Ekosistem Digital: Pengertian dan Keuntungan untuk Bisnis

Ekosistem Digital

Saat ini, penerapan ekosistem digital banyak dilakukan oleh perusahaan di dunia.

Sebab, lewat ekosistem digital, para pelaku usaha dapat melakukan transaksi dan kolaborasi untuk mendorong kemajuan bisnisnya.

Ekosistem digitalpun wajib kamu pahami sebagai pebisnis di era  modern, karena memiliki sejumlah manfaat.

Apa saja?


Mengenal Ekosistem Digital

Digital ecosystem atau ekosistem digital merupakan kumpulan sumber daya teknologi informasi yang saling terhubung dan terintegrasi, sehingga dapat berfungsi sebagai satu kesatuan. 

Ekosistem yang terbentuk dapat bermanfaat untuk para pelaku usaha dalam kebutuhan bisnisnya.

Terdapat beberapa pihak yang mengisi atau terlibat di dalam ekosistem ini, antara lain pemilik usaha, pelanggan, supplier, mitra dagang penyedia layanan data, dan pihak pemerintah.

Di era modern ini, digital ecosystem menjadi salah satu tools yang dapat memudahkan segala proses dalam bisnis.

Adanya digital ecosystem membuat pihak yang terlibat dalam rangkaian suatu bisnis bisa bertransaksi dalam mengimplementasikan strategi pemasaran yang relevan.

Selain itu, digital ekosistem juga membantu dalam pengembangan bisnis dengan mengoptimasi data dan informasi dengan sistem yang kuat.

Penyatuan praktik business-to-business (B2B), aplikasi perusahaan, dan data dalam ekosistem ini membuat organisasi dapat mengatur teknologi baru dan lama serta menciptakan proses otomatis di sekitarnya.

Ini tentu meningkatkan efisiensi waktu, kinerja, dan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai target bisnis.

Tercatat, berdasarkan hasil riset Statista, pendapatan dari digital ecosystem di seluruh dunia dari tahun 2007-2016 selalu mengalami kenaikan. Terhitung total pendapatannya di tahun 2016 sebesar USD 3.940.000.000


Keuntungan Ekosistem Digital Untuk Bisnis

Berikut ini adalah beberapa keuntungan membangun digital ecosystem untuk bisnis kamu, antara lain:

Siap Menghadapi Perubahan Ekonomi

Hubungan dengan pihak kemitraan atau produk yang kuat bisa membantu perusahaan kamu dalam beradaptasi dengan perubahan ekonomi yang fluktuatif.

Saat permintaan atas salah satu produk kamu turun, maka kamu bisa menerapkan strategi untuk fokus pada produk lain tanpa harus memulainya dari awal.

Artinya, dengan adopsi teknologi digital yang tepat dalam suatu ekosistem, maka memudahkan perusahaan untuk menyesuaikan model bisnis dan strategi pemasaran sesuai dengan tuntutan pasar yang berubah.

Baca Juga: Peluang dan Tantangan Bisnis di Era Digital

Kamu juga bisa bergantung pada mitra bisnis dengan memanfaatkan sumber daya gabungan (kolaborasi).

Alhasil, kamu bisa lebih sigap untuk memenuhi perubahan permintaan tersebut.

Misalnya, ekosistem internal Gojek terdiri dari beberapa layanan berbasis transportasi, seperti ojek online.

Pada saat perubahan ekonomi karena pandemi, pemesanan dari layanan Gojek untuk penjemputan (GoRide dan Gocar) turun hingga persentase 90%.

Permintaan ini turun 49-69 bila membandingkannya dengan kondisi sebelum pandemi.

Di sisi lain, layanan Gojek untuk pesan-antar makanan (GoFood) naik hingga 20 kali lipat. Ini juga mendukung pertumbuhan mitra GoFood, terutama pada UMKM sebesar 40% di masa pandemi 2020.

Dengan kata lain, digital ekosistem yang kuat membuat perusahaan bisa bertahan dari perubahan ekonomi yang destruktif.

Baca Juga: Bedah Aset Nadiem Makarim

Sumber Pendapatan Baru

Ekosistem digital merupakan platform yang membuat semua pihak yang terlibat dalam bisnis bisa terintegrasi dengan baik.

Hal ini dapat membawa manfaat dalam menyediakan sumber pendapatan baru yang memiliki potensi.

Misalnya, dengan digital ecosystem, perusahaan bisa menjual produk dan layanan mereka secara online lewat platform e-commerce, situs web, atau layanan third-party lainnya.

Bahkan, penjualan produk-produk secara online (lewat e-commerce) lebih tinggi daripada offline (lewat toko fisik).

Ini dibuktikan dengan data dari Katadata, dimana produk penjualan produk fashion secara online lebih tinggi (58%) dibandingkan secara offline (29%). Kemudian, angka signifikan terlihat pada penjualan HP dan elektronik, yakni 47% untuk online dan 24% untuk offline.

Melalui digital ecosystem, perusahaan juga bisa menjalin kemitraan dengan mitra bisnis atau menjadi bagian dari program afiliasi.

Dalam hal ini, perusahaan akan mendapatkan komisi atau pembagian pendapatan dari penjualan atau promosi produk.

Membangun Loyalitas Pelanggan

Digital ekosistem dapat membangun loyalitas pelanggan.

Sebuah bisnis, akan lebih baik jika memiliki beberapa layanan atau menawarkan serangkaian produk yang saling berhubungan.

Sebab, akan lebih nyaman bagi pelanggan jika mereka bisa mendapatkan semua barang atau layanan yang mereka butuhkan dalam satu tempat.

Kamu juga bisa memberi penawaran menarik, seperti menawarkan diskon paket jika mereka membeli beberapa produk sekaligus.

Dengan begitu, hal ini menambah kenyamanan bagi konsumen yang memicu mereka untuk membeli segala produk bisnis kamu.

Contohnya adalah Apple, yang memiliki ekosistem kuat. Mereka menjual berbagai macam produk yang saling terhubung satu sama lain.

Tapi, produk mereka tidak bisa dipasangkan dengan perangkat non-Apple.

Produk mereka meliputi laptop, tablet, jam tangan pintar, dan smartphone.

Selain itu, di dalam produk mereka terdapat beberapa fitur yang masih menjadi keluarga Apple, antara lain browser Safari, iCloud, Apple TV, dan Apple App Store.

Terbukti, dengan cara ini, Apple memiliki persentase 90% terkait loyalitas pengguna pada produk Apple (iPhone) selama 3 tahun berturut-turut (2019, 2020, 2021).


Peran ekosistem digital dalam ekonomi di suatu negara cukup penting.

Dalam menyiapkan ekosistem ini, terutama pada industri kreatif, pemerintah akan ikut andil dengan mengupayakan langkah terbaik dalam memanfaatkan digital ecosystem.

Pemerintah menargetkan 30 juta industri kreatif terjun dalam ekosistem digital pada tahun 2024. Per tahun 2022, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan infrastruktur dan digital ecosystem tertinggi di Indonesia dengan skor 54,5.

Hanya saja, angka ini masih rendah, mengingat skala yang digunakan adalah 0-100.

Untuk itu, ini masih menjadi PR yang harus dibenahi bagi pemerintah.

Pinjaman Modal Usaha

Dapatkan berbagai informasi seputar Pengembangan Bisnis lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.