Mungkin banyak orang yang mendengar tentang investasi namun beberapa diantara mereka masih bingung dan tidak mengetahui benar pengertiannya. Investasi pada startup adalah salah satu investasil yang paling dilirik karena dinilai menjanjikan.
Investasi merupakan penanaman modal yang sering juga disebut sebagai saham pada sebuah usaha tertentu dengan harapan memperoleh keuntungan maksimal.
Memang benar investasi yang paling menguntungkan adalah saham namun hal itu hanya berlaku bagi mereka yang memiliki modal lebih.
Jika tidak mempunyai modal, maka sebaiknya kamu mencari bentuk investasi lain yang sesuai dengan kondisi finansial kamu.
Hanya saja, memulai investasi itu tidak boleh sembarangan karena ada banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan.
Mungkin mudah bagi mereka yang telah berpengalaman di dunia bisnis namun belum tentu bagi pemula.
Biasanya para investor akan menanamkan modal pada usaha yang sudah jelas asal usul dan sepak terjangnya di perekonomian.
Hal ini dikarenakan mereka sudah tahu perkembangan dari bisnis tersebut dan yakin bila mereka mampu mendapatkan keuntungan besar setiap bulannya.
Bahkan, hampir tak ada yang ingin menginvestasikan dana mereka dalam bisnis yang masih belum jelas asal usulnya atau masih bisnis startup.
Yang disebut bisnis startup adalah sebuah usaha yang benar-benar baru dirintis dari nol sehingga belum diketahui bagaimana perkembangannya.
Ketakutan akan kehilangan uang mereka menjadi permasalahan utama yang seringkali menghantui para investor apabila mereka harus menanamkan modal pada bisnis yang baru saja terbentuk.
Tetapi, bukan berarti tidak ada investor yang percaya pada bisnis rintisan mengingat banyak ditemukan investor yang semakin sukses karena percaya pada bisnis rintisan.
Namun perhatian yang lebih harus diberikan apabila ingin berinvestasi pada startup karena resiko jauh lebih besar daripada bisnis yang telah berkembang sebelumnya.
Bukan hanya sebuah feeling yang diperlukan dimana investor memiliki pandangan bahwa suatu bisnis akan menjadi hebat atau tidak.
Lebih dari sekedar pandangan dan perasaan belaka karena mereka harus mempertimbangkan hal lainnya juga sebagai berikut:
Daftar Isi
Investasi Pada Start-Up Harus Perhatikan Kondisi Keuangan
Kondisi keuangan bahkan mencerminkan segalanya tentang prestasi, kinerja dan kerjasama perusahaan terhadap perusahaan atau investor lain.
Tapi, kondisi keuangan ini bukan tentang keberhasilan keuntungan yang didapat oleh perusahaan tapi lebih kepada bagaimana perusahaan tersebut mengelola keuangannya. Jika kondisi keuangan baik dan stabil, maka bisa dipastikan kedepannya perusahaan tersebut juga stabil.
Sangat penting untuk bisa memilih perusahaan startup yang memiliki kondisi keuangan konsisten dan stabil. Itu menunjukkan kinerja, startegi serta sistem yang diterapkan oleh perusahaan berjalan baik.
Jika kamu melihat perusahaan startup yang akan kamu danai memiliki kondisi keuangan yang baik dan didukung beberapa fakta seperti diatas, maka kamu bisa yakin untuk melangkah untuk memberikan dana investasi kepada perusahaan tersebut.
Tingkat keuntungan dan jangka waktu
Keputusan untuk memulai investasi merupakan sebuah pilihan yang kamu ambil sendiri tanpa ada paksaan dari pihak lain maupun pengaruh apapun sekaligus hal itu merupakan skenario dari keuntungan yang diharapkan atau expected return.
Hal lainnya adalah tingkat resiko yang harus dan siap tidak siap harus ditanggung oleh pihak investor.
Pemodal harus mampu menghitung dengan sangat cermat atas kedua hal tersebut sehingga diperoleh yang namanya keseimbangan bisnis.
Bila pemodal ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka mereka pun harus siap untuk menanggung segal resiko bisnisnya.
Hal yang sebaliknya juga berlaku dimana bila resiko yang ditanggung sangat rendah, maka akan semakin rendah juga keuntungan yang akan kamu peroleh.
Jangka waktu juga memberikan pengaruh besar dalam menentukan perilaku investor dalam melakukan aktivitas investasi miliknya.
Jangka waktu dapat menentukan besarnya resiko yang mungkin ditanggung.
Umumnya mereka memilih jangka panjang karena resiko yang ditanggung lebih besar sebab saham selalu mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu sehingga mereka akan memilih startup jangka panjang.
Besarnya pemasukan investor saat ini
Sebelum memulai untuk berinvestasi pada bisnis rintisan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu sistem keuangan kamu karena biasanya bisnis baru membutuhkan uang yang lebih banyak lagi.
Dengan melakukan hal ini, maka kamu bisa langsung memantau kondisi keuangan kamu apakah sudah stabil atau masih labil.
Jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan investasi bila dana masih minim.
Akan lebih baik kamu melakukan pencatatan pemasukan yang masuk dan gunakan keuntungannya untuk disetorkan pada bisnis rintisan.
Jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.
Memperhatikan Pajak Penjualan Sebelum Investasi Pada Startup
Setiap keuntungan yang diperoleh dari pendapatan investasi selalu diberikan beban pajak khususnya jika melakukan investasi dalam bentuk properti.
Pajak baru akan dikenakan apabila mereka telah memperoleh keuntungan dari penjualan usaha.
Hal ini perlu kamu pertimbangkan karena besarnya nilai pajak akan sangat mempengaruhi keuntungan yang potensial bagi diri kamu. Bila pajak yang dibebankan cukup banyak, maka keuntungan yang diperoleh juga lebih sedikit.
Reputasi Perusahaan Startup
Reputasi perusahaan bisa berupa penilaian terhadap kinerja perusahaan startup. Untuk itu, sangat bijak mempertimbangkan reputasi perusahaan sebelum investasi pada startup. Reputasinya bisa baik atau buruk tergantung penilaian masing-masing investor.
Namun, terkadang reputasi baik atau buruknya juga sudah dikenal karena track recordnya. Jika reputasinya buruk, maka pastikan kamu tidak berinvestasi di sana.
Jika kamu memaksakan, maka sama saja dengan bunuh diri karena kamu akan mengalami kerugian.
Salah satu indikator dari reputasi perusahaan adalah prestasinya, laba yang didapat, nama besarnya dll.
Termasuk reputasi adalah track record perusahaan tersebut selama beberapa tahun terakhir. Jika data terakhir menunjukkan angka atau penilaian yang bagus, maka bisa dipastikan kinerja dan prestasinya juga bagus.
Dari sini pula, masa depan perusahaan bisa dilihat.
Track record dan reputasi yang baik tentu bisa menentukan bagaimana perusahaan ini akan berkembang di masa depan.
Sebaliknya, jika buruk, maka akan ada tanda-tanda kehancuran perusahaan tersebut.
Tingkat Pengembalian Investasi Pada Startup
Pastinya, semua investor ingin mendapatkan jaminan pengembalian atau dividen dengan nilai yang besar.
Biasanya, akan ada pembagian jumlah keuntungan untuk tiap periode tertentu.
Misal, jika kamu berinvestasi pada salah satu perusahaan startup dengan dana investasi sebesar 1 Milyar dengan kurun waktu kurang dari 5 tahun bisa kembali, maka perusahaan tersebut sangat kompeten dan prospek untuk dijadikan ladang investasi.
Tiap tahun kamu juga akan mendapat keuntungan dengan jumlah tertentu.
Jadi, perhatikan tingkat keuntungan yang akan didapatkan dari dana investasi kamu.
Jika perusahaan berani memberikan keuntungan yang besar, berarti memang kinerja mereka bagus.
Mereka juga akan membuat dividen yang besar pula.
Tentu, ini akan sangat menarik untuk bisa berinvestasi pada perusahaan yang memberikan keuntungan lebih.
Tapi, kamu perlu berhati-hati karena tidak sedikit dari perusahaan startup yang obral janji semata.
Mereka boleh saja mengatakan atau memberikan janji-janji tertentu kepada kamu dengan besaran nilai investasi atau keuntungan yang menggiurkan.
Namun, tak sedikit dari investor yang akhrinya gigit jari lantaran perusahaan tidak bisa memenuhi janjinya.
Untuk ini, kamu harus lebih selektif lagi.
Perusahaan yang terlalu percaya diri bisa lebih cepat kehancurannya daripada perusahaan yang memberikan kamu keuntungan yang rasional walau sedikit tapi terus berlanjut.
Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut dengan baik, maka investasi pada startup dapat menjadi instrumen investasi yang paling menguntungkan dalam jangka panjang sehingga keuntungan akan bertahan lama.