Kelebihan dan Kekurangan Investasi Reksadana

Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang patut dipertimbangkan bagi investor awam atau pemula. Mereka yang umumnya masih bersifat konservatif, safety player yang sedang mencoba untuk menjadi risk taker dalam level tertentu, direkomendasikan untuk membuka akun di perusahaan manajer invetasi reksadana. Karena sifatnya yang aman dan “sentosa”, untuk tahapan pertama menjadi investor, instrumen ini bisa dijadikan salah satu portofolio. Apalagi saat ini edukasi kepada masyarakat mengenai reksadana juga sudah banyak dilakukan, tidak saja di kalangan para profesional saja (karyawan, PNS, pengusaha), namun juga menyasar para mahasiswa, ibu rumah tangga dan bahkan anak sekolah. Tujuannya tentu bukan sebagai pengganti tabungan yang selama ini masih menjadi pilihan utama,  melainkan untuk memberikan alternatif simpanan kepada masyarakat yang lebih profitable alias menguntungkan. Apalagi sekarang beberapa bank juga mulai menawarkan produk investasi seperti ini.

 

Mengapa reksadana bisa dijadikan pilihan? Karena revenue yang ditawarkan cukup tinggi dibandingkan bunga deposito. Selain itu cocok untuk mereka yang “malas berpikir” mengenai instrumen apa yang paling cocok dan prospektif saat ini. Mereka lebih mempercayakan pengelolaan uang kepada pihak yang profesional, dalam hal ini manajer investasi. Manajer inilah yang nantinya akan mengalokasikan ke mana dana tersebut “dimainkan”, misalnya sebagian ke saham, sebagian ke mata uang asing, sebagian ke komoditas, dan lainnya. Meski demikian, komposisinya bisa ditentukan juga oleh sang investor. Manajer investasi bisa memberikan rekomdendasi , sedangkan keputusan tetap di tangan pemilik dana. Namun ada juga yan diserahkan seratus persen kepada pengelola reksadana tersebut.

 

Selain itu, rekdasana juga cocok untuk mereka yang tidak berani rugi. Karena pameo investasi adalah high risk high return, low risk low return, tidak heran kalau keuntungan yang ditawarkan pun tidak terlalu besar meski masih lebih tinggi dari bunga bank.  Reksadana termasuk pilihan investasi yang moderat. Tidak terlalu cocok untuk mereka yang mengingikan revenue yang berlipat jika memilih investasi di reksadana. Apalagi kalau menginikan keuntungan dalam waktu yang relatif singkat, misalnya kurang dari satu tahun. Jika tujuan Anda berinvestasi adalah jangka pendek, maka lebih baik Anda memilih langsung instrumen investasi dan bermain sendiri. Misalnya, salah satu produk reksadana adalah saham. Akan berbeda hasilnya ketika Anda menitipkan dana 100 juta ke manajer investasi untuk dikelola melalui pembelian saham dengan Anda yang memilih dan bertransaksi sendiri di Bursa Efek Indonesia . Hasilnya jelas berbeda. Namun sekali lagi, resikonya Anda tanggung sendiri. Kalau rugi, rugi besar. Kalau untung, untung besar.

 

Demikian pula kalau Anda memilih reksadana valuta asing atau forex. Saat Anda bermain sendiri di perusahaan broker forex, hasilnya akan jauh berbeda dengan Anda meminta manajer investasi yang memainkannya untuk Anda. Forex merupakan salah satu instrumen yang cukup menggiurkan kalau sudah memiliki pengalaman di dalamnya.  Banyak orang yang “kaya mendadak” ketika bermain forex. Namun jangan salah, yang “miskin mendadak” pun juga banyak terutama mereka yang masih minim pengalaman tapi nekat menginvestasikan seluruh dana pasifnya ke instrumen tersebut.

 

Reksadana tentu masih kalah jika dibandingkan dengan investasi melalui bisnis. Biar bagaimanapun, bisnis merupakan instrumen investasi terbaik. Lebih baik mempelajari sebuah bidang usaha dan fokus ke dalamnya daripada hanya sekedar menaruh dana ke reksadana. Apalagi jika Anda berpikir untuk jangka panjang. Bayangkan kalau sepuluh tahun dari sekarang Anda sudah memiliki setidaknya tiga unit usaha yang memberikan kepada Anda penghasilan yang lebih dari cukup untuk menghidupi masa pensiun Anda.

 

Bagaimana kalau Anda tidak berminat untuk mengelola usaha? Mudah sekali, tanamkan saja dana Anda ke pemilik bisnis. Anda bisa menjadi seorang investor dari bidang usaha orang lain. Tinggal diperhitungkan saja bagi hasil dan keuntungannya. Dan untuk mendapatkan bisnis yang prospektif, pengelola yang jujur, serta potensi yang menguntungkan, saat ini ada CoinWorks, sebuah marketplace yang mempertemukan pemilik dana dengan pengelola usaha dengan sistem peer to peer lending. Anda bisa memetakan bisnis apa yang trennya masih tetap bertahan hingga sepuluh tahun ke depan, dan siapa pemilik usaha yang menurut Anda dapat dipercaya.

 

Selamat berinvestasi!

Dapatkan berbagai informasi seputar Tips & Trik lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Noviyanto Ewanjaya

Noviyanto Ewanjaya

Head of User Experience for KoinWorks
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat