Merayakan Idul Fitri di kampung halaman tentunya adalah sesuatu yang menyenangkan. Apalagi kalau bisa mudik bersama-sama keluarga besar. Momentum ini tidak bisa didapatkan setiap hari, bahkan belum tentu juga bisa dinikmati setiap lebaran karena kesibukan masing-masing. Sebagai tradisi yang sudah mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia, kegiatan mudik telah mendorong perputaran ekonomi sektor riil secara lebih dinamis. Perputaran uang menjelang hari raya umat Islam ini juga cukup besar, mulai dari transportasi, kuliner, fesyen, dan sebagainya. Ditambah lagi dengan kegiatan-kegiatan sosial yang marak dilakukan pada saat bulan Ramadhan sehingga menambah dinamis roda ekonomi masyarakat khususnya ekonomi mikro.
Salah satu ritual yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat lebaran adalah pulang ke kampung halaman. Yang dimaksud dengan “kampung halaman” di sini tidak selalu identik dengan desa nun jauh di sana, kampung yang dikelilingi sawah dan kerbau, daerah yang susah diakses oleh kendaraan, atau hal lain yang berkonotasi “jauh dari peradaban”. Kampung halaman bisa berarti kota kecil atau bahkan kota besar. Surabaya bagi sebagian orang adalah kota besar, namun bagi warga Jawa Timur yang kerja di Bandung, kota Pahlawan itu adalah kampung halaman. Jakarta yang identik dengan ibukota ternyata oleh sebagian orang dianggap kampung halaman, khususnya untuk mereka yang bersuku Betawi yang merantau ke Batam. Karena mudik bisa berarti “pulang kota”, maka biaya yang dibutuhkan pun juga tidak kecil. Apalagi untuk kota-kota yang menjadi destinasi wisata. Harga tiket bis maupun kereta bisa sangat mahal. Tidak heran kalau sebagian orang memilih pulang kampungnya setelah lebaran, saat harga-harga sudah kembali normal.
Untuk membeli akomodasi murah saat mudik, berikut hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan untuk dilakukan.
Membeli jauh hari sebelum bulan Ramadhan
Ini adalah cara yang umum dipakai oleh mereka yang sudah merencanakan cuti lebarannya. Biasanya mereka yang belum tahu kapan izin cutinya bisa keluar membeli tiket dua minggu sebelum Idul Fitri yang mana harga sudah sangat mahal. Jika Anda masih bekerja sebagai karyawan, ada baiknya tiga bulan sebelum hari raya Anda sudah mengajukan cuti kepada atasan. Antisipasi pekerjaan tambahan dengan meminta bantuan rekan kerja. Dan carilah tempat penjualan tiket murah yang saat ini sudah cukup banyak agen-agennya. Kalau beruntung, Anda bisa membeli tiket dengan harga promosi. Jangankan untuk lebaran, saat ini sudah banyak orang yang membeli tiket untuk berwisata satu tahun sebelum hari H. Maskapai penerbangan internasional sering sekali memasang iklan satu halaman full di media-media nasional untiuk mempromosikan paket liburan murahnya. Jika paket perjalanan tersebut berdekatan dengan lebaran dan destinasi wisatanya pun dekat dengan kampung halaman Anda (atau malah daerah Anda sendiri), maka langsung saja booking tiketnya. Jadi saat lebaran tahun depan Anda sudah tidak perlu memikirkan pengeluaran buat transportasi lagi karena sudah direncanakan satu tahun sebelumnya.
Diskon anak sekolah
Manfaatkan anak-anak Anda yang masih sekolah karena mereka mendapat potongan harga khusus dari maskapai penerbangan. Biasanya syaratnya pun tidak terlalu sulit. Bahkan ada juga yang memberikan diskon cukup besar kepada siswa yang berprestasi. Apalagi kalau Anda memiliki anak yang cukup banyak dan semuanya mau diboyong ke kampung halaman saat lebaran. Bayangkan jika satu anak bisa hemat 100-200 ribu rupiah dan Anda memiliki empat orang anak, bukankah dana yang bisa dihemat juga besar?
Manfaatkan agen tiket online
Di era digital seperti sekarang ini, di mana mulai bermunculan starts up-starts up yang bermain di industri pariwisata dan transportasi, persaingan harga cukup menguntungkan konsumen. Semua platform tiket online mengklaim dirinya yang paling murah dibandingkan platform lainnya. Tidak menjadi masalah, karena sebagai konsumen Anda dimanjakan dengan hal ini. Mirip dengan persaingan antara operator seluler dan layanan transportasi online. Masing-masing berani “banting harga” demi mencuri hati konsumen loyal merek lain. Demikian pula dengan tiket online. Apalagi Anda tidak perlu cek satu per satu dengan menelepon. Cukup dengan membuka browser Anda, lalu buka juga beberapa platform secara bersamaan, kemudian masukkan tujuan Anda. Pilihlah yang paling murah. Sederhana, bukan?
So, selama masih bisa melakukan tips di atas, tidak perlu meminjam uang di bank untuk menutupi biaya akomodasi ini. Apalagi, seperti kita ketahui, cara pinjam uang di bank tidaklah semudah yang dibayangkan. Dan bunganya pun tidak ringan. Selamat berlibur!