Daftar Isi
– Tips Hidup Hemat di Jakarta
– Musik Pembuka –
- Halo, Sobat KoinWorks!
- Pernah nggak sih, denger ada temen yang ngeluh kalau biaya hidup di Jakarta tuh tinggi banget? Kayaknya, apa-apa serba mahal gitu. Dulu, Rp20.000 sudah bisa makan kenyang dan enak seharian. Sekarang mah bisa dua-tiga kali lipatnya.
- Padahal, dibilang gaji kecil… nggak juga, tuh.
- Teman-teman pernah ngerasain juga nggak sih?
- Jujur, kalau saya sih pernah ngerasain hal tersebut. Saya anak rantau, saya ngekos di Jakarta. Karena malas masak sendiri, alhasil setiap hari saya beli makanan di luar. Tahu-tahu, gaji bulanan berkurang drastis aja tuh.
- Nggak mau dong terus-terusan boros. Makanya, saya berusaha menerapkan pola hidup hemat agar penghasilan yang didapat masih bisa ditabung untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.
- Penghematan yang saya lakukan ini bukan cuma untuk makanan aja, ya, tapi bisa juga untuk transportasi, tempat tinggal, dan biaya-biaya lainnya.
- Ya… lumayanlah, penghematan-penghematan yang saya lakukan, bisa bikin saya hidup enak dan nyaman di Jakarta.
- Yuk, dengerin podcast ini sampai habis! Soalnya, saya pengin bagi-bagi tips hidup hemat di Jakarta!
– Selingan –
- Oke, ngomongin soal makanan. Biasanya, makanan menjadi salah satu hal yang akan menghabiskan porsi besar dari budget kita.
- Apalagi, banyak banget kuliner enak bertebaran di Jakarta. Martabak Green Tea-lah, Salted Egg Chicken, Sate Taichan, Cheese Tea, Kopi Susu beraneka nama, wah… banyak, deh! Bikin laper!
- Iya, laper mata.
- Nah, supaya bisa berhemat, coba deh teman-teman membawa bekal makan siang ke kantor. Kalau bosan dengan menu bekal yang itu-itu saja, boleh kok jajan di luar, tapi jangan sering-sering, ya. Misalnya, seminggu sekali aja.
- Anyway, nggak perlu malu bawa bekal ke kantor. Saya malah seneng, selain bisa lebih hemat, bisa tuker-tukeran makanan juga sama anak-anak kantor. Hehehe.
– Selingan –
- Selanjutnya, soal transportasi. Ini juga merupakan pos pengeluaran yang perlu dihemat.
- Zaman sekarang, banyak alternatif transportasi umum seperti Transjakarta, KRL, bus, kemudian akan ada juga MRT dan LRT. Tarifnya murah, nyaman pula.
- Oh ya, pilihan transportasi di Jakarta pun makin lengkap dengan adanya transportasi online.
- Karena saya ngekos dekat kantor, setiap harinya saya pergi-pulang jalan kaki. Tapi kadang naik ojeg online juga, sih. Dan saya juga memanfaatkan promo-promo ojek online loh, dan itu lumayan banget.
- Nah, kalau rumah temen-temen jauh dari kantor misalnya, coba deh naik commuter line asyik kok. Contoh, teman satu divisi saya rumahnya di Tangerang Selatan, sementara kantor berlokasi di Jakarta Selatan. Nah, biasanya dia naik KRL dari Stasiun Rawa Buntu dan turun di Stasiun Palmerah. Lalu, lanjut naik ojeg online, deh. Untuk ongkos PP sehari biasanya sekitar Rp20.000.
- Nah, bandingin deh, kalau teman-teman bawa kendaraan sendiri. Harus bayar bensin, bayar parkir, belum lagi kalau kejebak macet di Jakarta. Wow pasti pengeluaran akan lebih besar lagi.
- Kalau temen-temen, biasanya ke kantor naik apa, sih?
– Selingan –
- Selanjutnya, yuk ngebahas soal tempat tinggal. Untuk teman-teman yang ngekos seperti saya, pilih deh kosan yang harganya terbilang cukup.
- Cukup dalam artian sebuah tempat kost yang menyediakan kamar dengan kasur, lemari, dan pendingin ruangan. Fasilitas lain yang sekiranya nggak terlalu urgent, seperti Wi-Fi atau TV Cable bisa diakali dengan cara lain.
- Misalnya, manfaatkan fasilitas dari kantor atau menggunakan paket data yang sudah ada.
- Kalau memang harus menggunakan internet karena tuntutan pekerjaan utama atau sampingan, nggak masalah kok, menyewa kostan lengkap dengan fasilitas Wi-Fi. Asal, nggak mengganggu arus keuangan, ya. Toh, uang yang dihasilkan bisa untuk tambah pemasukan.
- Oh ya, teman-teman juga bisa menggunakan tempat kost hanya sebagai tempat beristirahat pada malam hari, sementara itu isi kegiatan di tempat lain pada saat pagi hingga sore hari.
- Di usia muda, jika ingin menggapai sukses, maka hal yang harus dilakukan adalah mencari berbagai peluang, koneksi, serta ilmu sebanyak mungkin.
- Memilih tempat kost dengan fasilitas standar akan sangat membantu dalam menghemat budget, lho!
– Selingan –
- Poin terakhir yang satu ini berhubungan dengan gaya hidup teman-teman, nih. Sebelum saya memberikan tips, mau tanya dulu, deh. Dalam seminggu, temen-temen berapa kali sih beli kopi di cafe?
- Jujur, kalau saya sering banget kemakan promo. Buy 1 get 1 lah, diskon 50% lah, akhirnya ramean beli sama anak-anak kantor lainnya.
- Lho, kalau ada promo kayak gitu bukannya bisa menghemat budget, ya?
- Iya, emang bisa. Tapi kalau memanfaatkan promonya terus-terusan, bukannya itu bikin kita malah jadi konsumtif? Tiap ada promo, beli. Ada promo lagi, beli.
- Hayooo… coba cek dompet masing-masing. Ada berapa struk kopi yang kita beli? Kalau semuanya ditotal, jangan-jangan bisa buat bayar cicilan.
- Yuk, hemat-hemat-hemat! Jangan mudah tergiur sama promo yang lagi diadain restoran, coffee shop, e-commerce, atau toko online.
- Membeli makanan atau benda-benda yang diinginkan memang nggak salah, tapi perhatikan juga arus keuangan kita, ya, temen-temen. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.
- Apalagi, perempuan seperti saya, seneeeeeng banget belanja. Temen-temen juga nggak, sih? Tapiiii… saya sadar kalau saya mesti hidup hemat.
- Makanya, biasanya saya cari tahu musim-musim di mana kebanyakan brand akan memberikan diskon gila-gilaan untuk produknya. Paling sering tuh menjelang lebaran, hari besar, serta akhir tahun.
- Nggak lupa, saya menetapkan budget dulu, nih. Katakanlah, Rp500 ribu. Ini adalah batasan yang harus saya patuhi. Syukur-syukur belanjanya nggak sampai Rp500 ribu, jadi masih ada yang bisa disimpan.
- Selanjutnya, berbelanjalah secara online, sebab biasanya memiliki harga yang lebih murah ketimbang berbelanja di toko offline.
- Tapi ingat, jangan sampai teman-teman kebablasan berbelanja karena diskon, ya!
- Usahakan membeli barang yang memang benar-benar dibutuhkan. Jangan sampai hanya lapar mata saja. Karena, kalau terjebak dengan hal ini, bisa jadi barang yang dibeli jadi nggak terpakai dan kita cuma buang-buang uang saja. Sayang kan, jadinya?
– Selingan –
- Itu dia sedikit tips hidup hemat di Jakarta. Selain menghemat pengeluaran pada pos makanan, transportasi, tempat tinggal, juga gaya hidup, biasanya saya rutin mengalokasikan 20% dari pendapatan saya untuk diinvestasikan.
- Dengan berinvestasi, nilai uang yang dimiliki akan bertambah seiring berjalannya waktu. Lumayan banget, bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan pasif!
- Eh iya, untuk teman-teman yang belum pernah mencoba berinvestasi, yuk coba jadi Pendana di platform P2P Lending KoinWorks!
- Caranya gampang banget! Segera daftar di www.koinworks.com dan masukkan Kode Promo (temukan kode promo di podcast) modal Pendanaan awal sebesar 75,000 KOIN.
- Semoga, hasil Pendanaan yang dijalani bisa bikin temen-temen hidup lebih nyaman di Jakarta, ya.
- Sampai ketemu di podcast KoinWorks selanjutnya ya!
Simak Artikel #MoneyDiary Lainnya:
- Mampukah Anda Mencapai Kebebasan Finansial Tahun Ini?
- INFOGRAFIK: Pengeluaran Paling Boros yang Perlu Dihemat
- Tips Hidup Hemat di Jakarta
- Bagaimana Caranya Membuat Anggaran untuk Beragam Kebutuhan Keuangan Anda?
- 5 Cara Memotivasi Diri untuk Mematuhi Anggaran Keuangan yang Dibuat
- NEW EVENT: Resolusi Keuangan: Formula Perencanaan Anggaran Individu