutuhan sehari-hari, maka dengan Anda berganti menggunakan transportasi umum akan ada dana tambahan yang bisa Anda alokasikan ke dalam 20% atau anggaran investasi.
Anda pun bisa alokasikan dana tersebut dengan berinvestasi melalui Peer-to-Peer Lending(P2P) di KoinWorks.
Dengan mendanai di KoinWorks, hanya dengan Rp100.000 Anda bisa mulai mendanai. Anda pun bisa mendapatkan keuntungan sampai dengan 21,32% per tahun.
Nah, berikut tadi adalah penjelasan akan manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan diberlakukannya system ganjil-genap di Jakarta.
Selain bisa turut berpartisipasi mengurangi tingkat kemacetan dan polusi udara, finansial Anda pun bisa terkena dampak positifnya.
Selamat mencoba!