Cara Menggunakan Kartu Kredit untuk Kebutuhan Pribadi – Kartu kredit bukanlah hal asing atau baru untuk sebagian orang, terutama untuk kamu , seorang pekerja yang selalu menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan.
Bahkan, kartu kredit bisa dibilang sebagai sebuah gaya hidup tak terelakan dan “wajib” adanya.
Jika kamu adalah seorang pengguna atau berkeinginan untuk mempunyai kartu kredit, kamu harus mengerti dengan jelas bagaimana ia bekerja.
Hal itu akan mempermudah bagainana diri kamu bisa bijak menggunakannya, dan terhindar dari kerugian finansial.
Tak hanya itu, kamu pun bisa memanfaatkan dengan maksimal potensi dari kartu kredit yang kamu miliki dengan baik.
Jadi, yuk, kenalan lebih dalam dengan kartu kredit!
Daftar Isi
#1. Apa Itu Kartu Kredit?
Kartu kredit adalah alat pembayaran dalam bentuk kartu untuk menggantikan uang tunai yang diterbitkan oleh bank.
Sebagai pengganti uang tunai, kartu kredit dapat digunakan untuk ditukarkan dengan berbagai barang/jasa yang dibeli di tempat yang menerima pembayaran menggunakan kartu kredit.
Di Indonesia, kartu kredit memang diciptakan untuk memudahkan transaksi pembayaran dan cara menggunakan kartu kredit diatur oleh Bank Indonesia (BI).
Tepatnya ada di dalam Pasal 1 Angka 4 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/52/PBI/2005, kemudian diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/8/PBI/2008 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu.
Kartu kredit hanya bisa diterbitkan oleh pihak bank dan disertai dengan sebuah kesepakatan atau perjanjian antara kedua belah pihak. (Pihak bank dan nasabah).
Adapun saat ini, terdapat beragam perusahaan jasa keuangan penerbit kartu kredit di dunia termasuk Indonesia, yaitu VISA, MasterCard dan American Express.
2#. Kegunaan Kartu Kredit
Kartu kredit memang diciptakan sebagai alat untuk mempermudah masyarakat dalam melakuan transaksi sehari-hari.
Tapi apakah ada kegunaan lainnya? berikut ulasan selengkapnya.
1. Alat Pembayaran Pengganti Uang Tunai
Dengan menggunakan kartu kredit, kamu tak perlu lagi membawa uang tunai kemana-mana dalam jumlah banyak.
Selain itu, kamu pun tak perlu repot mencari dan mengambil uang dari ATM.
Hal ini tentu menghemat waktu dan tenaga, bukan?
Kamu bisa memakai kartu kredit untuk melakukan pembayaran pembelian produk atau jasa, asalkan tak melebihi limit dari kartu yang kamu miliki.
Namun, kamu harus selalu ingat untuk menggunakannya dengan bijak.
Walaupun memiliki limit banyak, tetapi uang tersebut nantinya akan menjadi kewajiban utang bagimu yang harus dibayarkan.
2. Mempermudah Mengatur Anggaran Keuangan
Ketika menggunakan kartu kredit, kamu akan diberikan laporan atau lembar tagihan setiap bulannya.
Laporan tersebut akan berisikan apa saja transaksi yang kamu lakukan dalam setiap bulan.
Dengan menggunakan hal ini sebagai basis, kamu dapat melacak sebenarnya apa saja pengeluaran yang kamu lakukan.
Tentu ini, sangat membantu jika kamu bermaksud untuk mengurangi jumlah pengeluaran yang kamu keluarkan.
Tidak hanya itu, ketika melakukan pembayaran akan suatu barang/jasa, kamu bisa fleksibel menentukan merencanakan anggarannya.
Terdapat fasilitas cicilan, yang memudahkan kamu jika melakukan pembelian, terlebih jika dalam jumlah besar.
Jadi, alih-alih membayar sekaligus dalam jumlah besar, kamu bisa melakukan cicilan tiap bulan sesuai kemampuan agar tidak menganggu arus kas keuanganmu.
3. Membantu Dalam Keadaan Darurat
Banyak orang yang menggunakan kartu kredit tidak untuk melakukan pembelian apapun, melainkan hanya untuk berjaga ketika hal darurat terjadi.
Memang, kita semua tentu tidak ingin mengalami musibah atau hal darurat lainnya.
Tapi hidup ini berjalan tak terduga, dan bisa saja hal-hal yang sebenarnya sudah diantipasi akan terjadi.
Jika sudah begini, kartu kredit bisa membantu kamu menjadi alat pembayaran, di saat uang tunai sedang tidak tersedia atau sulit diperoleh.
Tapi untuk melakukan hal ini kamu juga harus memperhatikan, apakah limit kartu kredit kamu bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut, atau tidak.
Alternatif lain selain kartu kredit, kamu juga bisa melakukan investasi sebagai sarana untuk mengumpulkan dana darurat.
Adapun, keuntungan yang kamu hasilkan bisa kamu simpan untuk dipakai menjadi dana darurat jika membutuhkan.
Sekarang ini, kamu bisa memilih beragam instrumen investasi, mulai dari saham, reksa dana, forex hingga emas.
Dari instrumen di atas, saham bisa dibilang investasi yang menawarkan keuntungan besar namun risiko yang ada juga berbanding lurus.
Maka dari itu, orang-orang yang ingin berinvestasi saham biasanya memang memiliki ilmu finansial yang mumpuni.
Lalu bagaimana dengan pemula?
Kamu bisa lho mencoba membeli produk pendanaan peer-to-peer lending di KoinP2P dari Aplikasi KoinWorks.
Di KoinP2P kamu akan mendanai beragam pinjaman yang memiliki tingkat risiko dan keuntungan berbeda-beda.
Kamu bisa memilih sesuai dengan preferensi sekaligus mempelajari fundamental investasi karena prinsip dasarnya sama dengan mendanai di KoinP2P.
Selama proses ini, kamu bisa mendapatkan imbal hasil efektif mulai dari 18% per tahun, hanya dengan modal Rp100,000.
Mau dapat imbal hasil terprediksi? Kamu bisa mendanai di KoinRobo.
4. Adanya Perlindungan Tambahan untuk Setiap Pembelian
Walaupun tidak semua, tetapi pembayaran menggunakan kartu kredit biasanya akan termasuk perlindungan dari produk yang dibeli.
Jika barang yang dibeli harganya mahal, sebagian perusahaan atau bank penerbit kartu kredit akan membantumu saat terjadi perselisihan seputar pembelian produk.
Nantinya, apabila pihak penjual tidak mau mengambil/menerima refund produk yang cacat, kamu bisa menghubungi penerbit kartu kredit.
Tapi harus diperhatikan, sebelum melakukan hal ini pastikan kartu kredit kamu memang menawarkan fasilitas perlindungan semacam ini.
Tentu hal-hal seperti ini, tidak akan didapatkan jika kamu membeli barang secara tunai.
Tak hanya itu, ada juga lho kartu kredit yang menyediakan asuransi tambahan atau garansi.
Nantinya, jika barang yang dibeli mengalami kerusakan, kamu bisa mencoba menghubungi pihak bank penerbit kartu kredit.
5. Keamanannya Lebih Terjamin
Dengan menggunakan kartu kredit, kamu relatif lebih aman menggunakannya ketimbang uang tunai yang berisiko dicuri.
Jika kartu kredit dicuri, kamu bisa segera melaporkan kehilangan tersebut, maka kartu tersebut bisa langsung segera diblokir.
6. Menawarkan Beragam Manfaat Tambahan untuk Keuangan Pribadi
Perusahaan atau bank penerbit kredit, seringkali menawarkan beragam program untuk berbagai keperluan.
Misanya, untuk kamu yang sering bepergian menggunakan pesawat dan melakukan pembelian dengan kartu kredit, pihak penerbit biasannya menawarkan poin khusus atau biasa dikenal frequent flier miles.
Nah, kamu bisa mengumpulkan poin ini untuk kemudian ditukarkan dengan tiket pesawat terbang gratis.
Tak hanya itu, kamu pun bisa menikmati manfaat lainnya seperti uang tunai, cashback, reward, atau diskon pembelian.
Nah, biasanya manfaat-manfaat di atas ini, ditawarkan berdasarkan frekuensi kamu menggunakan kartu kredit.
Semakin banyak penggunaan/pembelian yang dilakukan, maka semakin banyak pula manfaat tambahan yang didapat.
#3. Cara Kerja Kartu Kredit Personal
Pada dasarnya jika kamu menggunakan kartu kredit, maka prosesnya akan melibatkan beberapa pihak sekaligus.
Setidaknya berikut adalah pihak-pihak yang terlibat, antara lain:
– Kamu selaku pemegang kartu kredir
– Merchant/Toko tepat kamu melakukan transaksi
– Bank yang digunakan oleh pemilik toko
– Perusahaan penerbit kartu kredit milikmu
– Bank yang kamu gunakan
Nah, ketika kamu menggunakan kartu kredit untuk belanja di sebuah toko maka inilah bagaimana sistemnya akan bekerja.
- Kamu melakukan pembayaran dengan memberikan kartu kredit kepada kasir, yang kemudian ia akan menggesek kartumu ke mesin EDC.
- Mesin EDM akan membaca data pada kartu kredit kamu dan mengirimkan informasi kunci di sana seperti nomor kartu kredit, plafon, tanggal kadaluarsa, limir dan lainnya ke bank yang digunakan pemilik toko.
- Bank yang bersangkutan akan menerima informasi tersebut dalam waktu bersamaan dan melakukan pengecekan validasi.
- Pihak bank yang digunakan pemilik toko akan mengirimkan informasi mengenai tranaksi kamu kepada perusahaan penerbit kartu milikmu, misalnya Visa, MasterCard atau American Express.
- Lalu, pihak perusahaan kartu kredit akan melakukan pengecekan mengenai validasi kartu kredit kepada pihak bank penerbit kartu kredit milikmu.
- Setelah ada konfirmasi tersebut, maka perusahaan penerbit kartu kredir akan melanjutkan informasi tersebut ke pihak bank yang digunakan pemilik toko tempatmu berbelanja.
7. Transaksi pun disetujui, kamu bisa menggunakan kartu kredit tersebut.
Tak sampai di situ, setelah transaksi sudah disetujui kamu juga akan melalui langkah-langkah berikut:
- Ketika transaksi sudah dilakuan, kamu akan diminta untuk menandatangi slip pembayaran yang dikeluarkan, atau memasukan PIN.
- Slip tersebut akan disimpan pihak toko, untuk ditagihkan kepada pihak bank yang mereka gunakan dan bank akan membayarkan sesuai nominal yang tertera.
- Di saat bersamaan, pihak bank akan mengirimkan tagihan pembayaran kepada perusahaan penerbit kartu kredit (Visa, MasterCard, American Express).
- Perusahaan penerbit kartu kredit akan melakukan pembayaran lalu menagih kepada pihak bank yang kamu gunakan.
- Bank yang kamu gunakan akan membayarkan besaran tagihan tersebut ke pihak perusahaan penerbit kartu kredit.
- Selanjutnya, pihak bank yang kamu gunakan akan mengirimkan tagihan tersebut kepada kamu dan kamu pun harus membayarnya.
4#. Jenis-Jenis Kartu Kredit
Terdapat banyak jenis-jenis kartu kredit yang tersedia di seluruh dunia.
Kamu bisa memilih dan miiki kartu kredit yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Hal tersebut, agar kamu bisa maksimal menggunakan manfaat yang disediakan dalam kartu kredit tersebut.
Berikut ulasan lengkapnya!
Jenis Kartu Kredit Berdasarkan Limitnya
Pertama, kita akan membahas kartu kredit berdasarkan limitnya.
Visa, terbagi dalam 5 tingkatan limit yaitu:
Visa Classic
Jenis kartu kredit visa yang memiliki limit paling rendah, baik untuk belanja atau fiturnya. Biasanya limit yang diberikan maksimal Rp5 juta.
Visa Gold
Jenis kartu kredit yang lebih ekslusif dari Visa Classic karena biasanya terdapat fitur diskon dibeberapa merchant.
Kartu ini biasanya dimiliki orang yang berpenghasilan Rp5 juta – Rp25 juta dan limitnya mencapai Rp100 juta tergantung kebijakan pihak bank.
Visa Platinum
Kartu kredit yang biasanya digunakan para pebisnis. Jika ingin memiliki kartu ingi, harus memiliki pendapatan sekitar Rp25 juta per bulan atau minimal Rp28 juta.
Limit dari kartu kredit ini adalah mulai dari Rp75 juta hingga tak terbatas (unlimited)
Visa Signature
Kartu kredit yang sangat ekslusif dan hanya dimiliki para pengusaha, pengacara papan atas, dokte terkemuka dan lainnya.
Limit maksimal dari jenis kartu kredit ini adalah mulai dari Rp100 juta hingga unlimited.
Ada juga fasilitas tambahan seperti airport lounge hingga travel assist dan golf membership.
Visa Infinite
Jenis kartu kredit ini tidak ditawarkan untuk umum karena hanya untuk sebagian orang yang memiliki aset di atas US$100 ribu dalam bentuk tunai.
Limit yang diberikan mulai dari Rp50 juta hingga unlimited.
Beberapa fasilitas tambahan dari kartu kredit ini adalah travel assist, asuransi perjalanan, booking jet pribadi hingga special priority pass.
MasterCard terbagi dalam 4 tingkatan limit, yaitu:
MasterCard Classic
Tidak jauh berbeda dengan jenis Visa Classic, jenis kartu kredit ini biasanya memiliki limit hingga Rp5 juta.
Pengguna setidaknya harus berpenghasilan minimal UMR hingga Rp50 juta per tahun.
MasterCard Gold
Kartu kredit ini memiliki limit kredit hingga Rp100 juta, standar pendapatan pengguna tidak jauh beda dengan Classic. Namun, iuran bulannya lebih tinggi.
MasterCard Platinum
Jenis kartu kredit ini menawarkan fitur lebih banyak dan limit kreditnya mulai dari Rp75 juta hingga unlimited menyesuaikan pengguna.
MasterCard World
Hampur serupa dengan Visa Infinite, namun setiap tahun minimal penggunaannya harus Rp75 juta.
Jika pengguna melakukan transaksi di bawah itu, maka pengguna akan dikenakan iuran tahunan/bulanan yang disesuaikan masing-masing bank penerbit.
#5. Cara Membuat Kartu Kredit
Sebelum menggunakan kartu kredit, kamu bisa membuatnya terlebih dahulu melalui cara offline atau online.
Berikut ulasannya lebih lanjut.
1. Cara Membuat Kartu Kredit Personal Offline
Walaupun sekarang akses membuat kartu kredit sudah banyak diakukan secara online, tapi banyak juga yang masih mengandalkan cara offline.
Memang, cara ini dinilai kurang praktis, tetapi informasi perihal menggunakan kartu kredit akan lebih jelas kamu dapatkan.
Kamu akan memiliki banyak waktu untuk bertanya kepada pihak bank, kartu kredit apa yang pas untukmu.
Jadi, apa yang harus kamu lakukan?
- Kamu harus menyiapkan beberapa persyaratan dokumen sebagai berikut:
a. Fotokopi KTP
b. Fotokopi tabungan (3 bulan terakhir)
c. Fotokopi NPWP
d. Fotokopi Slip gaji. Minimal Rp3 juta per bulan.
e. Surat keterangan penghasilan atau SKP dari kantor tempatmu bekerja. - Datang langsung ke cabang bank pilihanmu, atau kamu bisa mencarinya di supermarket atau mall. Biasanya pihak bank memiliki sales yang berjaga.
- Isi formulir pengajuan dan serahkan ke Customer Service beserta syarat dokumen,
- Nantinya formulir dan juga dokumen milikmu akan diproses. Pihak bank juga akan melakukan penilaian, dengan mewawancaraimu, tentang data pribadi, nama orang tua dan data identitas lainnya.
- Setelah itu, kamu hanya perlu menunggu hingga pihak bank menghubungi kembali, dan mengabari hasil tentang pengajuanmu diterima atau ditolak.
- Jika diterima, pihak bank akan mengkonfirmasi kembali pengajuanmu. Kurang lebih 14 hari kerja, kartu kredit akan dikirim ke alamatmu yang sudah kamu berikan.
2. Cara Membuat Kartu Kredit Personal Online
- Situs Resmi Bank
Manfaatkan layanan dari pihak bank untuk mengajukan kartu kredit secara online melalui website resmi mereka. Kamu hanya perlu mengikuti petunjuk yang diberikan hingga selesai dan menunggu pihak bank menghubungimu.
- Aplikasi Mobile
Sekarang ini sudah banyak pihak bank yang memiliki aplikasi mobile. Nah, hal ini memudahkan nasabahnya untuk bisa mengajukan permohonan kartu kredit secara mudah. Tak jauh berbeda dengan melalui situs, hanya saja biasanya kamu harus unduh dahulu aplikasi mereka.
- Fintech atau Marketplace
Terakhir, kamu bisa mengajukan kartu kredit melalui e-commerce atau marketplace. Biasanya, ini berarti kamu akan mengajukan permohonan apply kartu kredit melalui pihak ketiga. Keuntungannya, kamu bisa saja mendapatkan promo kartu kredit dari e-commerce terkait, lho.
#6. Cara Tarik Tunai Kartu Kredit
Sebelum melakukan tarik tunai kartu kredit, kamu harus mengetahui dulu ketentuan yang berlaku perihal kartu kredit, yaitu:
1. Suku Bunga yang Ditetapkan
Kamu perlu tahu bahwa dalam melakukan tarik tunai kamu akan dikenakan bunga. Sejak 2013, Bank Indonesia telah menetapkan suku bunga maksimal sebesar 29,5% per bulan.
Jika diakumulasi, suku bunga per tahunnya akan mencapai 35,4%.
2. Batas Limit Tarik Tunai
Pihak bank akan memberikan batasan tarik tunai untuk setiap kartu kredit. Biasanya sebesar 40% – 60% dari limit kredit milikmu.
3. Biaya Transaksi
Tak hanya dua hal di atas, tai kamu juga akan dikenakan biaya dalam satu kali penarikan tunai kartu kredit.
Besarannya cukup bervariasi tapi secara umum bank lokal telah mentapkan satu kali transaksi sebesar Rp50 ribu atau 4% dari jumlah transaksi.
Langkah atau Cara Tarik Tunai Melalui ATM
Sebenarnya langkahnya sama dengan saat kamu menarik uang tunai di ATM, tetapi ada beberapa catatan yang harus kamu perhatikan.
Berikut langkah-langkahnya:
- Datangi mesin ATM di lokasi yang aman,
- Masukan kartu kredit ke mesin ATM,
- Masukkan nomor PIN kartu kredit kamu,
- Pilih bahasa yang tersedia, bahasa Inggris atau Indonesia.
- Pilih nominal uang yang akan ditarik. Biasanya akan tertera pada mesin ATM. Jika tak ada kamu bisa memilih menu “Lainnya”,
- Selanjutnya kamu bisa memiih “Kartu Kredit” dari pilihan yang tersedia,
- Kamu bisa memilih untuk mencetak struk atau tidak. Sebaiknya pilih untuk mencetak, sebagai bukti,
- Ambil uang dari mesin ATM beserta struk yang keluar.
#7. Cara Bayar Kartu Kredit
Ketika kamu menggunakan kartu kredit, tentu kamu akan mendapatkan yang namanya tagihan/cicilan tergantung dari sistem pembayaran yang dipilih.
Nah, kamu harus pastikan bahwa tidak telat bahkan terlambat dalam membayar tagihan tersebut.
Pembayaran Lewat Mesin ATM
Kamu bisa melakukan di layanan ATM di hampir semua bank. Tapi tentu saja hal ini akan dikenakan biaya antara Rp5000 hingga Rp10,000 tergantung kebijakan bank.
1. Menggunakan Menu Pembayaran
- Masukkan kartu ke dalam mesin ATM
- Masukkan PIN
- Pilih menu pembayaran
- Pilih menu kartu kredit
- Pilih nama bank penerbit kartu kredit
- Masukkan nomor kartu kredit, dan selanjutnya…
2. Menggunakan Menu Transfer
- Masukkan kartu ke dalam mesin ATM
- Masukkan nomor PIN
- Pilih menu transfer
- Pilih menu transfer ke bank lain jika kamu menggunakan ATM berbeda dari bank penerbit kartu kredit.
- Masukkan kode bank, disertai dengan 16 digit nomor kartu kredit
- Masukkan nominal pembayaran yang akan dilakukan.
3. Pembayaran Lewat Internet/Mobile Banking
Selain melalui ATM, sekarang ini hampir semua bank penerbit kartu kredit juga memiliki fasilitas internet banking atau aplikasi mobile.
Kamu bisa membayarnya juga menggunakan hal ini sesuai dengan ketentuan dari pihak bank.
Dengan penjelasan tentang kartu kredit bisnis di atas, kami berharap kamu bisa lebih paham dan mengerti, sehingga bisa menggunakan kartu kredit dengan bijak.
Perlu dipahami bahwa kartu kredit adalah alat pembayaran pengganti non tunai. Jadi, setiap kali kamu memakainya, kamu berkewajiban untuk membayar tagihan utangnya.
Bijak menggunakan kartu kredit, ya!