Suku Bunga Acuan adalah: Pengertian dan Fungsinya

suku bunga acuan

Akhir bulan Agustus 2022 lalu, Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan.

Kebijakan tersebut mengejutkan banyak pihak, karena ketika para ekonom memperkirakan akan naik, BI tidak mengambil langkah tersebut. 

Sebaliknya, ketika suku bunga acuan diperkirakan tetap, BI justru menaikannya.

Hal ini diputuskan BI melalui Rapat Dewan Gubernur BI periode Agustus 2022, di mana suku bunga acuan dinaikkan sebanyak 25 basis poin atau dari 0,25 persen menjadi 3,75 persen. 

Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, keputusan kenaikan suku bunga acuan merupakan langkah preventif untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. 

Selain itu, kenaikan ini juga bertujuan untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti serta ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi dan inflasi volatile food

Lalu, apa sebenarnya suku bunga acuan itu? Simak ulasan berikut untuk mengetahui pengertian serta fungsinya. 


Pengertian Suku Bunga Acuan

Secara sederhana, suku bunga acuan adalah besaran bunga yang ditetapkan setiap bulannya oleh bank sentral sebagai acuan produk pinjaman di bank atau lembaga keuangan lainnya. 

Tujuannya untuk memelihara stabilitas nilai mata uang, serta mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. 

Dalam menentukan suku bunga acuan, terdapat beberapa faktor yang diperhatikan. Mulai dari tingkat inflasi, jumlah permintaan pada barang, kondisi ekonomi, hingga jumlah uang yang beredar di masyarakat. 

Sebagai informasi, kebijakan suku bunga acuan di Indonesia awalnya bernama BI Rate. Kemudian, mulai 19 Agustus 2016 suku bunga acuan negara Indonesia diganti menjadi BI-7 Day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR).

Dengan pergantian nama tersebut, BI berharap kebijakan ini diharapkan mampu memperkuat efektivitas kebijakan. Di mana perbedaan utama dari keduanya adalah rentang waktu menarik uang BI7DRR yang lebih singkat dibandingkan BI Rate. 


Fungsi Suku Bunga Acuan

Suku bunga acuan merupakan alat kebijakan moneter andalan Bank Indonesia mengingat pengaruhnya yang besar terhadap hajat hidup banyak orang.

Supaya lebih kebayang, ketahui fungsinya, yuk!


1. Mengendalikan Laju Inflasi

Inflasi yang kian naik bukanlah hal yang baik untuk negara, karena akan menimbulkan dampak, seperti produsen yang melakukan efisiensi, naiknya angka pengangguran, serta ekspor yang menurun.

Untuk itu, perlu dilakukan pengendalian supaya permasalahan tersebut tidak terjadi berlarut-larut. 

Nah, disinilah fungsi suku bunga acuan untuk mengendalikan laju inflasi, yaitu dengan menaikannya, kemudian  diikuti oleh kenaikan bunga deposito dan tabungan.

Kenaikan ini akan mendorong masyarakat untuk lebih memilih menyimpan uang di bank daripada membelanjakannya dengan harapan mendapatkan bunga yang lebih tinggi. 

Akibatnya, permintaan barang dan jasa akan cenderung turun karena masyarakat lebih memilih menyimpan dananya di bank.

Penurunan inilah yang bisa membantu negara dalam mengendalikan laju inflasi. 


2. Mencegah Fraud dalam Sistem Perbankan

Setiap bank memberikan penawaran yang berbeda-beda terkait bunga pinjaman pada debitur. Akan tetapi, mereka tidak bisa melakukannya sesuka hati karena terdapat suku bunga acuan yang harus diikuti. 

Sebagai bank sentral, BI berhak untuk menaikkan dan menurunkan suku bunga acuan untuk menjadi acuan bagi bunga bank konvensional

Oleh karena itu, pihak bank maupun lembaga keuangan lainnya tidak dapat menarik bunga dalam besaran yang tidak wajar yang dapat merugikan debitur. 

Jika hal tersebut dilakukan, maka pihak berwenang akan dengan mudah mendeteksi adanya fraud oleh bank. 


3. Mengendalikan Daya Beli Masyarakat

Mengapa daya beli masyarakat perlu dikendalikan?

Karena hal tersebut merupakan salah satu pemicu inflasi dan membuat harga barang jasa tidak bisa dikendalikan. 

Saat permintaan masyarakat meningkat, hal tersebut mengindikasikan harga-harga akan mengalami penurunan. 

Oleh karena itu, ditetapkanlah suku bunga acuan untuk mengendalikan daya beli masyarakat. 

Ketika suku bunga acuan yang diikuti suku bunga bank naik, masyarakat akan cenderung menabung daripada melakukan pinjaman kredit

Hal tersebut akan membuat peredaran uang dan inflasi akan turun. 


4. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Tidak hanya naik, suku bunga acuan juga bisa diturunkan oleh BI, lho.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menurunkan suku bunga acuan untuk menambah jumlah uang beredar. 

Hal ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat melakukan pinjaman untuk keperluannya. 

Misalnya, pemilik UMKM yang membutuhkan modal bisnis untuk mempertahankan usahanya di tengah pandemi. Maka, pemerintah akan menurunkan suku bunga acuan demi mendorong program pemulihan ekonomi berskala nasional. 


Selain meminjam di bank, kamu bisa dapatkan pendanaan bisnismelalui produk pinjaman KoinBisnis dari KoinWorks, lho. 

KoinWorks sebagai Perusahaan Financial Technology yang 6 tahun melayani UMKM Indonesia siap memberikan pendanaan untuk pengembangan bisnis serta pemberdayaan UMKM di Indonesia

Nikmati layanan bunga mulai dari 0,75% – 1,67% per bulan dengan tenor hingga 24 bulan di KoinBisnis.

Yuk, segera ajukan pinjaman bisnis dengan KoinBisnis!

Simulasi Pinjaman KoinWorks
Ketahui maksimum pinjaman dan cicilan per bulan
+62
Estimasi jumlah maksimum pinjaman

Rp

Estimasi cicilan bulanan
  • Tenor 6 bulan: Rp
  • Tenor 12 bulan: Rp
  • Tenor 24 bulan: Rp

Install aplikasi KoinWorks dan mulai ajukan pinjaman di KoinBisnis!

Ajukan Pinjaman Sekarang

Dapatkan berbagai informasi seputar Investasi & Keuangan Pribadi dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

About the Author
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Financial calculator to calculate your needs

Calculate all your financial needs in one place