Mencari pinjaman untuk modal usaha bisa dikatakan susah-susah gampang. Susahnya adalah karena sebagian pemberi pinjaman meminta syarat adanya jaminan atau agunan seperti sertifikat rumah, BPKP dan atau Surat Keputusan pengangkatan pegawai negeri sipil. Belum lagi jika dilihat dari sisi profil pengusaha, rekening koran, laporan pembayaran pajak, dan tentunya proposal pengembangan usaha. Poin terakhir ini juga yang lebih sulit terutama bagi pengusaha-pengusaha yang baru merintis kurang dari dua tahun. Sedangkan syarat dua tahun itu sendiri merupakan syarat minimal. Tidak heran jika sebagian pelaku industri kecil dan menengah enggan mengajukan pinjaman ke pihak bank. Tidak heran pula jika pada akhirnya sebagian besar UKM di Indonesia sulit berkembang. Padahal ada potensi dana 20 triliun rupiah yang siap dikucurkan oleh industri perbankan untuk mendukung sektor riil ini. Syarat alokasi 20 persen untuk UKM dari pemerintah sudah berlaku sejak era Presiden Soesilo Bambang Yuhdhoyono. Sayangnya, peraturan tersebut belum berjalan optimal di lapangan. Masih banyak pihak bank yang terlihat seolah-olah tidak serius dalam menyalurkan pinjaman modal untuk sektor ini.
Disebut gampang, karena di luar industri perbankan masih banyak investor (dalam istilah umumnya: venture capitalist) yang juga siap menyalurkan investasinya kepada bisnis-bisnis yan baru berkembang. Apalagi jika bisnis tersebut terkait dengan industri rintisan digital yang saat ini sedang menjadi tren di Asia Tenggara. Lahirnya entreprenuer muda di bidang teknologi membuat investor asing melirik mereka. Sebut saja Tokopedia, sebuah ecommerce yang mendapat suntikan satu juta dollar dari Softbank. Lalu ada HijUp.com yang didirikan oleh Diajeng Larasati dan mendapatkan suntikan modal dari Fenox Venture Capital dari Sillicon Valley, California. Baru-baru ini PayTren, sebuah start-up untuk pelayanan gateway payment yang dididirkan oleh Ustad Yusuf Mansur pun ditawari untuk dibeli pihak investor asal Sillicon Valley juga. Dan jika dilihat dari nama-nama perusahaan atau brand start ups tersebut, rata-rata umurnya kurang dari lima tahun. Mengapa lembaga pemodal yang berskala global tersebut berani berinvestasi pada perusahaan kecil yang baru lahir tadi? Sebab potensi masa depannya sangat terlihat jelas. Tokopedia, HijUp, Gojek, Grab Bike, PayTren, Lamudi, Uber dan lainnya memiliki potensi pengembangan bisnis dari kompetensi utamanya. Inilah yang dilihat oleh investor. Sebagai contohnya adalah Gojek. Seperti diketahui, sejak awal berdirinya Gojek merupakan layanan antar jemput yang memberdayakan ojek yang sudah ada di Indonesia. Dengan aplikasi ini kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi yang murah dan mudah diakses terpenuhi. Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata Nadim Makarim, pendiri Gojek sudah memikirkan langkah selanjutnya. Mengetahui bahwa kompetitornya akan melakukan hal yang sama dan pada akhirnya akan perang harga, ia pun membuat bisnis turunan berupa layanan pijat, layanan antar jemput dokumen, antar jemput makanan, pembelian tiket dan sebagainya. Ini yang menarik minat investor (asing) untuk berani menggelontorkan dananya ke bisnis tersebut.
Apa yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan pinjaman modal dari venture capitalist lokal dan global? Buatlah bisnis turunan dari bisnis utama Anda. Apakah Anda hanya akan berhenti dengan produk saat ini saja? Jika iya, maka kecil kemungkinan investor akan menaruh minat ke produk Anda. Ciptakan peluang lain. Misalnya kalau saat ini Anda menjalankan usaha makanan oleh-oleh khas Bandung, ke depannya Anda bisa berinovasi dari berbagai sisi. Tidak melulu harus diversifikasi produk (dengan menciptakan oleh-oleh khas Makassar), tapi bisa dilihat dari sisi layanan (bisa dibayar pakai PayPal), dari sisi kemasan (ekslusif sehingga bisa dijadikan hadiah), dari sisi pemasaran (punya aplikasi yang bisa diunduh di Play Store) dan sebagainya.
Setelah Anda bisa memetakan potensi bisnis ke depan, maka carilah investor melalui KoinWorks, sebuah platform peer to peer lending yang mempertemukan antara pemilik usaha dengan pemodal. Selain dikelola secara profesional dan amanah, KoinWorks juga memiliki database pemodal dan pengusaha yang bisa dimanfaatkan oleh kedua belah pihak. Jadi, sebagai pengusaha Anda bisa berpeluang mendapatkan pinjaman dana tanpa harus melalui proses yang njlimet sebagaimana saat mengajukan ke bank. Dan sebagai pemilik modal, Anda juga bisa mencari pelaku bisnis yang prospektif berdasarkan masukan dari pengelola KoinWorks.