6 Tips Finansial yang Harus Kamu Ketahui di Usia 30 Tahun

Tips Keuangan

Bagi kebanyakan orang, usia 20 merupakan usia dimana kamu berkesempatan menikmati kehidupan masa muda kamu.

Di usia 20, kamu masih bisa bersenang-senang dan menghabiskan uang kamu untuk berbagai keinginan kamu yang sebenarnya tidak terlalu penting itu.

Namun, ketika sampai di usia 30, kamu sudah perlu memikirkan banyak hal terutama tentang hal-hal yang berkaitan dengan finansial.

Mengapa?

Ini dikarenakan semakin banyaknya kebutuhan finansial yang mau tidak mau harus kamu penuhi, seperti cicilan rumah, cicilan kendaraan, hingga tabungan pernikahan.

10 Cara Menabung yang Efektif, Yuk Dicoba!

Bahkan mungkin kamu tidak lagi menyukai masakan rumah dan memilih untuk makan siang/malam di luar.

Dengan demikian, kamu pun membutuhkan extra budget untuk memenuhi hal-hal semacam itu.

Nah, berikut ini ada beberapa tips finansial yang bisa kamu terapkan ketika menginjak usia 30 tahun. Simak yuk!


Bisa Menentukan Antara Membeli atau Menyewa

Di usia 30, apalagi kamu sudah berkeluarga, sangat penting bagi kamu untuk menentukan di mana kamu dan anak-istri kamu akan tinggal.

Apakah keputusan untuk membeli tempat tinggal lebih baik daripada menyewanya? Atau sebaliknya?

Strategi Untuk Pensiun Dini di Bawah 40 Tahun

Antara membeli dan menyewa, keduanya merupakan keputusan yang tepat.

Kamu hanya tinggal menyesuaikan dengan situasi dan kondisi kamu secara personal.

Pernyataan ini berlaku untuk segala jenis barang/jasa yang akan kamu beli atau pinjam.

  • Jika kamu memilih untuk Membeli

Katakanlah kamu memutuskan untuk membeli sebuah rumah sebagai tempat tinggal kamu sekeluarga.

Terdapat beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan sebelumnya, mulai dari rencana untuk jangka pendek sampai rencana jangka panjang.

Kamu harus mempertimbangkan berbagai pertanyaan seperti; Apakah kamu akan tinggal dalam jangka waktu yang lama? Apakah penghasilan kamu mampu menutupi kredit rumah kamu? Apakah kamu masih bisa membayar kebutuhan kamu lainnya setelah membeli rumah? Dan pertanyaan lainnya.

Pastikan kamu mampu membayar biaya-biaya tambahan, termasuk biaya renovasi, biaya asuransi, serta biaya pajak yang tidak boleh kamu lupakan.

  • Jika kamu memilih untuk Menyewa

Masih tentang tempat tinggal. Jika kamu lebih tertarik untuk menyewa, pastikan harga sewa dan tingkat kenaikannya tidak melebihi 30% dari penghasilan kamu.

Sebab, kamu tentu masih memiliki kebutuhan lain yang harus dibayarkan.

Sebisa mungkin, kamu harus menghitungnya terlebih dahulu dan mengetahui keuntungan apa saja yang akan kamu dapatkan dengan menyewa, tanpa membeli.

Merasa kesulitan menghitung? Coba hitung menggunakan kalkulator sewa vs beli.

Ini akan memudahkan kamu dalam memutuskan.


Mulai Tinggalkan Gaya Hidup Paycheck-to-Paycheck

Tanggal gajian, adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu.

Beberapa dari kamu, pasti sudah memiliki rencana untuk menghabiskan gaji yang kamu dapat setiap bulan.

Namun, tidak sedikit juga yang lupa menahan diri untuk tidak konsumtif.

Nah, jangan sampai kamu keterusan memenuhi daftar keinginan kamu dan lupa untuk menyisihkan 20%-nya untuk ditabung atau diinvestasikan.

Gaya hidup Paycheck-to-Paycheck sama sekali tidak mencerminkan kondisi keuangan yang baik dan sehat. Tinggalkanlah kebiasaan boros ini sebelum menjamur dalam pikiran kamu.

Lalu, apa yang harus kamu lakukan?

Jangan bingung, mulai saat ini ubah cara pandang kamu tentang finansial.

Cobalah untuk selalu mencatat aliran dana yang masuk dan keluar dari rekening kamu.

Jujurlah pada diri sendiri dan awasi kondisi finansial kamu.

Selain itu, bersikap tegaslah pada diri kamu sendiri.

Hapus biaya-biaya yang tidak penting dan tidak perlu dipenuhi dari daftar rancangan anggaran biaya kamu.

Jika kamu merasa kesulitan memangkas biaya tidak penting tersebut, kamu bisa mencari solusi lain yaitu meningkatkan pendapatan.

Caranya yaitu dengan mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih besar atau mendirikan pekerjaan sampingan.


Memiliki Dana Darurat

Mungkin kamu sudah bosan membaca judul ini.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dana darurat adalah hal terpenting yang harus kamu ingat kapanpun dan dimanapun.

Akan selalu ada dana yang kamu keluarkan untuk keadaan darurat di masa mendatang.

Sebab, kehidupan tidak dapat diprediksi oleh siapapun.

Hal-hal yang terjadi di dunia ini tidak dapat kamu prediksi, sekecil apapun itu.

Seperti pada saat kendaraan kesayangan kamu tiba-tiba rusak karena ditabrak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, mau tidak mau kamu harus mengeluarkan uang untuk memperbaikinya.

Padahal kamu sama sekali tidak menduga hal ini akan terjadi pada kamu.

Satu solusi yang bisa kamu lakukan yaitu membuat tabungan dana darurat yang bisa dicairkan kapan saja di saat kamu membutuhkannya.

Jika sekarang ini kamu sama sekali tidak memiliki dana darurat, yuk mulai targetkan Rp1 juta setiap bulannya.

Kamu bisa menaikkan nominalnya apabila pendapatan kamu juga ikut naik.

Mudah bukan?


Lunasi Utang

Saat ini, kartu kredit telah menjadi makanan sehari-hari masyarakat di dunia, termasuk Indonesia.

Dari hasil riset, ada sebanyak 97,1% dari total transaksi kartu kredit digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berbelanja.

Bahkan, menurut data Statistik Sistem Pembayaran RI, volume transaksi kartu kredit pada triwulan I tahun 2019 mengalami kenaikan 1,15% dari tahun 2018, yaitu dari 163,41 juta ke 169,28 juta.

Nominal transaksi kartu kredit juga tercatat naik sebesar 9,53%, dari Rp151,49 triliun (2018) menjadi Rp166,07 triliun (2019).

Ketika kamu memutuskan untuk mengajukan pinjaman/kredit baik menggunakan kartu kredit atau media lainnya, secara tidak langsung kamu telah berkomitmen untuk melunasinya, sekalipun itu berbunga.

Seorang pengusaha asal Amerika, Dave Ramsey, menyarankan untuk menggunakan metode snowball. Di mana kamu mulai melunasi utang dengan jumlah terendah, kemudian beralih ke utang dengan jumlah terendah berikutnya, dan seterusnya.


Diversifikasi Penghasilan 

Seperti yang sudah disinggung pada poin kedua, di usia 30 tahun, alangkah lebih baiknya kamu memiliki lebih dari satu sumber pendapatan.

Sehingga kamu tidak terpaku pada satu pekerjaan yang membuat kamu stress berat karena gajinya tidak sesuai dengan yang kamu harapkan.

Mulai diversifikasi penghasilan kamu dengan menambah bidang pekerjaan di samping pekerjaan utama kamu. Carilah kesibukan berpenghasilan lain yang lebih santai dan bisa dikerjakan sambilan di rumah, seperti menjadi pekerja lepas atau pekerja paruh waktu.

Dengan demikian, tidak hanya penghasilan kamu yang bertambah, tapi pengalaman kamu juga ikut bertambah.

Cobalah lihat tren di sekitar kamu, buat sesuatu yang unik, menarik, dan banyak peminatnya.

Lalu, pasarkan ke orang-orang terdekat kamu.

Baru setelahnya kamu bisa mempromosikan ke jangkauan yang lebih luas lagi.

Jangan lupa untuk menganalisa kondisi pasar kamu dan mulai fokus pada apa yang kamu kerjakaan saat ini.

Semakin kamu dan produk kamu dikenal, maka semakin mudah bagi kamu menghasilkan uang yang lebih banyak.


Memilih Teman Hidup

Tips finansial yang terakhir yaitu memilih pasangan yang tepat di usia 30 tahun.

Lho, memang apa hubungannya antara pasangan dan finansial?

Tips ini muncul karena begitu banyak penelitian yang mengaitkan uang sebagai sumber permasalahan dari pertengkaran yang terjadi di antara kamu dan pasangan kamu.

Menurut survei, sebanyak 70% pasangan bertengkar karena uang.

Ahli keuangan dari New York, Jacqueline Newman, juga menyatakan bahwa 35% pemicu pertengkaran dalam rumah tangga adalah uang.

Banyak juga yang mengatakan bahwa finansial menjadi penyebab utama stress dalam sebuah pernikahan (riset dari SunTrust Bank).

Cinta memang tidak dapat dipaksakan.

Namun, kamu juga harus lebih mempertimbangkan masalah ini dengan pasangan kamu sebelum kalian menikah dan memiliki anak.

Sebab, segalanya akan berubah setelah kamu berkeluarga.

Tanggung jawab finansial tidak hanya milik kamu, tapi juga milik pasangan kamu.

Oleh karena itu, pilihlah teman hidup yang cocok dengan kamu dan bisa berkompromi dengan permasalahan finansial semacam ini.

Jangan lupa untuk selalu jujur pada pasangan dan berjanji akan bekerja sama dalam pengelolaan keuangan. Menjaga komunikasi juga salah satu hal terpenting dalam sebuah hubungan, terutama komunikasi tentang keuangan.

4 Level Financial Stage, Kira-kira Kamu Sudah di Tahap Mana?

Demikianlah tips finansial yang setidaknya harus kamu lakukan di usia 30 tahun.

Jangan sampai kamu menyesal karena mengabaikannya.

Tips di atas adalah beberapa dari sekian banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk meraih kebebasan finansial di masa depan.

Pada intinya, pahami diri kamu, ubah cara kamu memandang segala sesuatu yang berkaitan dengan ‘finansial’, serta lakukan yang bisa kamu lakukan selama itu bermanfaat bagi kamu dan orang-orang di sekitar kamu.

Selamat mencoba!

Merdeka Finansial Bersama KoinRobo

Dapatkan berbagai informasi seputar Daily dan Investasi & Keuangan Pribadi lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Nimas Des Aristanti

Nimas Des Aristanti

Take a chance and never stop swimming. I'm here with my goals.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.