Apa itu Debt Snowball dan Bagaimana Cara Menerapkannya dengan Baik? – Terlilit utang memang tidak mengenakkan, apalagi berlarut-larut sehingga membuat keuangan menjadi tidak stabil. Semua orang pasti sangat ingin terlepas dari jeratan utang, begitu pun Anda.
Dalam artikel ini kita mencoba membahas tentang apa itu debt snowball dan bagaimana memanfaatkan metode debt snowball dalam melunasi segala utang.
Apa itu Debt Snowball?
Debt Snowball adalah sebuah metode untuk menyusutkan utang di mana seseorang yang memiliki utang pada beragam sumber mulai membayarnya dari nominal terkecil dengan nominal di atas minimum hingga utang yang lebih besar dengan nominal minimum.
Ketika Anda membayangkan sebuah bola salju yang digelindingkan dari tempat tinggi ke rendah, bola salju yang tadinya kecil lama kelamaan pasti membesar, bukan?
Seperti itulah strategi debt snowball, di mana Anda membayar utang secara berurutan dari nominal yang paling kecil hingga utang dengan nominal yang paling besar.
Baca Juga: Women Entrepreneur: 5 Tantangan Kewirausahaan bagi Wanita
Begitu utang yang nominalnya paling kecil lunas, selanjutnya lunasi utang yang ada di urutan setelahnya, begitu seterusnya sampai utang terbesar lunas.
Dengan kata lain, nominal utang yang harus dibayar (sisa utang) harus diurutkan mulai dari yang terkecil hingga terbesar, dan prioritaskan untuk melunasi utang mulai dari yang terkecil.
Metode debt snowball sendiri dipelopori oleh seorang financial planner asal Amerika Serikat bernama Dave Ramsey.
Contoh Kasus: Bagaimana Metode Debt Snowball Bekerja?
Katakanlah seseorang yang bernama Anto memiliki utang dengan rincian sebagai berikut:
- Utang A sebesar Rp 50.000.000, cicilan minimum Rp 2.000.000 per bulan dengan bunga 3% per bulan, sisa utang Rp 44.000.000.
- Utang B sebesar Rp 30.000.000, cicilan minimum Rp 1.700.000 per bulan dengan bunga 4% per bulan, sisa utang Rp 26.000.000.
- Utang C sebesar Rp 70.000.000, cicilan minimum Rp 6.700.000 per bulan dengan bunga 2,7% per bulan, sisa utang Rp 34.000.000.
- Utang D sebesar Rp 16.000.000, cicilan minimum Rp 550.000 per bulan dengan bunga 4,2% per bulan, sisa utang Rp 7.000.000.
Dari rincian di atas, bila menggunakan metode debt snowball, maka urutan utang yang harus dibayar oleh Anto secara berurutan adalah seperti tabel berikut:
Utang | Besar Utang | Cicilan /bulan | Bunga | Sisa Utang |
D | Rp 16.000.000 | Rp 550.000 | 4,2% | Rp 7.000.000 |
B | Rp 30.000.000 | Rp 1.700.000 | 4% | Rp 26.000.000 |
C | Rp 70.000.000 | Rp 6.700.000 | 2,7% | Rp 34.000.000 |
A | Rp 50.000.000 | Rp 2.000.000 | 3% | Rp 44.000.000 |
Dengan metode debt snowball, sisa utang pada tabel di atas diurutkan dari yang terkecil hingga yang terendah. Anto tidak perlu mempertimbangkan bunganya.
Baca Juga:
Menurut metode ini, Anto harus melunasi utang yang sisanya paling rendah, dalam hal ini lunasi dulu Utang D.
Bila cicilan minimumnya per bulan Rp 550.000, maka untuk mempercepat proses pelunasannya, Anto perlu menambah nominalnya, misalnya menjadi Rp 700.000, namun untuk utang B, C, A, Anto harus tetap membayar cicilan dengan nominal minimum. Anto harus fokus melunasi utang yang nominalnya paling kecil terlebih dahulu.
Baca Juga: Tips Mengelola Pinjaman Agar Bisa Tepat Sasaran Sesuai Tujuan
Menurut metode debt snowball, secara psikologis manusia cenderung ingin melihat hasil. Bila fokus membayar yang terkecil terlebih dahulu, tentu satu per satu utang dapat dipangkas.
Bila di bulan pertama semua utang Anto masih tetap seperti tabel di atas, dan apabila mengikuti metode debt snowball, maka di bulan kedua, kira-kira rincian utang Anto akan terlihat seperti berikut (ini tidak termasuk bunganya per bulan):
Sisa Utang di Bulan Kedua
Utang | Sisa Utang Sebelum Dicicil | Cicilan Minimum /bulan | Nominal yang Ditambah Pada Cicilan Minimum | Sisa Utang |
D | Rp 7.000.000 | Rp 550.000 | Rp 150.000 | Rp 6.300.000 |
B | Rp 26.000.000 | Rp 1.700.000 | – | Rp 24.300.000 |
C | Rp 34.000.000 | Rp 6.700.000 | – | Rp 27.300.000 |
A | Rp 44.000.000 | Rp 2.000.000 | – | Rp 42.000.000 |
Bila untuk membayar utang D di bulan ketiga Anda menambah nominalnya menjadi Rp 1.000.000, maka sisa utang D akan menjadi Rp 5.300.000.
Yang perlu dilakukan Anto setiap bulannya adalah cukup membayar cicilan utang B, C, dan A dengan cicilan minimum, sedangkan untuk utang D, berapapun sisa uang Anto setelah mengalokasikan pendapatannya untuk membayar utang harus ditambahkan ke cicilan minimum utang D.
Baca Juga: 5 Tips Mencapai Financial Freedom
Misalnya, setelah membayar Utang A, B, dan C, di luar cicilan utang untuk Utang D, Anto masih memiliki sisa uang sebesar Rp 500.000, maka dalam metode debt snowball, Anto harus mengalokasikan Rp 500.000 sisa uangnya ke cicilan minimum utang D, maka Rp 550.000 (cicilan minimum utang D) + Rp 500.000 (uang yang tersedia) = Rp 1.050.000 saat mencicil utang D.
Baca Juga: Proses Pengajuan Pinjaman dan Tips Agar Pinjaman Bisnis Anda di KoinWorks Disetujui
Begitulah cara menerapkan debt snowball dalam membayar seluruh utang Anda. Menerapkan metode debt snowball tentu tidak sulit, bukan?
Apalagi dengan metode ini, Anda bisa melihat hasilnya dengan cepat, di mana secara perlahan Anda dapat melunasi satu per satu utang Anda.
Penutup
Dengan begitu, menggunakan metode debt snowball dalam melunasi utang, setiap utang yang Anda miliki secara perlahan bisa dilunasi, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar.
Baca Juga: Cara Mengajukan Pinjaman Bisnis di KoinWorks
Bila Anda mengajukan pinjaman bisnis atau pinjaman pendidikan bahkan pinjaman kesehatan di KoinWorks, Anda juga bisa menggunakan metode debt snowball untuk melunasi pinjaman di KoinWorks dengan lebih cepat, sehingga bila satu utang telah terlunasi seluruhnya, Anda bisa fokus untuk melunasi utang berikutnya.
Bagaimana menurut Anda?
Tertarik untuk mengajukan pinjaman tanpa jaminan dan kartu kredit di KoinWorks?
Ajukan Pinjaman