Mengenal Monkey Business: Apa itu Monkey Business? – Berbagai jenis investasi saat ini ramai disampaikan agar bisa melakukan investasi bahkan dari usia muda.
Tidak sedikit berbagai macam jenis investasi juga akhirnya diperkenalkan secara gamblang seperti cara deposito, investasi properti, investasi emas dan lain sebagainya.
Namun, karena setiap jenis investasi ada kerugiannya, ada juga yang ternyata lebih mengambil jalan pintas dengan menjalankan “Monkey Business”.
Definisi dan Konsep Monkey Business
Apa itu Monkey Business?
Monkey business, sekalipun memiliki arti bisnis monyet, bukanlah bisnis yang berhubungan dengan monyet seperti jual beli monyet atau bisnis topeng monyet.
Bukan itu, bisnis monyet di sini lebih pada istilah yang diambil dengan memperlihatkan sikap monyet yang ketika mendapatkan keuntungan seperti makanan kemudian dia akan lari atau kabur. Dengan begitu, maka kamu sudah sedikit memiliki gambaran tentang bisnis monyet ini.
Bisnis monyet bisa diartikan sebagai strategi bisnis yang bertujuan untuk merugikan orang lain dengan cara meningkatkan keuntungan bagi diri sendiri walaupun dengan penipuan.
Oleh sebab itu, bisnis monyet ini tergolong dirty business atau bisnis kotor yang tidak boleh dilakukan oleh pengusaha.
Apalagi jika kamu muslim, bahwa bisnis dari tindakan menipu atau berbohong adalah haram dan tidak berkah. Oleh sebab itu, bisnis ini sudah seharusnya dihindari.
Di sini dijelaskan lebih pada maknanya agar kamu terhindar dari bisnis seperti ini.
Jika kamu belum paham juga dengan definisi di atas, coba perhatikan cerita singkat berikut ini;
“Si A adalah orang kaya. A bersama asistennya menuju kampung Duren. Di kampung Duren ada banyak monyet.
Kemudian, A memberikan pengumuman kepada warga kampung Duren untuk menangkap monyet yang dihargai 50 ribu per ekor.
Warga antusias karena monyet bisa dibilang hama juga. Singkatnya, monyet dengan jumlah sangat banyak tertangkap yang artinya jumlah monyet di hutan sudah sedikit dan lebih susah dicari.Warga sudah kesusahan mencari monyet dan memilih untuk bekerja seperti biasa. A kemudian mengumumkan akan menghargai 100 ribu per ekor.
Warga antusias lagi tapi semakin sulit mencarinya. Hingga A menawarkan harga 500 ribu per ekor warga tetap kesulitan mencari monyet.
Kemudian A mengatakan akan pergi ke tempat lain dan urusannya diserahkan kepada asistennya. Setelah A pergi, asisten mengatakan kepada warga bahwa monyet yang terkurung dengan jumlah besar itu akan ia jual dengan harga 350 ribu, sehingga warga bisa menjual kepada A nantinya dengan harga 500 ribu per ekor.Warga kemudian mengumpulkan uang tabungan mereka untuk membeli monyet-monyet itu. Setelah habis, asisten secara sembunyi-sembunyi meninggalkan kampung tersebut.
Sehingga A dan asisten kabur dari kampung itu dengan keuntungan yang sangat besar. Sedangkan warga, mereka memiliki masalah dengan monyet kembali begitu juga dengan uang mereka yang sudah habis.”
Itulah gambaran dari monkey business atau bisnis monyet ini. Pebisnis akan kabur dengan membawa keuntungan yang telah ia dapatkan dari korban. Contoh di dunia nyata adalah banyaknya kasus arisan bodong yang berakhir kerugian bagi para anggotanya.
Awalnya anggota diiming-imingi arisan dengan keuntungan berlipat. Di awal waktu atau di satu putaran pertama hingga selesai, keuntungan bisa dirasakan oleh warga sehingga pada periode berikutnya warga diminta untuk meningkatkan jumlah saldo arisannya.
Warga juga tidak khawatir awalnya karena keuntungan sebelumnya yang mereka dapatkan. Kemudian dengan jumlah anggota yang lebih banyak serta iuran yang lebih tinggi, tentu uang yang dikumpulkan oleh pihak penyelenggara sangat banyak sekali hingga mencapai angka ratusan bahkan mencapai miliaran. Penyelenggara arisan kemudian kabur dengan uang yang ada di tangan.
Ada contoh lain seperti batu akik, tokek dan lain sebagainya yang booming dengan harga fantastis kemudian orang ramai membelinya walau harganya selangit.
Tokek atau batu akik kemudian dipajang di rumah dengan harapan ada orang lain yang membelinya dengan harga yang tinggi pula. Sebenarnya tidak masalah karena kalau sudah suka, harga berapapun tidak akan menjadi kendala.
Yang menjadi masalah adalah cara berpikirnya yang rela membeli barang dengan harga fantastis namun tidak memiliki kegunaan apapun untuk hidupnya bahkan tidak jarang jika barang tersebut sebenarnya barang yang tidak terpakai dan tidak berguna.
Maka, alihkan dana tersebut ke bisnis yang riil seperti investasi atau ada juga yang menyarankan cara deposito dan lainnya, Tentu namanya investasi ada untung dan ruginya. Jika tak mau rugi, beli emas batangan untuk investasi.