Bisnis hijab anti mainstream merupakan salah satu ide menarik buat kamu pemilik brand hijab agar tidak kalah saing dengan kompetitor lain.
Selain itu, produk atau brand bisnis hijab anti mainstream biasanya juga lebih menarik para konsumen.
Dampaknya, penjualan akan naik dan kamu mendapat keuntungan.
Berbicara soal keuntungan, saat ini bisnis hijab sepertinya cukup menjanjikan.
Sebab, hijab sudah jadi sebuah tren fashion di Indonesia. Penggunaan hijab pun saat ini cenderung bervariatif, mulai dari penampilan kasual hingga glamour.
Sebab, mudah memadukan fashion item satu ini dengan outfit lainnya.
Dalam praktiknya mungkin kamu akan mengalami kebingungan dan kendala.
Tapi tidak perlu khawatir, ada beberapa cara yang bisa kamu coba untuk membuat bisnis hijab anti mainstream.
Penasaran apa saja? Berikut rangkumannya:
Daftar Isi
1. Punya Tone Warna Khusus
Cara pertama membuat bisnis hijab anti mainstream adalah memiliki tone warna yang unik.
Warna hijab yang unik tentu saja menjadi daya tarik sendiri bagi para hijabers.
Selain itu, tone warna khusus dari brand kamu juga akan jadi sebuah ciri khas, sehingga pelanggan akan mudah mengingat brand milikmu.
Sebelum menentukan tone warna, lakukanlah observasi terlebih dahulu agar kamu tahu warna seperti apa yang sedang tren saat ini.
Jika melihat tren warna hijab tahun 2020 lalu, warna down to earth sangat banyak peminatnya.
Mengapa? Sebab, warna ini tidak terlalu mencolok dan mudah memadukannya dengan fashion item lainnya.
Untuk saat ini, sepertinya down to earth masih menjadi tone warna hijab yang cukup populer.
Selain itu, warna pastel seperti lilac juga menjadi salah satu tone warna yang cukup populer di industri fashion dan banyak peminatnya.
Oleh sebab itu, perbanyaklah produksi hijab berwarna lilac untuk menarik banyak pelanggan.
Tidak hanya bermain dengan satu tone warna saja.
Agar bisnis hijabmu berbeda dari kompetitor lainnya, cobalah untuk memproduksi hijab dalam dua tone warna.
Selain unik, hijab dengan dua tone warna ini juga memudahkan para hijabers untuk memadukannya dengan fashion item lain.
2. Menanamkan Brand Impact
Menanamkan brand impact ini ibaratnya seperti membuat istilah khusus terhadap penampilan ketika menggunakan produk hijab milikmu.
Istilah-istilah yang bisa kamu gunakan antara lain percaya diri (PD), pride, feminin, dan lainnya.
Namun, pastikan nama brand impact yang kamu berikan tersebut sesuai dengan warna dan dan motif hijab yang kamu produksi.
Misalnya, warna down to earth yang netral ini bisa membuat pelanggan lebih percaya diri karena cocok dengan fashion item lainnya.
Jika ingin menanamkan brand impact feminin, maka produk hijab kamu haruslah mencerminkan karakter feminin lewat warna soft atau pastel seperti pink.
Serta motif yang tidak terlalu berlebihan.
Penggunaan brand impact ini merupakan salah satu cara membuat bisnis hijab anti mainstream.
Baca juga: 7 Strategi Penjualan Hijab yang Paling Laris dan Menguntungkan
3. Cocok Digunakan Siapa Saja
Keuntungan bisnis hijab memang cukup menjanjikan, dengan catatan kamu tahu selera dan kebutuhan para hijabers.
Pengguna hijab berasal dari kalangan apa saja, seperti remaja hingga dewasa.
Oleh sebab itu, produksilah hijab yang cocok untuk siapa saja.
Agar jangkauan produk hijab kamu lebih luas. Semakin luas jangkauan yang kamu miliki, maka semakin tinggi jumlah penjualan nantinya.
Tidak hanya berdampak pada penjualan, hijab yang cocok untuk siapa saja ini juga membuat brand kamu terlihat berbeda dari kompetitor sejenis.
Mengapa? Karena rata-rata bisnis hijab hanya fokus dengan satu target pasar, contohnya remaja.
Sehingga tidak heran banyak sekali model dan jenis hijab yang serupa.
Nah, jika kamu ingin bisnis hijab berbeda dari kompetitor lainnya, tidak ada salahnya untuk memproduksi hijab yang cocok untuk siapa saja.
Jika cara ini sudah kamu lakukan, jangan lupa untuk tetap berinovasi agar pelanggan tidak merasa bosan.
4. Harga Terjangkau
Poin paling penting yang sering jadi pertimbangan para pelanggan saat membeli adalah harga atau price.
Sebagai pemilik bisnis, kamu harus cukup peka dengan poin satu ini.
Meskipun saat ini hijab sudah jadi fashion item yang berperan penting, tetap saja kamu tidak boleh berlebihan mematok harga atau menjualnya di atas standar pasar.
Selain sepi peminat, ini juga akan berdampak pada brand hijabmu nantinya.
Tentu saja kamu tidak ingin mendapat stigma negatif dari pelanggan, bukan?
Oleh sebab itu, lakukan observasi terhadap kompetitor lain sebelum menentukan harga jual.
Usahakan harga yang kamu patok tidak terlalu jauh dari kompetitor lain, bila perlu di bawah standar kompetitor lain jika memungkinkan.
Tapi ingat, perhitungkan juga seluruh pengeluaran saat memproduksi hijab agar tidak rugi.
5. Peduli Sosial
Membuat para pelanggan agar bersimpati terhadap brand hijabmu juga perlu kamu lakukan.
Bagaimana caranya? Lakukanlah kegiatan sosial, seperti menyisihkan penjualan untuk membantu orang yang membutuhkan.
Apalagi kondisi pandemi saat ini, saling membantu satu sama lain sepertinya sudah menjadi prinsip hidup kebanyakan orang.
Bahkan tak jarang para pemilik bisnis sudah melakukan kegiatan sosial di tengah pandemi dengan cara memberi sembako gratis, membagikan masker dan vitamin untuk imun tubuh, serta membantu para tim medis yang bekerja sebagai garda terdepan.
Sebagai pemilik bisnis, kamu bisa mengikuti jejak mereka.
Selain bisa membantu sesama, cara ini juga bisa membuat bisnis hijab anti mainstream.
Kamu juga bisa mengajak para pelanggan setia atau pelanggan baru untuk turut andil dalam kegiatan sosial ini.
Baca juga: 5 Cara agar Masyarakat Mudah Mengenal Brand Hijab Kamu
6. Konsisten Berinovasi
Setelah semua cara sebelumnya sudah kamu coba, maka hal penting yang harus kamu lakukan adalah konsisten dalam berinovasi.
Dalam sebuah bisnis, inovasi merupakan kunci utama agar bisnis hijabmu tetap berkembang dan tidak kalah saing dengan kompetitor lain.
Jadi, jangan pernah lelah untuk terus konsisten berinovasi.
Nah, demikian 6 cara membuat bisnis hijab anti mainstream yang bisa kamu coba.
Selamat mencoba dan tetap semangat!
