Tren Dedolarisasi, Indonesia dan Korea Selatan Kompak Tinggalkan Dolar!

Dedolarisasi

Dedolarisasi adalah upaya mengganti atau meninggalkan dolar yang merupakan mata uang transaksi bilateral negara-negara.

Beberapa negara sudah melakukan upaya ini, termasuk Indonesia dan Korea Selatan.


Mengenal Tren Dedolarisasi

Sejumlah negara memang sudah mulai meninggalkan dolar. Seperti yang diketahui, dolar merupakan mata uang dominan dalam perdagangan internasional.

Demi mengurangi ketergantungan terhadap AS, beberapa negara pun sudah mulai melakukan pergantian atau meninggalkan dolar.

Selain itu, munculnya tren dedolarisasi juga terjadi karena tingginya angka inflasi dan ketidakpastian global.

Dilansir dari Tempo, salah satu pemicunya adalah Amerika Serikat mengalami defisit neraca pembayaran selama beberapa tahun terakhir.

Aliansi BRICS sudah mulai melakukan tren satu ini. Bahkan, 10 negara ASEAN juga sepakat untuk mengganti dolar dengan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT).


Indonesia dan Korea Selatan Kompak Tinggalkan Dolar

Sebagai negara yang peka terhadap isu global, Indonesia dan Korea Selatan juga ikut andil dalam tren satu ini. Kedua negara ini sepakat mengurangi penggunaan dolar dalam transaksi bilateral antar negara.

Kesepakatan tersebut juga mendorong penggunaan mata uang masing-masing kedua belah pihak dalam transaksi bilateral.

Melansir dari Republika, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) mengatakan bahwa alasan utama Indonesia mengikuti tren dedolarisasi adalah fluktuasi nilai rupiah lebih terjaga.

Ketidakpastian kurs yang terjadi saat ini merupakan kebijakan dari the Fed yang masih sangat agresif.

Keadaan semakin parah, akibat krisis plafon uang Amerika Serikat sebagai negara penguasa.

Kesepakatan Indonesia dan Korea Selatan terhadap penggunaan mata uang Rupiah dan Won sudah resmi melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Gubernur Bank Indonesia dan Gubernur Bank of Korea.

Penyelenggaraan kesepakatan tersebut terjadi di sela-sela pertemuan Menteri Keuangan dengan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3 yang berlangsung di Korea Selatan.

Munculnya kesepakatan antara Indonesia dengan Korea Selatan tentu sudah melalui perencanaan dan analisa yang matang antara keduanya.

Meski belum termasuk negara maju, Korea Selatan begitu tertarik dengan Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup menjanjikan dalam sektor kerjasama internasional.

Sedangkan bagi Indonesia, Korea Selatan adalah negara yang saat ini mengalami peningkatan dalam banyak hal, salah satunya industri hiburan dan makanan.

Maraknya budaya K-Pop di Indonesia yang semakin bertambah jumlahnya menjadi alasan lain bagi pemerintah untuk menjalin kesepakatan investasi dan bisnis.


Kesepakatan Indonesia dan Korea Selatan Setelah Meninggalkan Dolar

Setelah melakukan dedolarisasi, Indonesia dan Korea Selatan membuat kesepakatan seputar investasi dan transaksi perdagangan.

Kesepakatan tersebut meliputi transaksi berjalan dan investasi langsung. Berikut penjelasannya:

Transaksi Berjalan (Current Account)

Melansir dari Kementerian Keuangan, transaksi berjalan atau current account ialah pengukuran terhadap penerimaan dan pengeluaran yang berasal dari transaksi barang atau jasa.

Komponen dari current account adalah neraca perdagangan, neraca jasa, pendapatan, hingga transfer berjalan.

Neraca perdagangan meliputi transaksi ekspor dan impor komoditas atau barang. Sedangkan untuk transaksi ekspor atau impor jasa masuk ke dalam neraca jasa.

Berdasarkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), ada 11 jenis jasa, yang meliputi transportasi, komunikasi, travel, kontruksi, asuransi, keuangan, personal, pemerintah, royalti, komputer dan informasi, serta jasa bisnis lainnya.

Komponen selanjutnya adalah pendapatan, yaitu hasil dari penyediaan produksi tenaga kerja serta modal finansial.

Pendapatan ini juga terdiri dari investasi dan kompensasi tenaga kerja atau compensation of employees.

Kompensasi tenaga kerja berasal dari pekerja musiman yang sudah bekerja kurang dari satu tahun.

Tren dedolarisasi juga akan berdampak pada investasi.

Dalam transaksi berjalan antara Indonesia dengan Korea Selatan, terdapat 3 jenis transaksi yang kemungkinan akan menjadi kesepakatan, yaitu:

  • Investasi langsung atau direct investment income.
  • Pendapatan investasi portofolio atau portfolio investment income.
  • Investasi lainnya atau other investment income.

Komponen terakhir dari transaksi berjalan adalah transfer berjalan yang merupakan unsur terbesar, karena melibatkan sumber daya tanpa ada timbal balik seperti hibah maupun hadiah.

Selain itu, remitansi tenaga kerja atau workers remittances seperti TKI juga menjadi sumber terbesar dari neraca transfer berjalan.

Dengan begitu, setelah adanya kesepakatan ini, jumlah TKI di Korea Selatan bisa meningkat.


Dedolarisasi Membuka Peluang Investasi Langsung

Berikutnya adalah investasi langsung. Indonesia adalah salah satu negara tujuan investasi bagi investor asing.

Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakstabilan ekonomi dunia terus melesat.

Selain itu, faktor lain yang membuat investor asing tertarik menanam modal di Indonesia adalah biayanya yang relatif murah atau terjangkau.

Investasi langsung ini bersifat penuh dalam kepemilikan.

Contoh bentuk dari investasi langsung adalah joint venture, yaitu kepemilikan perusahaan bersama antara Indonesia dengan Korea Selatan.

Selain dua kesepakatan di atas, tidak menutup kemungkinan akan ada transaksi ekonomi serta keuangan yang muncul dan tentu saja menguntungkan bagi Indonesia atau Korea Selatan.

Khususnya setelah kompak meninggalkan dolar dan menggantinya dengan local currency transaction atau LCT.

Ini adalah awal yang baik bagi Indonesia dan Korea Selatan untuk mempererat hubungan bilateral.

Selain itu, pergantian penggunaan dolar juga menunjukkan kemampuan kedua negara dalam transaksi atau investasi tanpa bergantung dengan Amerika Serikat.


Dedolarisasi Membuka Peluang Bisnis yang Menguntungkan!

Setelah adanya kesepakatan bersama melakukan dedolarisasi, jangkauan investasi dan bisnis antara Indonesia dan Korea Selatan pun lebih luas.

Hal ini patut kamu manfaatkan, agar bisa memiliki bisnis yang menguntungkan.

Jangan lupa untuk memahami peraturan tentang kesepakatan tersebut, agar tidak mengganggu keberlangsungan bisnis milikmu!

Dapatkan berbagai informasi seputar Keuangan lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.