Dalam dunia akuntansi bisnis, laporan arus kas atau cash flow statement memiliki fungsi yang sangat penting.
Pasalnya, dalam laporan tersebut terdapat rincian tentang berapa banyak uang tunai yang masuk dan keluar dari bisnis atau usaha kamu dalam periode tertentu.
Sebagai pemilik bisnis, tentu hal ini harus kamu pahami betul-betul contoh laporan arus kas. Selain laporan neraca dan laporan laba rugi, laporan ini merupakan salah satu dari tiga laporan keuangan terpenting untuk mengelola akuntansi bisnis kecil, seperti UMKM.
Melalui laporan tersebut, kamu dapat memastikan bahwa bisnis kamu memiliki cukup dana untuk tetap beroperasi. Itulah mengapa, kamu perlu tahu dan paham mengenai seluk beluk laporan arus kas.
Pertama, mari kenali lebih jauh tentang apa itu cash flow statement, beserta tujuan, komponen, serta macam-macam metodenya.
Artikel ini juga akan menghadirkan contoh pembuatan dari masing-masing metode tersebut.
Tanpa berlama-lama lagi, mari langsung simak pembahasannya berikut ini!
Daftar Isi
Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang disusun untuk memberi tahu pemilik usaha tentang jumlah kas yang dimiliki pada jangka waktu atau periode tertentu dalam kegiatan akuntansi bisnis.
Apabila kamu memperhatikan rincian dalam laporan laba rugi, tidak terdapat detail tentang berapa jumlah kas atau uang tunai dari pendapatan bisnis.
Laporan laba rugi hanya menunjukkan berapa banyak dana yang telah kamu belanjakan dan hasilkan dari bisnis kamu, namun tidak selalu memberi kamu informasi tentang jumlah kas yang kamu miliki dalam periode tertentu.
Untuk itulah, laporan cash flow dibuat untuk menyesuaikan atau melengkapi informasi yang dicatat pada laporan laba rugi. dengan begitu, kamu bisa memantau arus kas yang kamu miliki untuk keperluan bisnis kamu.
Misalnya, rincian tentang penyusutan atau depresiasi dicatat sebagai beban bulanan. Kamu telah membayar tunai untuk aset yang kamu depresiasi.
Kemudian kamu mencatatnya setiap bulan untuk melihat berapa biaya yang harus dikeluarkan supaya tetap memiliki aset setiap bulan.
Laporan arus kas adalah salah satu instrumen penting yang digunakan untuk mengelola keuangan dengan melacak cash flow untuk suatu usaha atau bisnis. Fungsi utamanya ialah membantu dalam menentukan kinerja bisnis kamu.
Misalnya, mempermudah kamu untuk membuat perkiraan kas untuk menyusun perencanaan keuangan jangka pendek.
Laporan ini menunjukkan sumber kas dan membantu kamu dalam memonitoring dana yang masuk dan keluar. Kas masuk berasal dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas keuangan.
Sementara itu, arus kas keluar berupa pengeluaran yang dibayarkan untuk kegiatan bisnis dan investasi pada waktu tertentu.
Informasi yang terdapat dalam cash flow statement bermanfaat untuk mengambil keputusan secara tepat guna mengatur operasi bisnis.
Sebuah usaha atau bisnis umumnya menargetkan cash flow positif agar operasi bisnis tidak harus meminjam uang dari pihak lain untuk menjaga bisnisnya tetap berjalan.
Tujuan Laporan Arus Kas dalam Bisnis
Agar bisnis sukses berkembang, tentu harus selalu tersedia uang kas yang cukup.
Hal ini memungkinkan kamu untuk membayar kembali hutang usaha seperti pinjaman bank, membeli komoditas, atau berinvestasi untuk mendapatkan pengembalian yang menguntungkan.
Sebuah bisnis dinyatakan bangkrut jika tidak memiliki cukup uang kas untuk membayar hutangnya. Berikut adalah beberapa tujuan dari laporan arus kas, antara lain:
1. Menunjukkan Likuiditas
Dengan adanya laporan cash flow, kamu dapat mengetahui berapa banyak arus kas operasi yang kamu miliki, terutama jika kamu perlu menggunakannya.
Laporan arus kas bermanfaat untuk menunjukkan perubahan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam bentuk arus kas keluar, arus kas masuk, dan kas yang ditahan. Ketiga kategori tersebut merupakan inti dari akuntansi bisnis kamu.
Bersama-sama, ketiga jenis arus kas tersebut membentuk persamaan akuntansi yang memungkinkan kamu mengukur kinerja bisnis yang kamu jalankan.
Kamu dapat menggunakan laporan cash flow untuk membuat proyeksi arus kas, sehingga kamu lebih mudah dalam merencanakan berapa banyak likuiditas bisnis kamu di masa depan.
Itu penting untuk membuat rencana bisnis jangka panjang.
2. Memberikan Rincian Pengeluaran
Dengan mengetahui cash flow, kamu akan dapat pemahaman yang jelas tentang pembayaran pokok yang harus kamu bayar kepada kreditur.
Laporan ini juga menunjukkan transaksi yang dicatat secara tunai dan tidak tercermin dalam laporan keuangan lainnya.
Termasuk di antaranya pembelian barang untuk persediaan, memberikan kredit kepada pelanggan, dan membeli peralatan produksi.
3. Membantu Menjaga Keseimbangan Kas yang Optimal
Laporan arus kas membantu kamu dalam menjaga tingkat kas secara optimal. Penting bagi sebuah bisnis untuk menentukan apakah terlalu banyak kas yang menganggur, atau apakah ada kekurangan atau kelebihan dana.
Jika ada kelebihan uang tunai yang menganggur, maka kamu dapat menggunakannya untuk berinvestasi saham atau membeli persediaan.
Akan tetapi, jika terjadi kekurangan dana, kamu dapat mencari sumber lain untuk meminjam dana guna menjaga kelangsungan usaha.
4. Berguna untuk Perencanaan Jangka Pendek
Laporan arus kas adalah alat penting untuk mengendalikan cash flow dalam sebuah bisnis atau usaha. Bisnis yang sukses harus selalu memiliki kas likuid yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek seperti pembayaran yang akan datang.
Seorang manajer keuangan harus mampu menganalisis kas masuk dan keluar dari transaksi masa lalu untuk membuat keputusan penting.
Beberapa situasi di mana keputusan juga harus dibuat berdasarkan cash flow.
Termasuk di antaranya, memperkirakan defisit kas untuk melunasi hutang atau menetapkan dasar untuk meminta kredit dari bank.
Selain itu, jika kamu berencana untuk mendapatkan pinjaman atau jalur kredit, kamu memerlukan laporan arus kas terkini untuk dilampirkan.
Keuntungan Laporan Arus Kas
Berikut ini merupakan lima keuntungan dari laporan arus kas, yakni:
1. Memverifikasi Posisi Profitabilitas dan Likuiditas
Laporan arus kas membantu pihak manajemen untuk memastikan posisi likuiditas dan profitabilitas bisnis. Likuiditas mengacu pada kemampuan dalam membayar kewajiban segera setelah jatuh tempo.
Oleh karena laporan arus kas menyajikan data tentang posisi kas suatu bisnis pada saat melakukan pembayaran, hal tersebut secara langsung juga dapat membantu memverifikasi posisi likuiditas. Hal yang sama berlaku untuk profitabilitas.
2. Memverifikasi Saldo Kas Modal
Laporan cash flow juga membantu memverifikasi saldo kas modal usaha. Kamu dapat memverifikasi posisi kas, apakah kelebihan atau kekurangan, jika saldo kas modal sudah dihitung.
Setelah memverifikasi posisi kas, pihak manajemen dapat menginvestasikan kelebihan kas, jika ada, atau meminjam dana dari sumber luar.
3. Manajemen Uang Tunai
Jika laporan cash flow disusun dengan benar, kamu akan mudah mengelola kas.
Pihak manajemen dapat menyiapkan perkiraan atau prediksi tentang beberapa arus kas masuk dan arus kas keluar sehingga menjadi sangat membantu dalam mengambil keputusan dan membuat rencana bisnis masa depan.
4. Perencanaan dan Koordinasi
laporan cash flow disusun berdasarkan perkiraan untuk periode berikutnya.
Tentu hal ini akan membantu kamu dalam memahami jumlah dana yang dibutuhkan dan untuk tujuan apa, berapa banyak uang tunai yang dihasilkan dari sumber internal maupun eksternal.
Ini juga membantu kamu dalam menyiapkan anggaran kas. Dengan demikian, kamu dapat mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan menyiapkan rencana bisnis lebih matang berdasarkan data yang terdapat dalam laporan cash flow.
Contoh Komponen Laporan Arus Kas
Ada tiga bagian dalam laporan arus kas, antara lain aktivitas operasi, investasi, dan aktivitas keuangan. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini:
1. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi dalam laporan arus kas adalah aktivitas arus kas yang menghasilkan pendapatan. Ata dengan kata lain catatan uang yang dihabiskan untuk memproduksi produk atau layanan.
Kegiatan usaha operasional meliputi transaksi persediaan, pembayaran bunga, pembayaran pajak, upah kepada karyawan, dan pembayaran sewa.
Namun, perlu dicatat bahwa bentuk arus kas lainnya, seperti investasi, hutang, dan dividen tidak termasuk dalam bagian aktivitas ini.
Bagian operasi pada laporan cash flow dimulai dengan mencatat laba bersih, yang diperoleh dari laporan laba rugi perusahaan. Ini memberi tahu kamu tentang perkiraan profitabilitas bisnis atau usaha.
Setelah itu, catat item non-tunai yang melibatkan kegiatan operasional dan mengubahnya menjadi item tunai.
Laporan cash flow bisnis harus menunjukkan arus kas positif yang memadai untuk aktivitas operasionalnya. Jika tidak, kamu mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengelola operasi bisnis sehari-hari.
2. Aktivitas Investasi
Bagian kedua pada laporan arus kas adalah mencatat keuntungan dan kerugian yang disebabkan karena investasi dalam aset seperti properti, pabrik, atau peralatan. Hal tersebut mencerminkan perubahan menyeluruh dalam posisi kas bisnis.
Belanja modal adalah item baris penting lainnya di bawah kegiatan investasi. Itu merupakan uang yang diinvestasikan pada aset tetap seperti bangunan, kendaraan, atau tanah.
Adanya peningkatan belanja modal berarti sebuah bisnis juga berinvestasi pada operasi masa depan. Namun, hal itu juga menunjukkan bahwa terjadi penurunan cash flow.
Kadang-kadang dalam bisnis kamu mungkin mengalami cash flow negatif karena pengeluaran investasi yang besar, tetapi ini tidak selalu menjadi indikator kinerja yang buruk.
Hal ini karena besarnya pengeluaran investasi dapat menyebabkan pertumbuhan modal yang tinggi.
3. Aktivitas Keuangan
Bagian ketiga pada laporan cash flow adalah mencatat cash flow antara bisnis dengan pemilik dan krediturnya. Aktivitas keuangan mencakup transaksi yang melibatkan utang, ekuitas, dan dividen.
Dalam transaksi ini, kas masuk dicatat saat modal diperoleh (seperti dari investor atau bank), dan kas keluar dicatat saat dividen dibayarkan.
Contoh Pembuatan Laporan Arus Kas
Untuk membuat laporan arus kas dalam bisnis, kamu dapat menggunakan salah satu dari dua metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing metode:
1. Metode Langsung (Direct Method)
Dengan menggunakan metode langsung, itu berarti kamu mencatat uang tunai saat masuk dan keluar dari bisnis kamu, untuk kemudian digunakan di akhir bulan untuk menyiapkan laporan cash flow.
Metode ini membutuhkan lebih banyak usaha dalam penyusunannya daripada metode tidak langsung.
Pasalnya, kamu perlu membuat dan melacak penerimaan kas untuk setiap transaksi tunai. Untuk alasan itu, usaha kecil seperti UMKM biasanya lebih memilih metode tidak langsung dalam menyusun laporan cash flow.
Metode penyusunan ini punya tiga bagian utama, yakni cash flow dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.
Untuk lebih rincinya bisa kamu lihat pada contoh laporan dari aktivitas operasional di bawah ini:
Laporan Arus Kas (Direct Method)
PT Mahardika
Aktivitas Operasional | ||
Penerimaan kas dari | ||
10. Pengguna produk | Rp. 6.000.000 | |
Pembayaran kas ke | ||
11. Vendor | Rp. 2.000.000 | |
12. Operasional Perusahaan | Rp. 300.000 | |
Kas Diterima dari Aktivitas Operasional | Rp. 3.700.000 |
Perlu untuk kamu ingat bahwa, jika kamu mencatat cash flow secara real-time dengan metode langsung, kamu juga harus menggunakan metode tidak langsung untuk merekonsiliasi laporan cash flow dengan laporan laba rugi.
Itulah sebabnya, penyusunan menggunakan metode langsung memakan waktu lebih lama daripada metode tidak langsung.
2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Dengan metode tidak langsung, kamu bisa mengetahui transaksi yang dicatat pada laporan laba rugi, lalu membalik beberapa di antaranya untuk melihat modal kerja bisnis kamu.
Jadi, kamu bisa secara selektif melacak kembali laporan laba rugi untuk menghilangkan transaksi yang tidak menunjukkan pergerakan uang kas guna menyusun laporan cash flow.
Karena lebih sederhana daripada metode langsung, banyak usaha kecil lebih memilih pendekatan ini. Dan lagi, ketika menggunakan metode tidak langsung, kamu tidak perlu kembali dan mencocokkan catatan kamu dengan metode langsung.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa perhatikan contoh di bawah ini:
Laporan Arus Kas (Indirect Method)
PT Mahardika
Per-periode 31 Desember 2017
Aktivitas Operasional | Dalam Rupiah (Rp) | Dalam Rupiah (Rp) |
|
550.000.000 | |
2. Piutang | 1.000.000 | |
3. Utang Usaha | 2.000.000 | |
4. Gaji Pegawai | 10.000.000 | |
5. Utang Pajak | 2.500.000 | |
6. Laba penjualan produk | 60.000.000 | |
7. Laba penjualan aset tanah | 150.000.000 | |
8. Beban | ||
Amortisasi paten | 5.000.000 | |
Depresiasi kendaraan | 3.000.000 | |
Depresiasi gedung | 3.000.000 | |
Kas diterima dari aktivitas operasional | 768.500.000 | |
Aktivitas Investasi | ||
|
45.000.000 | |
2. Pembelian | 25.000.000 | |
3. Penjualan tanah | 100.000.000 | |
4. Pembelian tanah | 50.000.000 | |
5. Pembelian kendaraan | 30.000.000 | |
6. Pembelian gedung | 80.000.000 | |
Kas digunakan untuk aktivitas investasi | 330.000.000 | |
Aktivitas Pendanaan | ||
|
200.000.000 | |
2. Penerbitan Saham | 100.000.000 | |
Kas digunakan untuk aktivitas pendanaan | 300.000.000 | |
Kas | ||
Kas (1 Januari 2017) | 200.000.000 | |
Kas digunakan | 35.000.000 | |
Kas (31 Desember 2017) | 165.000.000 |
Berdasarkan kedua contoh metode penyusunan laporan cash flow di atas, maka sudah pasti kamu bisa membedakan dan membandingkan keduanya.
Banyak perusahaan, terutama perusahaan kecil seperti UMKM, yang lebih suka menggunakan metode tidak langsung karena lebih jelas dan terperinci.
Arus Kas Negatif vs Arus Kas Positif
Ketika laporan cash flow kamu menunjukkan hasil atau angka negatif, itu berarti kamu kekurangan uang kas selama periode akuntansi tersebut. Penting untuk diingat bahwa arus kas negatif jangka panjang tidak selalu merupakan hal yang buruk.
Misalnya, bisnis tahap awal perlu melacak tingkat produksi saat mereka mencoba untuk lebih stabil.
Cash flow negatif adalah keadaan dimana perusahaan memiliki lebih banyak kas keluar daripada kas masuk.
Uang yang kamu peroleh dari penjualan mungkin tidak cukup untuk menutupi segala pengeluaran, dan mungkin harus meminjam dari sumber eksternal untuk menutupinya.
Namun, bila laporan cash flow kamu menunjukkan hasil yang positif, artinya kamu memiliki kelebihan uang kas untuk operasional bisnis dalam periode tertentu.
Kebalikan dari arus kas negatif, cash flow positif tidak selalu merupakan hal yang baik dalam jangka panjang.
Meskipun sekarang ini dapat memberi kamu lebih banyak likuiditas, mungkin uang kas tersebut berasal dari eksternal misalnya mengambil pinjaman besar untuk menyelamatkan bisnis kamu dari kebangkrutan.
Itulah mengapa, arus kas positif tidak selalu positif secara keseluruhan.
Sudah Pahamkah Kamu Mengenai Laporan Arus Kas?
Nah, demikianlah pembahasan mengenai serba serbi laporan arus kas yang perlu kamu ketahui dan pahami selaku pemilik bisnis.
Kesimpulannya, arus kas sangat penting untuk dicatat agar bisnis kamu tetap bisa menjalankan kegiatan operasional dan meminimalisir resiko terburuk dalam bisnis, yaitu kebangkrutan.
Jika kesulitan mencatatnya secara manual, kamu bisa gunakan aplikasi untuk mempermudah proses pencatatan laporan keuangan, termasuk arus kas.
Misalnya, Google Spreadsheet, Money Manager, Teman Bisnis, dan lain-lain. atau bisa juga kamu menggunakan jasa penyusunan laporan keuangan yang terpercaya. Selamat mencoba!
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.