Mau Mudik Lebaran? Siapkan 3 Jurus Keuangan Berikut ini! – Lebaran hanya tinggal menghitung minggu. Seluruh umat muslim menanti hari raya ini datang.
Setelah umat Islam menjalani ibadah dengan khidmat selama satu bulan penuh di bulan suci Ramadhan, maka tibalah perayaan hari kemenangan yang ditunggu-tunggu.
Idul Fitri tahun 2020 ini jatuh pada tanggal 24 Mei. Pemerintah sudah sepakat untuk memberikan jadwal cuti bersama lebaran selama empat hari mulai tanggal 26-29 Mei, ditambah akhir pekan yaitu 30-31 Mei. Wah, lama juga ya!
Setiap tahun, masyarakat Indonesia selalu memanfaatkan hari libur lebaran ini untuk mudik ke kampung halaman.
Selain persiapan fisik, menghadapi Hari Raya Idul Fitri juga perlu mempersiapkan finansial juga. Bukankah mudik lebaran membutuhkan banyak biaya untuk membeli tiket sekeluarga?
Mungkin beberapa di antaranya sudah membeli tiket perjalanan untuk mudik lebaran, terutama bagi mereka yang naik kereta api dengan pemesanan 90 hari sebelum lebaran.
Sebagian lainnya memutuskan untuk naik kendaraan pribadi. Nah, siapa bilang pakai kendaraan pribadi tidak membutuhkan biaya tambahan? Perlu persiapan biaya untuk bensin dan juga tol, lho.
Selain itu, kebutuhan sekunder lain yang sudah menjadi budaya masyarakat kita pun perlu diperhatikan juga. Misalnya, membeli baju baru, kue kering, oleh-oleh untuk keluarga di kampung, angpau untuk keponakan, kebutuhan tidak terduga lainnya.
Jika dihitung-hitung, biaya tersebut cukup besar. Tunjangan Hari Raya (THR) yang tadinya mau dialokasikan untuk kebutuhan lain (membayar cicilan dan utang), akhirnya terpakai juga untuk membayar biaya mudik lebaran.
Tidak heran kalau anggapan bahwa “ongkos” Ramadhan dan Idul Fitri di Indonesia sangat mahal.
Logikanya, pada bulan puasa, biaya pengeluaran untuk makan seharusnya semakin menurun karena tidak perlu makan siang. Anehnya, malah meningkat tajam bahkan over budget.
Belum lagi harga bahan makanan pokok yang naik menjelang lebaran, seperti daging sapi, daging ayam, dan sebagainya. Siap-siap ya, karena pasti akan mendadak jauh lebih mahal dari harga normalnya.
Nah, untuk menikmati lebaran tanpa harus terganggu dengan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan, maka tiga jurus keuangan berikut ini bisa kamu jadikan andalan agar keuangan kamu tetap terkendali.
Simak selengkapnya yuk!
Daftar Isi
Mau Mudik Lebaran? Siapkan 3 Jurus Keuangan Berikut ini!
Catat dan Tinjau Pengeluaran Tahun Lalu
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah meninjau catatan pengeluaran tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya.
Misalnya, harga tiket, harga sembako, termasuk harga oleh-oleh. Jika pengeluaran di tahun lalu masuk dalam kategori ‘aman’, itu berarti kamu sudah berpengalaman dalam meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu.
Tapi, jika ternyata tahun lalu masuk dalam kategori ‘over budget‘, inilah saatnya bagi kamu untuk meninjau ulang secara lebih mendetil mengenai biaya-biaya apa saja yang tidak perlu namun tetap kamu keluarkan secara impulsif.
Biasanya, pos pengeluaran yang tidak termasuk budget itu adalah:
- Traktir teman lama
- Memberi bantuan finansial kepada saudara yang sakit
- Buka bersama dan reuni
Poin terakhir adalah poin utama yang membuat pengeluaran semakin membengkak bukan? Apalagi di bulan puasa nanti. Kalau bisa, tekan budget untuk itu, tidak perlu menerima tawaran buka bersama teman-teman lama apabila tidak terlalu penting untuk dihadiri.
Jika kamu terpaksa mengeluarkan pos-pos pengeluaran seperti tahun lalu, maka siapkan anggaran tidak terduga.
Dengan tujuan, agar kamu tidak terkejut ketika uang simpanan yang seharusnya digunakan untuk mudik lebaran, seolah-olah menguap tak berbekas saat di kampung halaman.
Apalagi kalau kamu sudah terlalu lama tidak pulang ke kampung saat mudik lebaran di tahun-tahun sebelumnya, potensi pengeluaran yang tidak terduga seperti ini bisa sangat besar.
Kamu akan ‘dituntut’ oleh lingkungan untuk lebih berkorban mengeluarkan budget. Inilah yang perlu diperhatikan lebih dan diantisipasi agar tidak terjadi.
Cicil Pengeluaran dari Jauh Hari
Hal kedua yang perlu dilakukan sebelum mudik lebaran adalah mencicil pengeluaran dari jauh-jauh hari sebelum lebaran tiba.
Misalnya, kamu berencana membeli pakaian baru untuk satu keluarga. Maka kamu harus membelinya dan mempersiapkannya jauh-jauh hari. Kamu pun juga harus menyisihkan budget atau mencicilnya, apalagi jika harganya tidak murah.
Harga pakaian dan kebutuhan pokok di beberapa bulan menjelang lebaran memang belum ada kenaikan yang signifikan, sehingga kecil kemungkinan adanya tambahan biaya yang besar dan tidak terduga.
Perlu dicatat, pembelian barang-barang atau kebutuhan lebaran bisa kamu cicil beberapa bulan sebelumnya.
Selain karena masih mematok harga normal, akan mudah mencarinya di toko secara langsung karena kondisinya masih belum ramai dibandingkan beberapa hari menjelang lebaran.
Tapi, mengingat saat ini dunia tengah dilanda wabah virus corona yang memungkinkan banyak orang tidak bisa keluar sembarangan dan berada di keramaian, maka kamu bisa memanfaatkan platform e-Commerce yang tersedia.
Kamu juga bisa menabung untuk dana darurat dan biaya tidak terduga.
Kalau nanti di kampung halaman kamu sudah menduga akan mengeluarkan banyak biaya tambahan, maka mulailah menabung dari sekarang agar tidak mengganggu anggaran yang sudah dialokasikan untuk pos lain nantinya.
Disiplin dalam Mengeluarkan Uang
Jurus keuangan terakhir yang bisa kamu lakukan menjelang mudik lebaran yaitu disiplin dalam mengeluarkan uang.
Kalau anggaran untuk membawa keponakan kamu jalan-jalan saat lebaran hanya Rp1 juta, maka jangan mengeluarkan Rp2 juta hanya karena kamu kasihan kepada mereka.
Analogi lain, kalau pengeluaran untuk membantu saudara yang kesusahan saat lebaran hanya Rp500 ribu, maka jangan berikan Rp1 juta.
Bukan masalah pelit atau perhitungan pada saudara atau keluarga besar, hanya saja kamu perlu tegas dan bertanggung jawab dengan setiap biaya yang kamu keluarkan. Apa salahnya mengatur budget untuk diri sendiri?
Ketidakdisiplinan semacam ini yang membuat setiap orang akhirnya terpaksa mengganggu arus kas mereka.
Lihat saja bagaimana para penggila fesyen yang bisa kalap saat melihat baju yang diobral murah. Demikian juga para pemudik yang bawaannya ingin memberikan sesuatu kepada orang-orang di kampung halaman.
Pengeluaran-pengeluaran tersebut tidak masalah, namun tetap harus diimbangi dengan kemampuan finansial kamu sendiri. Jangan sampai kekurangan uang membuat kamu terpaksa mencari pinjaman, sekalipun itu pinjaman tanpa jaminan non bank.
Daripada kamu mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu, lebih baik kamu mengalokasikannya untuk pendanaan di KoinP2P persembahan KoinWorks.
Selain mendapatkan imbal hasil mencapai 18% p.a. per tahun, kamu juga turut dianggap berkontribusi meningkatkan perekonomian Indonesia karena sudah membantu banyak masyarakat dalam mengembangkan bisnisnya.
Jangan lupa untuk menerapkan jurus keuangan di atas agar mudik lebaran kamu lebih nyaman dan menyenangkan.
Semoga bermanfaat!