4 Daftar Pelaku Investasi Nakal Terbesar Sepanjang Sejarah Dunia – Jika ada orang yang mengatakan bila uang bukan merupakan segalanya di dunia ini, mungkin hal itu harus dikoreksi kembali mengingat berbagai macam kebutuhan hidup memerlukan uang untuk memperolehnya.
Demi mampu menambah nilai investasi, banyak orang yang melakukan penipuan sehingga ada beberapa daftar penipu investasi terbesar sepanjang sejarah dunia yang berhasiil diungkap dan tak tanggung-tanggung kerugian yang dapat mereka buat.
Sejak beberapa tahun silam, banyak sekali daftar penipu investasi terbesar sepanjang sejarah dunia sebagai berikut:
Daftar Isi
4 Daftar Pelaku Investasi Nakal Terbesar Sepanjang Sejarah Dunia
1. Bernard Madoff tahun 2008
Bernard L. Madoff yang merupakan mantan komisaris dari Nasdaq yang juga seorang pendiri dari perusahaan broker yang mengambil nama dari dirinya ditangkap oleh pihak berwenang setelah dilaporkan oleh tak lain adalah dua orang anaknya sendiri di tahun 2008 karena melakukan skema Ponzi.
Pria yang kini berusia 70 tahun tersebut menutupi kerugian yang diterima dari investor lama untuk perusahaannya dengan uang setoran yang diperoleh dari investor baru. Dengan melakukan cara ini, maka Madoff akan memperoleh timbal balik hasil sekitar 11 persen setiap tahunnya. Selama kurang lebih 15 tahun ia melakukan perbuatan kotor ini.
Namun, strategi ini terbukti mampu menggaet banyaknya investor apalagi Madoff mengatakan jika resikonya rendah sehingga banyak orang termakan rayuannya. Selama melakukan hal tersebut, ada sekitar USD 50 milliar atau sekitar Rp 475 trilliun dana investor yang berhasil diperolehnya.
2. Healthsouth Corporation Tahun 2003
Salah satu penyedia jasa yang bergerak dalam bidang kesehatan dan terletak di AS yaitu Healthsouth tak luput dari sebuah masalah. Perusahaan ini pernah menjadi yang terbesar di AS pada tahun 1996 karena pertumbuhannya yang sangat cepat, pesat dan gencar dari segi akuisisi di sepanjang tahun 1990-an.
Namun CEO sekaligus founder dari Helathsouth yang bernama Richard Scrushy tampaknya masih belum puas melihat perkembangan yang tengah dialami oleh Healthsouth sehingga dirinya masih ingin meningkatkannya lagi.
Secara terang-terangan dirinya meminta karyawan senior sekaligus akuntannya untuk dapat mengotak-atik omzet sekaligus laba yang dimiliki perusahaan agar lebih tinggi lagi dalam laporan keuangan.
Kegiatan di bawah tangan ini berlangsung hingga tahun 2003 dimana SEC mampu membuktikan adanya penggembungan omzet sebanyak USD 1,4 miliar atau setara dengan Rp 13,3 trilliun.
Akhirnya saham dari perusahaan ini jatuh dari sekitar USD 20 hingga hanya menjadi USD 0,45 per lembar dalam waktu satu hari saja.
3. Adelphia Tahun 2002
Adephia merupakan perusahaan kabel nomor lima terbesar di Amerika namun sayangnya hal tersebut tak lagi bisa dipertahankan atau ditingkatkan mengingat pada tahun 2002 silam, tiga pendiri Adelphia dengan dua eksekutif lainnya terbukti melakukan beberapa tindakan konspirasi, penipuan finansial, kecurangan dan akhirnya diberi hukuman oleh pihak otoritas setempat.
Setelah SEC Menghukum sekaligus meminta mereka membayar denda, perusahaan besar itu akhirnya bangkrut dan investor pun banyak yang kehilangan uang mereka karena merugi.
4. Tyco International tahun 2002
Tyco dianggap sebagai perusahaan blue chip yang paling aman sekaligus menguntungkan dan banyak investor percaya pada mereka. Apalagi Tyco dianggap sebagai perusahaan yang masih sehat dengan berbagai macam produk unggulannya mulai dari produk keselamatan kerja, alat kesehatan sekaligus komponen elektronik yang mendunia.
Akan tetapi, hal tersebut secara drastis berubah ketika CEO perusahaan yang bernama Dennis Kozlowski mulai mencoba untuk mengeruk kekayaan milik perusahaan yang dia pimpin sendiri dengan cara pinjaman lunak sekaligus kepemilikan saham.
Dalam menjalankan aksinya itu, dirinya dibantu oleh CFO bernama Mark Swartz dan CLO Mark Belnick dimana mereka berhasil memperoleh pinjaman tanpa bunga sebesar 170 dollar atau senilai dengan 1,6 trilliun rupiah tanpa adanya persetujuan dari pemegang saham.
Mereka juga mengatur adanya penjualan 7,5 lembar saham Tyco tanpa persetujuan dari pemegang saham yang nilainya 450 dollar amerika atau setara dengan Rp 4,2 trilliun.
Setelah konspirasi dan persekongkolan ini terkuak, saham yang dimiliki oleh Tyco pun terjun bebas hingga lebih dari 80 persen hanya dalam waktu sekitar satu bulan setengah saja.
Setelah melihat daftar penipu investasi terbesar sepanjang sejarah dunia, maka Anda bisa menyimpulkan kalau kejahatan berupa korupsi bahkan sering dilakukan oleh orang-orang yang bergerak di dalamnya.