Tujuan Investasi yang Tepat perlu Kamu pahami

Pahami Tujuan Investasi yang tepat

Investasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menyimpan atau mengalokasikan dana untuk jangka waktu tertentu dengan harapan simpanan akan menghasilkan keuntungan ataupun meningkatkan nilai investasi. Orang yang berinvestasi disebut investor atau banyak juga dikenal sebagai penanam modal. Investasi biasanya terkait erat dengan bisnis, tetapi di luar itu, ada banyak investasi yang tidak ada kaitannya dengan bisnis. Ada banyak investasi bukan tergolong bisnis yang belakangan ini banyak diminati masyarakat untuk meningkatkan nilai aset kekayaannya, misalnya seperti reksadana.

Tujuan berinvestasi bukan untuk membuat seorang investor kaya seketika, ada masa dimana ketika pasar berfluktuasi, Kamu harus bersabar, memiliki komitmen yang kuat, dan berinvestasi dengan tenang. Namun bukan berarti Kamu tidak bisa berinvestasi dalam jangka pendek. Ada banyak investasi jangka pendek yang sama menguntungkannya dengan investasi jangka panjang.

Baca Juga: Fluktuasi Adalah: Pengertian dan Penyebabnya

Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

  • Investasi jangka pendek

Jika diartikan secara umum, investasi jangka pendek biasanya merupakan investasi untuk jangka waktu kurang dari 3 tahun, yang kemudian dapat dikonversi menjadi uang tunai atau dijual. Contohnya adalah sertifikat deposito, obligasi jangka pendek, dan pasar saham.

  • Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi yang berlangsung lebih dari tiga tahun. Investasi jangka panjang sangat bagus bagi mereka yang ingin menabung untuk tujuan jangka panjang seperti pernikahan, dana pesangon atau uang pensiun, dan biaya pendidikan. Jika Kamu memilih untuk berinvestasi jangka panjang, jangan ambil uang atau dana tersebut sampai tiga tahun kemudian. Contohnya reksadana, salah satu investasi yang dipercaya sebagai investasi jangka panjang yang agresif dengan return tinggi.

Baca Juga: 5 Jenis Investasi Jangka Panjang yang Bikin Kaya di Hari Tua!

Tujuan Investasi

Dari pembahasan sebelumnya, kita dapat melihat bahwa ada banyak tujuan investasi yang memotivasi investor untuk berinvestasi. Adapun tujuan investasi lainnya adalah sebagai berikut:

  • Meraih Penghasilan Tetap

Tujuan investasi untuk menghasilkan pendapatan tetap yang stabil, biasanya dilakukan oleh mereka yang berinvestasi atau melakukan penanaman modal di sebuah perusahaan. Misalnya, berinvestasi di perusahaan makanan cepat saji. Kamu berhak menerima persentase dari keuntungan bulanan dari penjualan. Tingkat pengembalian tergantung pada kesepakatan antara perusahaan dan investor.

  • Pengembangan Bisnis

Selain pendapatan dan keuntungan yang stabil, investasi juga bisa menguntungkan bisnis yang sedang Kamu jalankan. Pengembalian investasi dapat menjadi suntikan modal ke dalam usaha yang sedang kamu bangun.

  • Jaminan Dalam Bisnis

Ketika Kamu berinvestasi dengan menanamkan modal ke pemasok(supplier) bahan baku untuk bisnis yang Kamu jalankan, besar kemungkinan bisnis kamu tidak kekurangan bahan baku yang disupply. Selain itu, kamu tidak akan kuatir dengan harga produk yang kompetitif di pasaran, karena harga produk kamu otomatis bisa bersaing dikarenakan ketersediaan bahan baku yang kamu dapatkan bisa lebih murah dan berkualitas.

Manfaat Investasi

Selain tujuan investasi di atas, investasi menawarkan banyak keuntungan untuk kamu sebagai investor. Banyak orang mulai berinvestasi untuk menghasilkan keuntungan dan mengembangkan bisnis mereka.

  • Menambah aset

Misalnya, jika seseorang membeli tanah untuk investasi dan menjualnya dengan harga lebih tinggi beberapa tahun kemudian, maka sejak saat itu, nilai aset berupa tanah semakin meningkat. Namun, perolehan kenaikan nilai aset tidak dapat dicapai dalam waktu singkat, membutuhkan banyak waktu dan kesabaran.

  • Mencukupi Kebutuhan di Masa Depan

Investasi yang dilakukan hari ini akan ditujukan untuk mendukung dan menopang kehidupan masa depan. Misalnya, berinvestasi emas untuk dana pendidikan masa depan.

  • Gaya hidup sederhana

Dengan melakukan investasi, seseorang berusaha hidup sederhana agar tetap bisa berinvestasi dan pada akhirnya menghindari membeli sesuatu yang kurang penting dan mengedepankan nilai ekonomis.

  • Menjauhi hutang

Dengan gaya hidup sederhana, orang cenderung terhindar dari hutang. Mereka yang serius dalam berinvestasi lebih memilih untuk menghindari hutang dan hidup sederhana untuk meningkatkan kondisi ekonomi mereka.

  • Bentuk investasi

Secara umum, tujuan dari suatu investasi adalah untuk mengembangkan suatu aset. Investasi dapat dibagi menjadi dua bentuk: investasi aktiva riil (aset berwujud) dan investasi  aktiva finansial (surat berharga). Berikut penjelasan keduanya.

  • Investasi aktiva riil
    Investasi yang dilakukan oleh seseorang dengan cara yang terlihat atau tidak terlihat. Misalnya, berinvestasi emas, real estat (properti), tanah, logam mulia, dll.
  • Investasi aktiva finansial
    Suatu investasi yang dilakukan oleh investor dalam bentuk surat berharga. Misalnya saham dan deposito.

Berbagai Jenis Investasi

  • Deposito

Deposito (investasi berjangka) adalah salah satu bentuk investasi yang sangat populer karena cara memulainya relatif mudah. Jika dalam jumlah dan waktu tertentu Kamu menyimpan uang, Kamu tentunya akan menerima pengembalian lebih karena mendapatkan bunga. Keuntungan deposito adalah tingkat pengembalian uang tetap dan tingkat bunga yang dijanjikan lebih jelas. Sayangnya, Kamu tidak dapat menarik uang sampai dengan periode yang disepakati.

  • Saham

Selain deposito, saham juga merupakan bentuk investasi yang sangat populer. Secara teknis, Kamu membeli saham di pasar saham. Kemudian Kamu menerima persentase hak kepemilikan perusahaan. Semakin tinggi persentase saham yang Kamu pegang, semakin besar kekuatan Kamu di perusahaan. Ada dua bentuk keuntungan berinvestasi di saham: capital gain dan dividen. Keuntungan peningkatan modal (capital gain) dapat dimonitor dalam hitungan menit, jam, dan hari. Harga sertifikat saham perusahaan yang Kamu miliki kapan saja bisa berubah. Contoh keuntungan dividen, yakni besarnya keuntungan didasarkan pada bagi hasil dari keuntungan perusahaan. Bagi hasil disesuaikan berdasarkan rasio kepemilikan saham Kamu. Tidak seperti deposito, berinvestasi dalam saham memiliki pengembalian yang tidak pasti. Namun, seiring berkembangnya perusahaan tempat kamu berinvestasi, Kamu akan mendapat untung yang lebih besar.

  • Mata uang crypto (cryptocurrency)

Bentuk investasi dalam cryptocurrency, atau mata uang digital, tentu sangat populer. Bagaimanapun, mata uang Bitcoin telah berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Angka-angka yang luar biasa besar, membuat investasi digital menjadi sangat populer. Uang digital tidak memiliki bentuk fisik, tetapi Kamu dapat mendapatkannya dalam mata uang rupiah atau dolar. Tentu ini menarik, tetapi tidak mudah bagi seseorang untuk menambang Bitcoin. Tingkat fluktuasi mata uang ini terhadap mata uang riil sangat fluktuatif sehingga kita juga harus mewaspadai sentimen yang meningkat di pasar mata uang Crypto.

  • Obligasi

Obligasi merupakan bentuk investasi yang mirip dengan saham. Bedanya, hasil yang Kamu dapatkan lebih dinamis dan jumlah yang Kamu terima cenderung lebih aman. Misalnya, dalam waktu 10 tahun Kamu akan membeli surat utang senilai Rp5.000.000 dengan bunga 10%. Kamu tetap dapat mengambil uang dengan jumlah bunga yang disesuaikan sebelum berakhirnya periode ini. Kamu dapat membeli obligasi yang diterbitkan pemerintah. Pasalnya, pemerintah memiliki risiko gagal bayar yang lebih rendah dibandingkan obligasi korporasi.

Baca Juga: Investasi Obligasi: Pengertian, Keuntungan, Hingga Mekanisme Penerbitannya

  • Emas

Emas adalah salah satu investasi berwujud atau terlihat yang paling populer. Emas merupakan pilihan yang menarik karena risikonya yang cukup rendah. Emas memiliki nilai yang stabil dan tumbuh setiap tahun. Jika Kamu ingin berinvestasi emas, sebaiknya pilih emas batangan. Harga emas batangan berbeda dengan emas perhiasan. Nilai dan harga emas batangan ini adalah emas murni tanpa pengotor seperti emas perhiasan. Namun, jika Kamu berinvestasi emas, Kamu perlu mempersiapkan tempat yang aman. Investasi emas termasuk salah satu investasi fisik yang resiko kehilangannya cukup tinggi. Ada banyak aplikasi investasi emas di Indonesia saat ini yang dapat menyimpan emas Kamu lebih aman.

Baca Juga: Kesalahan Dalam Berinvestasi Emas

  • Properti

Investasi properti (real estate) adalah jenis investasi fisik selain emas. Investasi ini memiliki objek fisik yang berwujud. Berinvestasi dalam properti sangat menguntungkan karena harga terus naik setiap tahun. Ada banyak cara untuk berinvestasi di properti, cara termudah adalah dengan membeli tanah dan membangun properti di atasnya. Kamu kemudian dapat menjualnya dengan harga lebih tinggi. Risiko berinvestasi di properti adalah mempertimbangkan kerusakan bangunan. Meski risikonya rendah, properti merupakan aset yang bisa rusak akibat bencana alam. Untuk mempertahankan nilai jual kembali yang tinggi, Kamu perlu merawatnya dengan baik.

  • Reksa Dana

Jenis investasi berikutnya adalah reksa dana. Reksa dana adalah investasi di mana dana dari beberapa investor disatukan dan kemudian diinvestasikan di berbagai jenis pasar modal. Reksa dana dibagi menjadi lima jenis: reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham dan reksa dana indeks.

Reksa dana yang berbeda memiliki risiko yang berbeda. Kamu dapat memilih reksa dana berdasarkan profil risiko Kamu.

Baca Juga: Investasi Reksadana: Panduan Lengkap untuk Investor Pemula

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat