SOP adalah singkatan dari Standar Operasional Prosedur. Dalam bahasa Indonesia, SOP berarti Prosedur Operasional Standar. SOP adalah suatu dokumen yang berisi instruksi-instruksi yang menjelaskan cara melakukan suatu pekerjaan secara sistematis dan konsisten. SOP dibuat untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan benar, efisien, dan efektif.
Contohnya dalam sebuah perusahaan, SOP perusahaan merupakan segala panduan yang perlu karyawan lakukan untuk mendapatkan hasil kerja yang baik. Aturan ini sendiri tidak hanya soal bagaimana menyelesaikan pekerjaan. Ada SOP jika terjadi bencana, SOP jika karyawan izin, SOP jika karyawan akan pindah tugas, dan lain sebagainya.
Intinya, SOP ini akan mengatur agar segala sesuatunya berjalan dengan baik, benar, dan juga efektif. Artikel ini akan membahas SOP secara mendalam, mulai dari pengertian hingga bagaimana membuatnya dengan efisien.
Daftar Isi
Apa itu SOP?
SOP adalah panduan langkah demi langkah yang dirancang untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan atau tugas dilakukan dengan konsisten dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Ini adalah pedoman tertulis yang membantu organisasi menjalankan operasinya dengan efisien dan efektif. SOP bisa berlaku untuk berbagai bidang, termasuk produksi, administrasi, perusahaan dan pelayanan pelanggan.
Pengertian SOP (Standar Operasional Prosedur) menurut para ahli
Sementara itu, ada beberapa ahli juga yang memiliki pendapat tentang pengertian SOP itu sendiri.
- Seperti, menurut Sailendra, SOP merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional dari sebuah perusahaan atau organisasi berjalan lancar.
- Sementara menurut Moekijat, SOP adalah urutan langkah-langkah dalam hal pelaksanaan pekerjaan, di mana pekerjaan tersebut dilakukan. Berhubungan dengan apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, kapan dan di mana melakukannya, juga siapa yang harus melakukannya.
- Pengertian lain dari SOP juga dikemukakan oleh Insani. Menurutnya, SOP merupakan dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis. Dokumen tersebut bersifat baku dan resmi. Dokumen tersebut berisi serangkaian proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, dan juga siapa yang melaksanakan.
Fungsi SOP (Standar Operasional Prosedur)
Dalam pembuatannya sendiri, SOP memiliki beberapa fungsi. Setidaknya SOP perusahaan ini adalah pedoman kerja yang harus ditaati semua pihak.
Coba kamu bayangkan jika sebuah perusahaan tidak memiliki SOP. Maka, setiap ada karyawan baru, karyawan tersebut akan bingung tentang apa yang harus mereka kerjakan.
Karyawan tersebut juga akan kebingungan tentang tugas, hak, dan tanggung jawabnya. Inilah salah satu fungsi dari adanya standar aturan ini.
SOP yang sudah ada akan menjadi panduan bagi tiap karyawan untuk melaksanakan tugasnya. Begitu juga ketika ada karyawan baru, maka karyawan lama tidak perlu repot menjelaskan banyak hal tentang budaya kerja.
Karyawan lama hanya perlu menjelaskan hal-hal tertentu saja.
Selain itu, aturan ini juga masih memiliki beberapa fungsi lainnya, seperti:
1. Sebagai Panduan Kerja
SOP akan berfungsi sebagai panduan ketika bekerja. Dengan adanya aturan ini, maka akan memudahkan dalam hal operasional.
Panduan ini akan berisi tahapan dalam melakukan pekerjaan. Ini akan sangat berfungsi untuk membantu karyawan dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.
Hal ini juga akan membantu meningkatkan kinerja dari perusahaan. Itu karena setiap pekerjaan akan menjadi terarah.
Dalam hal ini, pegawai akan tahu apa yang perlu mereka kerjakan, apa saja hak dan tanggung jawab mereka, bagaimana standar kerja yang perusahaan harapkan, dan sampai mana batasan kerja mereka.
Lebih lanjut, aturan ini akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan. Dan di sisi lain, dengan menerapkan aturan ini dengan baik maka perusahaan juga akan membantu karyawan untuk bekerja dengan optimal.
2. Sebagai Dasar Hukum
SOP juga akan berfungsi sebagai dasar hukum. Hal ini akan berkaitan dengan hak dan tanggung jawab dari masing-masing pihak.
Jika nantinya ada satu pihak yang melanggar aturan ini, maka hukuman yang akan pihak tersebut dapatkan juga biasanya sudah tertuang di dalam aturan tersebut.
Dengan berpatokan pada pedoman ini juga setiap kesalahan akan lebih mudah untuk mencari penyebabnya.
Hal ini karena cukup dengan melihat pihak mana yang bekerja tidak sesuai dengan SOP yang sudah ada.
3. Memberikan Informasi yang Berkaitan dengan Pekerjaan
Dalam aplikasinya, SOP perusahaan adalah segala aturan ataupun tahapan yang akan berkaitan dengan pekerjaan. Nantinya, pedoman perusahaan ini juga tidak hanya soal prosedur, namun juga akan berisi semua kemungkinan yang terjadi saat bekerja.
Termasuk di dalamnya adalah kemungkinan masalah dan hambatan yang akan muncul selama bekerja.
SOP akan mengatur semua langkah-langkah ketika hal tersebut terjadi. Dalam hal lain, panduan ini juga akan mengatur apa yang perlu semua pihak lakukan, ketika misalnya terjadi bencana alam.
4. Pedoman Disiplin Kerja
Inti dari isi SOP adalah aturan yang perlu untuk semua pihak ikuti. Di dalam aturan ini juga berisi konsekuensi yang akan mereka dapatkan jika melanggar.
Dengan adanya hal tersebut maka manfaat lain dari SOP perusahaan adalah menciptakan disiplin kerja.
Tujuan SOP
Dari manfaat yang didapatkan dengan adanya SOP, aturan juga ini memiliki tujuan dalam pembuatannya. Adapun beberapa tujuan tersebut, antara lain:
1. Meminimalisir Kesalahan
Dengan adanya SOP yang berlaku, harapannya setiap pihak yang ada akan mengikutinya dan paham tentang apa saja yang perlu untuk mereka lakukan.
Nantinya, hal ini akan menjadi salah satu cara untuk meminimalisir kesalahan.
2. Karyawan Lebih Mudah Mengetahui Tentang Pekerjaan Mereka
Berkaitan dengan cara mengurangi kesalahan. Hal ini salah satunya karena setiap karyawan akan paham tentang apa saja yang perlu mereka lakukan.
Hal ini selain bisa meminimalisir kesalahan juga bisa menjadi cara untuk meningkatkan kinerja dari karyawan.
3. Karyawan Baru Akan Mudah Beradaptasi
Dengan adanya panduan ini, setiap karyawan baru akan bisa langsung tahu apa saja yang menjadi hak dan tanggung jawab mereka. Mereka juga akan menjadi lebih mudah mengetahui tentang detail pekerjaan yang perlu mereka kerjakan.
4. Membantu Perusahaan Mencapai Target
Dengan adanya SOP, maka salah satu tujuannya adalah membantu perusahaan untuk mencapai target yang mereka tetapkan. Panduan ini akan berisi panduan bagaimana bekerja dengan efektif dan efisien.
Inilah yang akan menjadi salah satu cara untuk membantu perusahaan mencapai targetnya.
Manfaat Menerapkan SOP
SOP sendiri merupakan satu hal yang wajib perusahaan miliki. Dalam hal ini karena panduan dan pedoman ini sendiri memiliki banyak manfaat.
Manfaat utamanya tentu untuk memberikan panduan secara tertulis tentang apa yang harus karyawan lakukan. Selain itu, manfaat lain dari SOP perusahaan adalah:
1. Meningkatkan Reputasi
SOP merupakan salah satu ciri dari keseriusan perusahaan dalam menjalankan bisnis. Di mata klien, perusahaan yang memiliki aturan dengan jelas dianggap tahu apa yang mereka kerjakan dan bagaimana harus mengerjakannya.
Dalam hal ini maka salah satu manfaat dari SOP adalah meningkatkan reputasi atau nama baik dari perusahaan itu sendiri. Ketika perusahaan tersebut menjalankan aturan yang ada dengan baik maka penilaian dari klien pun akan baik.
2. SOP menjadi Pedoman Dalam Bekerja
Sebuah perusahaan tentu tidak menginginkan karyawannya bingung tentang apa yang harus mereka kerjakan. Inilah salah satu manfaat dari adanya SOP.
Dengan adanya panduan maka hal tersebut akan sangat membantu para karyawan untuk bekerja sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing. Hal ini akan membuat pekerjaan menjadi efektif dan juga menghindari tumpang tindih tugas ataupun lepas tanggung jawab.
Lebih lanjut, panduan juga akan membuat pekerjaan jadi memiliki standar.
3. SOP adalah Sistem yang Akan Mempermudah
Berkaitan dengan poin sebelumnya, SOP juga akan menjadi sistem yang akan mempermudah pekerjaan dalam banyak hal. Misalkan, jika terjadi sebuah kesalahan, maka proses penelusuran kesalahannya pun akan menjadi mudah.
Dengan adanya panduan ini maka semua pihak yang terkait akan tahu apa yang harus mereka kerjakan, bagaimana standarnya, dan sampai mana batasnya.
4. Menjaga Ciri Khas Perusahaan
Manfaat lain dari penerapan SOP adalah bisa menjaga ciri khas perusahaan. SOP perusahaan adalah panduan yang harus seluruh karyawan ikuti.
Dengan adanya panduan ini maka siapapun yang mengerjakan, akan menghasilkan produk dengan kualitas dan standar yang sama.
Hal ini karena tiap karyawan tidak akan bekerja selamanya. Maka, dengan adanya SOP perusahaan, maka harapannya ketika ada pergantian karyawan maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi kualitas dari produksi.
5. Memberikan Aturan yang Jelas
Dengan adanya SOP, maka hal tersebut secara tidak langsung juga menjadi aturan yang harus semua pihak ikuti. Setiap pihak yang terkait dengan pedoman tersebut harus menjadikannya sebagai aturan.
Nantinya, di dalam pedoman itu sendiri akan terdapat aturan tentang pihak yang tidak mengikuti panduan dan pedoman tersebut dengan baik.
Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan terdapat aturan yang mewajibkan semua karyawan menggunakan seragam.
Ketika ada karyawan yang tidak menggunakan seragam, maka aturan SOP tersebut juga akan mengatur tentang hukuman apa yang akan karyawan tersebut dapatkan. Dalam hal ini, maka pedoman ini juga akan bermanfaat sebagai pemberi aturan yang jelas.
Prinsip dalam Menyusun SOP
Karena fungsinya yang sangat penting, maka pembuatan SOP itu sendiri tidaklah bisa dibuat dengan sembarangan.
Setidaknya, dalam pembuatannya ada beberapa prinsip yang perlu untuk menjadi perhatian. Beberapa prinsip tersebut antara lain:
1. Jelas dan Mudah Dipahami
Karena akan menjadi pedoman dan akan banyak orang yang menggunakan, maka setiap aturan dan tahapan yang ada di dalam SOP haruslah jelas dan mudah dipahami.
Dalam penerapannya juga setiap langkah yang ada di panduan ini haruslah mengandung penjabaran yang rinci agar mudah dilaksanakan.
Selain itu, pembuatan panduan ini juga sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak berbelit-belit.
Hal ini guna menghindari timbulnya salah paham ketika mengartikan maksud yang ada di panduan itu sendiri.
2. Efektif dan Efisien
Salah satu tujuan dari pembuatan SOP adalah semua pihak akan dengan mudah paham apa yang harus mereka kerjakan. Itulah sebabnya, dalam pembuatannya juga aturan ini harus bisa membuat semua sistem kerja menjadi efektif dan juga efisien.
Setiap prosedur kerja yang ada di SOP haruslah dibuat dengan efisien. Hal ini guna menjaga efisiensi waktu, tenaga, dan tentunya biaya.
Namun, efisiensi ini juga akan sangat berkaitan dengan efektivitas. Dalam hal ini, maka target perusahaan haruslah menjadi patokan paling tinggi.
Secara mudah, dalam pembuatannya, SOP perusahaan haruslah dibuat dengan berdasarkan tujuan perusahaan itu sendiri. Aturan ini akan menjadi cara untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan cara yang efisien dan efektif.
3. Keselarasan
Prinsip lainnya dalam penyusunan SOP adalah adanya keselarasan. Keselarasan ini salah satunya yang berkaitan dengan tujuan dari perusahaan.
Selain itu, Keselarasan ini juga berkaitan dengan visi, misi, sumber daya, dan juga beberapa hal lain.
4. Dinamis
Dalam hal ini berarti SOP bisa berubah sewaktu-waktu. Tentunya perubahan ini terjadi dengan pemberitahuan sebelumnya.
Perubahan dalam aturan menjadi penting karena harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Di sinilah pentingnya evaluasi dari SOP itu sendiri. Nantinya, setiap kekurangan yang ada bisa diperbaiki dan menghasilkan aturan atau panduan terbaru yang lebih baik.
5. Terukur
Salah satu tujuan dari pembuatan SOP adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan atau targetnya. Dalam hal ini, tujuan atau target inilah yang harus bisa diukur, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Prinsip terukur dalam pembuatan aturan ini juga menjadi penting, salah satunya sebagai bahan evaluasi. Dengan adanya ukuran yang jelas, maka akan mudah menilai apakah aturan yang ada masih relevan atau tidak.
6. Terbuka
Salah satu prinsip lainnya yang perlu menjadi perhatian ketika membuat SOP adalah keterbukaan. Itu artinya setiap aturannya haruslah bersifat transparan.
Setiap pihak harus tahu dengan jelas semua hak dan tanggung jawabnya.
Keterbukaan ini juga berarti bahwa setiap aturan bisa berubah. Ketika aturan yang berlaku dianggap sudah tidak efektif atau sudah tidak relevan maka perubahan bisa dilakukan.
7. Kepastian Hukum
Selain masalah prosedur kerja, SOP juga biasanya akan mengatur jika terjadi kesalahan. Dalam hal ini maka di dalamnya juga akan berisi hukuman.
Setiap hukuman yang ada tentunya harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
SOP juga akan mengatur jika ada salah satu pihak yang tidak mengikuti pedoman yang berlaku. Lebih lanjut, panduan juga mengatur tentang apakah seorang karyawan bisa dilindungi atau tidak jika yang bersangkutan mengalami tuntutan hukum.
Elemen-Elemen Penting dalam SOP
Berikut adalah beberapa elemen penting yang harus ada dalam suatu SOP:
- Judul
- Tujuan
- Ruang lingkup
- Definisi
- Langkah-langkah
- Tanggung jawab
- Dokumen pendukung
- Lampiran
SOP harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan yang terkait agar dapat diimplementasikan secara efektif.
Tips Menyusun SOP
Selain memperhatikan prinsip seperti di atas, dalam pembuatan SOP juga ada beberapa tips yang bisa menjadi salah satu cara membuat aturan yang efektif dan baik. Hal ini bisa disiapkan sebelum melakukan penyusunan SOP.
Beberapa tips untuk menyusun aturan tersebut antara lain:
1. Menentukan Orang yang Tepat
Kamu mungkin sudah paham seberapa penting sebuah SOP bagi perusahaan. Itulah mengapa proses pembuatannya juga tidak bisa sembarangan.
Karena itu juga, orang atau tim yang menyusun aturan ini tidak bisa merupakan orang yang sembarang.
Dalam hal ini, selain butuh orang yang memiliki keterampilan menulis, pembuatan SOP juga memerlukan orang yang mengerti hal teknis dan non teknis dari perusahaan tersebut.
Dalam beberapa kasus, SOP perusahaan juga dibuat oleh pihak eksternal yang mereka sewa.
2. Buat Visual yang Menarik
SOP akan berisi banyak panduan yang akan menjadi pedoman bagi banyak orang. Hal ini akan memunculkan masalah jika panduan yang ada hanya tersedia dalam format teks atau tulisan saja.
Hal ini karena beberapa orang justru lebih paham jika melihat gambar.
Selain itu, fungsi visual dari SOP juga adalah agar membuat orang tertarik untuk membacanya. Panduan yang berisi banyak aturan dan pedoman akan sangat membosankan jika isinya hanya teks atau tulisan saja.
3. Perhatikan Gaya Penulisan
Dalam hal ini maka selalu perhatikan siapa target yang kamu tuju. Kesalahan yang sering terjadi adalah SOP dibuat dengan tulisan atau gaya bahasa yang tidak sesuai dengan target.
Meskipun memiliki tujuan dan maksud yang sama, namun panduan untuk bagian teknik tidak bisa disamakan dengan panduan untuk bagian finance. Hal ini karena pemahaman dari setiap orang tersebut akan berbeda.
Jika hal ini terjadi, maka hanya akan menimbulkan kebingungan dalam penerjemahan pedoman itu sendiri.
Untuk menghindari hal ini, maka sebaiknya ketika pembuatan SOP setiap divisi atau bagian ikut serta. Hal ini berguna untuk menyamakan pemahaman dan juga menciptakan pedoman yang lebih rinci.
4. Perhatikan Kerja di Lapangan
Dalam hal ini, maka setiap pembuatan SOP harus memperhatikan siapa yang akan menggunakannya dan juga bagaimana pelaksanaanya nanti.
Pastikan juga jika pada penggunaanya nanti tidak menimbulkan masalah lain.
Itulah pentingnya memperhatikan setiap pedoman yang sudah ada. Dengan demikian, ketika akan membuat pedoman yang baru, kamu bisa mempelajari apa saja yang kurang. Untuk kemudian diperbaiki.
5. Lakukan Pengujian Sebelum SOP Diluncurkan
Ada baiknya, sebelum SOP tersebut menjadi aturan tetap maka lakukan pengujian dalam beberapa waktu tertentu. Hal ini berguna untuk menilai apakah aturan yang baru tersebut sudah sesuai harapan atau belum.
Selain itu, pengujian ini juga akan menilai bagaimana respon dari karyawan atau pihak yang terkait. Seperti, apakah aturan yang baru ini memudahkan atau malah membuat tambah rumit.
6. Pastikan Setiap Aturan yang Dibuat Memiliki Alasan
Dalam setiap aturan pasti akan memunculkan pertanyaan tentang mengapa aturan tersebut kamu buat. Di sini, maka kamu perlu memberi jawaban atas pertanyaan tersebut. Berikan alasan yang masuk akal tentang mengapa aturan tersebut ada.
Jangan sampai ada pihak yang berpikir jika aturan tersebut dibuat hanya untuk menguntungkan pihak yang lain.
7. Pastikan Semua Pihak Setuju
Karena pelaksanaan SOP ini akan merupakan tanggung jawab bersama, maka cukup penting juga untuk memastikan semua pihak yang terlibat setuju atas aturan tersebut. Persetujuan ini juga untuk menghindari munculnya konflik di kemudian hari.
8. Selalu Tinjau SOP yang Sudah Ada
Aturan yang berlaku saat ini adalah perbaikan dari aturan yang berlaku sebelumnya. Hal ini juga menegaskan jika aturan yang ada saat ini masih mungkin untuk mengalami perubahan.
Hal ini bisa karena aturan tersebut sudah tidak relevan, kondisi yang berubah, ataupun faktor lain.
Di sinilah pentingnya untuk selalu memantau setiap aturan yang berlaku. Jika dirasa sudah muncul banyak kekurangan, maka aturan tersebut bisa langsung dirubah.
Tentunya, setiap perubahan ini juga harus diketahui oleh semua pihak.
Contoh SOP (Standar Operasional Prosedur)
Dalam penggunaanya, tentu SOP setiap perusahaan akan berbeda. Hal ini akan tergantung dari budaya kerja yang berlaku di perusahaan tersebut.
Meski demikian, secara inti maka setiap aturan ini akan memiliki tujuan yang sama.
Berikut adalah beberapa contoh SOP yang bisa kamu pelajari:
Contoh SOP Perusahaan tentang Penggunaan Komputer dan Internet
Judul | STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN KOMPUTER DAN INTERNET | |
1 | Latar Belakang | 1. Setiap karyawan diberikan komputer yang merupakan inventaris kantor |
2. Setiap komputer terhubung dengan internet yang disediakan kantor | ||
3. Penertiban penggunaan dan pemanfaatan komputer dan internet di lingkungan kerja selama jam kerja. | ||
2 | Tujuan | 1. Mengoptimalkan penggunaan komputer dan internet fasilitas kantor untuk keperluan kerja. |
2. Penggunaan komputer dan internet fasilitas kantor untuk hal yang benar. | ||
3 | Ruang Lingkup | Pemakaian komputer dan internet masing-masing karyawan |
4 | Tanggung Jawab | 1. IT Department |
2. Spv masing-masing bagian | ||
3. Setiap karyawan | ||
5 | Unit Kerja Terlibat | 1. IT Department |
2. Internal Audit | ||
6 | Prosedur Pelaksanaan | 1. Setiap karyawan menggunakan komputer dan internet kantor hanya untuk keperluan kerja dan bukan untuk keperluan lain di luar pekerjaan. |
2. Setiap karyawan bertanggung jawab atas komputer inventaris kantor yang masing-masing gunakan. | ||
3. Penyimpanan file di setiap komputer ditata serapi mungkin. Menggunakan nama folder yang jelas. | ||
4. Lakukan scan anti virus secara berkala. Gunakan anti virus yang sudah tersedia | ||
5. Apabila ada kejanggalan ataupun kerusakan selama penggunaan maka segera hubungi IT Department. | ||
6. Apabila merasa membutuhkan peningkatan kualitas perangkat, maka lakukan prosedur pengajuan dengan sepengetahuan pihak IT Department | ||
7 | Rekaman | Memo internal ke setiap divisi. |
Selanjutnya, setiap SOP tersebut akan ditandatangani oleh pembuat, pemeriksa, dan mereka yang menyetujui.
Setelah SOP tersebut terbit maka hal tersebut akan menjadi pedoman dan aturan yang berlaku.
Contoh SOP Perusahaan tentang Seragam
Selain dengan format seperti sebelumnya, biasanya aturan ini juga akan disebar dengan format yang lebih sederhana. Biasanya pada format ini, informasi yang diberikan hanyalah tentang prosedur pelaksanaannya saja.
Biasanya format ini yang paling sering karyawan lihat. Berikut adalah contohnya:
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Tentang: Penggunaan Seragam
- Setiap karyawan wajib menggunakan seragam resmi yang telah ditentukan.
- Setiap karyawan wajib menggunakan ID Card selama berada di lingkungan kerja.
- Setiap karyawan hanya boleh menggunakan sepatu berwarna hitam atau gelap.
- Setiap karyawan dilarang menggunakan aksesoris yang berlebihan selama bekerja.
Itulah contoh dari Standar Operasional Prosedur untuk penggunaan seragam. Aturan dengan format seperti ini biasanya yang akan disebar dan ditempel di tempat-tempat yang mudah terbaca oleh banyak orang.
Di dalam aturan format ini biasanya hanya berisi tanda tangan dari pembuat atau penanggung jawab aturan saja.
Selain format seperti di atas, masih ada beberapa format lain dari pembuatan aturan ini. misalnya menggunakan gambar.
Biasanya hal ini untuk panduan tentang hal yang berbau teknis. Dengan menggunakan gambar maka harapannya pengguna akan menjadi lebih mudah paham.
Selain itu, format panduan saat ini juga biasa menggunakan audio visual. Hal ini untuk membuat penyebaran panduan ini menjadi lebih mudah.
Selain itu, format ini juga dinilai lebih efektif, karena selain mendengar dan melihat langsung, pengguna juga bisa memilih untuk melihat saja atau hanya mendengar saja.
Selain itu untuk lebih membuat menarik, beberapa tempat juga membuat format SOP ini dalam bentuk animasi. Walaupun berbeda-beda format, namun tujuan dari pembuatan panduan ini tetaplah sama.
Tujuan utamanya adalah memudahkan pengguna untuk melakukan apa yang harus mereka kerjakan. Pembuatan pedoman ini juga berguna untuk memberikan batasan yang jelas.
Jika dikaitkan dengan SOP perusahaan, maka tujuannya adalah setiap pihak atau divisi tahu apa saja tugas, tanggung jawab, dan hak mereka. Nantinya, hal ini akan menjadi dasar dan patokan dalam setiap pekerjaan mereka.
SOP juga bisa menjadi standar acuan untuk setiap pekerjaan yang ada. Selain itu, SOP juga akan sangat berguna untuk memberi tahu kepada semua pihak tentang hal apa yang harus mereka lakukan ketika terjadi sesuatu seperti bencana alam atau kebakaran.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.