Dalam menjalankan sebuah usaha, tidak hanya kemampuan diri sendiri yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki. Terkadang ada kalanya membutuhkan bantuan pihak ketiga guna mewujudkan suatu bisnis besar yang semakin maju dan bisa digunakan dalam jangka panjang. Pada dasarnya pihak ketiga memiliki peranan sebagai penyedia dana yang memberikan dana dengan imbalan tertentu. Pihak ketiga bisa berasal dari lembaga keuangan dan investor. Bila meminjam uang dari bank, maka Anda harus menyiapkan contoh surat perjanjian pinjaman uang sehingga pihak bank bisa melihat gambaran bisnis yang Anda miliki. Namun jika mengajukan dana pada investor, maka isi sekaligus bentuk suratnya pun juga jelas berbeda. Hal ini disebabkan karena tujuannya pun juga berbeda. Bila mengajukan pinjaman, maka Anda harus mengembalikannya.
Pengembalian tersebut juga masih harus ditambah dengan bunga. Sebaliknya jika mengajukan dana pada investor, maka Anda harus mengembalikan keuntungan pada investor sesuai perjanjian yang telah disepakati bersama. Dalam membuat proposal bisnis tidak boleh asal karena seluruh niat dan keseriusan Anda dalam menjalankan usaha semua tertuang di dalamnya. Proposal bisnis harus memuat segala macam informasi mengenai detail bisnis yang Anda lakukan sejak Anda mulai merintisnya hingga perkembangannya saat ini. Proposal ini secara tidak langsung akan semakin membantu Anda untuk memperoleh gambaran atas keuntungan apa yang bisa Anda tawarkan kepada pihak investor sehingga mereka mau menanamkan modal yang berharga kepada Anda. Oleh sebab itu, keputusan dari pihak investor semuanya akan diambil dari proposal tersebut.
Ada beberapa bagian yang perlu Anda pertimbangkan sekaligus letakkan di dalamnya dan salah satu bagian yang paling penting adalah mengenai profil usaha. Investor akan mendapatkan kesan pertama mereka dari sini dengan membaca profil usaha milik Anda. Oleh sebab itu, penjelasan detail namun singkat sangat dibutuhkan dan profil harus memuat identitas usaha Anda secara detail mulai dari kapan usaha tersebut didirikan, apa visi dan misinya, berapa jumlah karyawan yang Anda miliki, bergerak dalam bidang apakah bisnis tersebut, sistem produksi yang diterapkan, perijinan dan sebagainya. Bila ternyata perusahaan Anda sudah memiliki cabang, maka hal itu bisa menjadi nilai plus bagi investor untuk menanamkan modalnya pada usaha Anda karena melihat peluang meningkatnya jumlah dana secara signifikan. Namun cabang juga harus diberikan penjelasan.
Adanya cabang akan menunjukkan kredibilitas Anda sebagai pemilik usaha sehingga mampu menarik minat dari investor untuk bermitra dengan Anda. Jangan bertele-tele dalam menyampaikan sebuah profil usaha dimana Anda harus membuatnya berlembar-lembar sehingga terlihat tebal dan juga meyakinkan. Inti dari proposal yang dicari oleh investor bukanlah hal itu namun cukup penjelasan singkat yang mampu meningkatkan pendapatan mereka. Selain profil usaha, Anda juga perlu membuat data terkini perusahaan yang berisi mengenai kondisi saat ini dari usaha yang Anda jalankan tersebut. Yang terdapat dalam data terkini bisa mencakup penjualan atau pendapatan yang diperoleh perusahaan selama beberapa periode terakhir, rasio keuangan ataupun neraca yang dimiliki. Anda juga harus menjelaskan mengenai strategi penjualan yang dilakukan, metode promosi yang dilakukan, produk atau jasa baru apa yang sedang diperkenalkan kepada masyarakat.
Hal ini sangat penting bagi investor karena dari sanalah investor bisa menilai apakah usaha yang Anda lakukan memiliki prospek yang menjanjikan kedepannya atau tidak. Karena jika tak menjanjikan, maka investor juga enggan untuk menyalurkan dananya pada usaha Anda. Selain itu, bagian paling penting adalah menunjukkan rencana pembangunan Anda untuk masa depan. Mengapa demikian? Karena semua maksud dan tujuan Anda dari mengajukan dana adalah untuk perencanaan yang dilakukan ke depannya. Oleh sebab itu, harus dijelaskan secara detail dan terperinci agar mampu meyakinkan investor jika pilihan mereka tepat untuk menanamkan modalnya pada Anda. Selain menulisnya secara detail, Anda juga harus menerangkannya dengan seksama. Anda juga harus menuliskan potensi resiko yang mungkin terjadi atau dihadapi oleh usaha Anda.
Oleh karena itu, pembuatan surat pengajuan dana investasi berbeda dari contoh surat perjanjian pinjaman uang meskipun pada dasarnya memiliki maksud dan tujuan yang sama sebagai penambah modal guna perluasan usaha.