PSBB Jakarta Resmi Diberlakukan, Yakin Keuangan Tetap Aman? – Melihat bahwa kota Jakarta memiliki tingkat tertinggi pada penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dilansir dari Detik.com, Rencana PSBB yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada konferensi persnya akan dilaksanakan pada hari Jumat, 10 April 2020.
Selama PSBB diberlakukan, terdapat kebijakan pembatasan-pembatsan seperti yang telah disarankan oleh Menteri Kesehatan, yaitu:
- Meliburkan sekolah
- Membatasi kegiatan perkantoran
- Membatasi pelayanan tatap muka untuk publik
- Menutup tempat wisata dan usaha hiburan
- Membatasi pelayanan transportasi
- Membatasi kegiatan keagamaan yang mengumpulkan massa
Hal ini mungkin terdengar sama dengan gerakan physical distancing yang sebelumya sudah diterapkan oleh masyarakat.
Tetapi terdapat letak perbedaan pada keduanya, yaitu jika pada gerakan physical distancing masih terkesan fleksibel dan tidak ada ancaman hukum, maka penerapan PSBB kali ini akan adanya penegakan hukum.
Namun, terdapat delapan sektor yang tidak diberlakukan pembatasan dan imbauan PSBB tersebut, yaitu:
- Perusahaan penunjang kesehatan
- Perusahaan pangan
- Perusahaan sektor energi( air, gas, listrik, SPBU)
- Perusahaan jasa komunikasi
- Perusahaan sektor keuangan, perbankan dan pasar modal
- Perusahaan sektor logistik
- Sektor penyedia kebutuhan sehari-hari seperti warung atau toko kelontong
- Sektor industri strategis di kawasan DKI Jakarta.
Jika saat kamu ini tengah bekerja di luar delapan sektor perusahaan di atas, itu artinya kegiatan work from home masih tetap diberlakukan.
Sistem work from home memang sangat dianjurkan untuk menghindari pencegahan wabah Covid-19. Selain bisa mencegah diri dari wabah, tak dipungkiri bahwa penerapan work from home juga bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk berhemat, karena beberapa biaya, seperti transportasi, biaya makan dan hiburan di luar bisa dihilangkan.
Namun, alih-alih menggunakan anggaran tersebut untuk menabung, dengan work from home kamu juga bisa mengeluarkan anggaran yang tidak di duga sebelumnya. Seperti ongkos kirim makanan dan barang kebutuhan sehari-hari lainnya.
Bahkan, yang lebih parahnya kamu bisa jadi lebih sering belanja online di saat kebosanan sedang melanda.
Maka dari itu, untuk tetap bijak mengatur keuangan selama kebijakan PSBB berlangsung, kamu bisa simak pembahasannya berikut ini.
Baca juga: Indonesia Lockdown? Ini yang Perlu Kamu Siapkan Jika Terjadi
Daftar Isi
PSBB Jakarta Resmi Diberlakukan, Yakin Keuangan Tetap Aman?
Buat Daftar Biaya yang Bisa Dihilangkan
Ketika kantor kamu memberlakukan work from home bagi karyawannya, maka kamu berpeluang memiliki tabungan ekstra, hasil dari anggaran sehari-hari ketika bekerja seperti biasa.
Cobalah untuk mengingat kembali biaya apa saja yang bisa kamu hemat selama masa PSBB ini. Seperti transportasi, uang parkir, bensin hingga makan siang di luar kantor.
Baca juga: Virus Corona: Penyebab, Cara Pencegahan dan Dampaknya Pada Ekonomi Global
Setelah membuat daftarnya, kamu tinggal alokasikan total anggaran tersebut untuk biaya tidak terduga lainnya.
Buat Anggaran Kebutuhan Baru
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa ketika kamu menerapkan sistem work from home selama masa pandemi ini, maka akan ada biaya tak terduga yang harus kamu keluarkan. Seperti ongkos beli makanan, kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan pendukung kesehatan.
Agar pengeluaran tersebut tetap terkontrol di saat perubahan-perubahan yang terjadi, mulailah membuat sebuah anggaran baru untuk seluruh kebutuhan primer yang sesuai dengan kebutuhan selama masa pandemi ini.
Selain itu, daftar anggaran yang bisa kamu hilangkan di masa work form home juga bisa dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan primer.
Tentukan kebutuhan mana yang tepat dan cocok sesuai dengan kondisi kamu sekarang, dan jangan lupa untuk mengesampingkan terlebih dahulu biaya-biaya yang saat ini tidak terlalu mendesak.
Baca juga: Atasi Kekhawatiran Bisnis Menurun Karena Virus Corona, Yakinkan dengan 5 Hal Ini!
Buat Anggaran Keinginan Secara Terpisah
Ada kalanya pemberlakuan PSBB membuat kita cenderung menjadi mudah bosan dikarenakan pergerakan yang jadi terbatas, yang akhirnya membutuhkan suatu pelarian.
Bentuk pelarian tersebut pun berbada-beda tergantung masing-masing individu, baik berbentuk makanan, permainan hingga belanja online.
Pemenuhan keinginan tersebut tentunya kembali membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk mensiasatinya, kamu bisa membuat anggaran terpisah dari anggaran primer yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Namun, yang perlu kamu perhatikan bahwa anggaran ini bernilai kepuasan semata dikala situasi saat ini. Tidak ada manfaat jangka panjang yang bisa kamu dapatkan.
Maka dari itu, jangan sampai semua anggaran kamu jadi berat ke dalam anggaran sampingan ini, ya.
Buat Daftar Keinginan
Setelah anggaran keinginan sudah kamu buat, maka selanjutnya kamu perlu membuat daftar keinginan yang akan kamu beli nantinya.
Ingat, pada daftar keinginan yang kamu buat, total jumlahnya tidak boleh melebihi anggaran yang sudah dibuat.
Jika melebihi anggaran, maka kamu bisa mengurangi daftar keinginan, bukan tambah anggarannya.
Memanfaatkan Cashback dan Diskon
Jika kamu sadari selama masa pandemi ini, beberapa kebutuhan pokok banyak yang memberlakukan pemotongan harga.
Oleh karena itu, kamu bisa meanfaatkannya untuk tetap bisa menyelamatkan kantongmu di situasi saat ini. Sebagai contoh, kamu bisa bandingkan e-commerce atau produk mana yang memberikan diskon atau cashback yang paling tinggi.
Tetapi, satu hal yang harus kamu ingat adalah, perhatikan syarat dan ketentuan yang ada. Karena biasanya diskon atau cashback yang diberlakukan pada suatu produk akan didapatkan jika kamu berbelanja di jumlah tertentu.
Kalau sudah begini, alangkah baiknya jika kamu lupakan diskon tersebut. Karena bukannya semakin hemat, bisa-bisa anggaran tersebut melebihi batas yang sudah kamu tentukan.
Jangan Menyentuh Dana Darurat
Di situasi pandemi saat ini, kita harus selalu waspada akan apa yang terjadi pada negara, diri sendiri dan keluarga.
Oleh karena itu, jangan sampai kamu menyentuh dana daruratmu, jika keadaan masih berada dalam kontrol. Sebagai mana mestinya, bahwa dana darurat hanya boleh dipergunakan di saat terjadinya situasi yang tidak terduga atau tak terkendali.
Untuk mengetahui jumlah dana darurat yang ideal sesuai kondisi kamu, berikut adalah rinciannya:
- Lajang = 6x gaji per bulan
- Menikah = 9x per bulan
- Punya anak = 12x gaji per bulan
Oleh karena itu, selama arus pendapatan kamu tidak tersendat, jangan gunakan dana darurat yang kamu miliki. Justru dalam keadaan saat ini, yang harus kamu lakukan adalah menambah dana darurat dari sisa-sisa pengeluaran yang ada.
Karena kita tidak akan tahu kapan kondisi saat ini akan berkahir.
Baca juga: 5 Tips Mempersiapkan Dana Darurat Agar Keuangan Selamat
Catat Semua Pengeluaran
Setelah kamu membuat daftar anggaran yang terperinci, jangan lupa untuk catat kembali setiap pengeluaran yang kamu lakukan.
Hal ini wajib kamu lakukan untuk melakukan review dan pembanding antara anggaran yang sudah disiapkan dengan implementasinya.
Dengan begitu, kamu bisa mengetahui apakah keuanganmu sudah aman atau kamu masih memerlukan biaya untuk dialokasikan ke dana darurat dan kebutuhan lainnya.
Berikut tadi adalah tujuh tips agar keuangan kamu tetap aman di masa penerapan PSBB sebagai bentuk kebijakan pencegahan wabah Covid-19.
Jadi, tidak ada lagi alasan kamu untuk boros di situsi sekarang. Karena dalam keadaan yang tidak pasti saat ini, dibutuhkan kecerdikan untuk mencari celah dalam pengaturan finansial agar keuanganmu tetap aman.