Instrumen berupa sertifikat deposito adalah sesuatu yang wajib para investor ketahui. Pasalnya, masih banyak yang mengira bahwa salah satu obyek investasi tersebut sebagai dokumen legalitas transaksi deposito antara nasabah dengan pihak perbankan. Padahal, tidak demikian adanya.
Mayoritas orang awam, khususnya yang baru bersentuhan dengan dunia investasi, salah memahami produk yang satu ini. Jadi, apa sebenarnya instrumen yang dimaksud, bagaimana cara kerjanya, dan apa yang membedakannya dengan deposito berjangka?
Daftar Isi
Apa itu Sertifikat Deposito?
Jadi, yang disebut dengan sertifikat atau akta deposito yaitu produk investasi yang pihak perbankan rilis secara legal berupa akta untuk pencairan tabungan dalam bentuk deposito. Sementara untuk suku bunga sendiri telah dibayar oleh pihak bank pada awal penyetoran dana.
Selain itu, sertifikat ini juga bebas berpindah tangan, karena tidak ada nama yang tertera sebagai pemilik pencairan dana deposito pada akta yang dikeluarkan. Selama sertifikat tersebut asli, maka dana dapat langsung cair saat tanggal jatuh tempo tiba.
Cara Kerja Sertifikat Deposito
Pada dasarnya, cara kerja dari sertifikat ini hampir sama dengan deposito biasa. Hanya saja, jangka waktu investasi yang dapat nasabah pilih hanya 12, 24, dan 36 bulan alias jangka panjang. Tidak ada opsi investasi jangka pendek, sebagaimana deposito konvensional.
Pemilik sertifikat hanya bisa mencairkan dana sesuai ketetapan pihak perbankan saat jatuh tempo. Adapun konsekuensi sertifikat deposito adalah penalti, jika nasabah memaksa pencairan dana sebelum tenor terpenuhi. Kemudian, kamu wajib membayar senilai total suku bunga yang telah di bayar di depan.
Jadi, misalkan kamu mengambil tenor 12 bulan, namun memilih mencairkan dana pada bulan ke-10, maka penalti yang harus kamu bayarkan senilai keseluruhan suku bunga selama tempo 12 bulan tersebut. Artinya, kamu tidak mendapatkan keuntungan sama sekali melalui dalam investasi itu.
Baca juga: Apa Itu Bunga Deposito? Definisi, Kelebihan, & Kekurangannya
Kelebihan Sertifikat Deposito
Membicarakan instrumen investasi, tentu masing-masing memiliki keunggulan, begitu pula yang satu ini. Mengetahui kelebihan dari obyek yang satu ini, akan membantu kamu lebih mudah dalam mempertimbangkan dalam berinvestasi.
1. Proses Pindah Tangan Mudah
Baik mewariskan atau menjual instrumen yang satu ini sangat mudah. Kamu tidak perlu mengurus surat kuasa maupun dokumen-dokumen lainnya. Cukup dengan menyerahkan akta deposit yang dikeluarkan secara resmi oleh bank, kepemilikan otomatis berubah, tanpa tersandung kasus hukum.
Namun, supaya lebih aman, sebaiknya kamu tetap menerapkan perjanjian tertulis atau menyimpan bukti-bukti pengalihan akta deposito. Tujuannya untuk memastikan kamu sebagai pemilik asli maupun pemilik instrumen yang baru tidak mengalami kerugian maupun potensi perselisihan.
2. Suku Bunga Lebih Tinggi
Keunggulan berikutnya dari sertifikat deposito adalah suku bunga yang lebih tinggi untuk nasabah, bila dibandingkan dengan deposito berjangka (konvensional). Hal ini sebanding dengan tidak tersedianya tenor jangka pendek. Biasanya, suku bunga yang berlaku mulai 3%, sedangkan deposito biasa mulai 2%.
3. Bisa Menjadi Agunan Kredit
Sertifikat yang satu ini memiliki kelebihan lainnya, yaitu dapat menjadi jaminan (agunan) untuk pengajuan kredit di instansi keuangan. Pasalnya, akta deposito termasuk dalam kategori surat berharga dan memang mudah terkait pemindahan kepemilikan.
Baca juga: Cara Menghitung Bunga dan Pajak Deposito
Kekurangan Sertifikat Deposito
Selain memiliki 3 kelebihan, berikut ini 2 kelemahan dari sertifikat deposito sebagai instrumen investasi!
1. Risiko Cukup Besar
Sifatnya yang tidak mengikat, karena tidak tertera nama maupun identitas pada sertifikat untuk memudahkan proses pindah tangan, faktanya dapat berakibat buruk. Risiko pencurian dan pencairan oleh oknum tidak bertanggung jawab sangat tinggi. Terlebih proses pencairannya dapat berlangsung cepat.
2. Kurang Fleksibel
Kelemahan lain dari sertifikat deposito adalah kurangnya fleksibilitas, sebab hanya menyediakan tenor yang panjang. Tentu bukan pilihan yang tepat, bila kamu membutuhkan instrumen investasi yang bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu cepat.
Perbedaan Sertifikat Deposito dengan Deposito Berjangka
Melalui penjabaran di atas, apakah kamu masih kesulitan membedakan antara sertifikat deposito dengan deposito regular? Bila demikian, kamu dapat memperhatikan tabel perbedaan antara keduanya sebagai berikut!
Sertifikat Deposito | Deposito Berjangka |
Tidak dilengkapi identitas nasabah. | Tertera identitas lengkap nasabah. |
Pengalihan kepemilikan tanpa prosedur hukum. | Pengalihan kepemilikan memerlukan surat kuasa. |
Bisa pindah tangan kapan saja. | Harus menyelesaikan tenor terlebih dahulu untuk pindah tangan. |
Bunga cair saat pembukaan instrumen. | Bunga cair setelah jatuh tempo. |
Bisa dijual. | Tidak dapat dijual. |
Tidak berlaku perpanjangan. | Bisa perpanjang otomatis maupun manual. |
Hanya tersedia tenor panjang. | Tersedia tenor pendek, menengah, panjang. |
Suku bunga tetap, tidak terpengaruh inflasi dan tidak fluktuatif. | Suku bunga terpengaruh oleh inflasi dan bersifat fluktuatif. |
Melalui perbandingan di atas, tampak jelas bahwa jika kamu menginginkan investasi jangka pendek, maka deposito berjangka lebih sesuai, begitu pula sebaliknya. Sebagai investor, kamu dapat menjadikan poin-poin di atas sebagai pertimbangan atas instrumen yang lebih cocok dengan kebutuhan dan keinginan.
Baca juga: Apa itu Deposito Berjangka? Ketahui Keuntungan dan Karakteristiknya
Sertifikat Deposito adalah Instrumen Investasi Potensial
Pada dasarnya, sertifikat deposito adalah alternatif terbaik daripada deposito berjangka untuk nasabah yang membutuhkan pencairan suku bunga di depan. Terlebih dengan durasi investasi jangka panjang, tentu menunggu pencairan bunga saat jatuh tempo terasa cukup lama.
Kamu bisa mencoba produk investasi deposito dari KoinWorks Bank dengan bunga hingga 6,75% per tahun yang keamanannya telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Buka deposito sekarang dan langsung dapatkan hadiah hingga 12 juta.