Sejarah Peer to Peer Lending (P2P Lending) di Inggris

Sejarah Peer To Peer Lending di Inggris

Sejarah Peer to Peer Lending (P2P Lending) di Inggris – Investasi dan pendanaan dipercaya merupakan salah satu cara tersukses untuk membuat uang yang bekerja untuk kamu, bukan sebaliknya.

Berinvestasi tidak harus menunggu usia tua, bisa juga dimulai dari usia muda sehingga di saat usia tua semua sudah bisa dirasakan.

Langkah ini adalah salah satu strategi investasi yang bisa kamu lakukan karena berinvestasi membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa melihat keuntungannya.

Selain itu, tentunya mengambil langkah yang tepat untuk memilih jenis investasi dan pendanaan juga harus kamu lakukan. Jenis pendanaan yang kini sedang booming adalah Peer to Peer Lending atau disingkat P2P Lending.

Meskipun peer to peer lending bukan termasuk kategori investasi, namun sistem keuangan ini dapat memberikan keuntungan layaknya kamu berinvestasi. Sistem keuangan ini sudah sangat populer di Inggris, Amerika dan China serta berbagai negara lainnya.


Sejarah Peer to Peer Lending (P2P Lending) di Inggris

Bisa dikatakan, peer to peer lending adalah aktivitas pinjam-meminjam. Praktik ini sebenarnya sudah lama berjalan namun dalam bentuk yang berbeda-beda bahkan perjanjiannya juga terkadang informal.

P2P Lending sendiri pada dasarnya merupakan produk finansial atau keuangan alternatif selain asuransi, investasi dan deposito. Jadi, P2P Lending tidak bisa disamakan dengan kategori finansial tradisional seperti yang disebut tadi.

Sejarahnya bermula dengan berdirinya perusahaan pertama yang menawarkan pinjaman peer to peer di dunia bernama Zopa.

Perusahaan ini berdiri belum terlalu lama yakni dari bulan Februari tahun 2005 lalu. Sejak saat itu, dikabarkan Zopa telah memberikan lebih dari £1,5 miliar pinjaman.

Kemudian pada bulan Agustus tahun 2010, muncul perusahaan bernama Funding Circle yang kemudian menjadi perusahaan pinjaman peer to peer yang paling signifikan untuk pertama kali.

Funding Circle juga memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan kecil dari berbagai investor. Secara keseluruhan, perusahaan ini telah memberikan pinjaman sebesar lebih dari £1,3 miliar per Maret tahun 2016 ini.

Kedua perusahaan ini, Zopa dan Funding Circle juga tergabung dalam anggota dari Peer 2 Peer Finance Association (P2PFA).

Tahun 2011 lalu, perusahaan bernama Quakle, sebuah perusahaan peer to peer lending yang berbasis di UK dan yang didirikan dari tahun 2010, telah resmi ditutup karena tingkat kegagalan perusahaan ini yang mencapai 100% setelah melakukan percobaan untuk mengukur berbagai kelayakan kredit peminjam yang dinilai dari skor kelompok, hampir sama dengan skor umpan balik yang dimiliki eBay.

Model atau konsep inilah yang mendorong kegagalan dalam pelunasan.

Pada tahun 2012, tiga perusahaan peer to peer lending terbesar di Inggris, Rate Setter, Funding Circle dan Zopa telah mengeluarkan £250 juta lebih pinjaman yang diberikan.

Kemudian, di tahun 2014 saja, tiga perusahaan ini telah meminjamkan lebih dari £700 juta. Ini adalah angka yang fantastis untuk jumlah pinjaman hanya dalam waktu 1 tahun saja.

Di tahun 2012, pemerintah Inggris sendiri telah menginvestasikan uang sebesar £20 juta ke perusahaan Inggris melalui sistem peer to peer lending ini. Kemudian, di tahun 2014, investasi kedua diumumkan dengan besaran dua kali lipat dari sebelumnya yakni £40 juta.

Tujuan dari investasi ini untuk melampaui lembaga perbankan yang enggan untuk meminjamkan dana segar kepada perusahaan-perusahaan kecil.

Namun, tindakan ini juga dikritik dikarenakan telah menciptakan persaingan yang tidak lagi sehat di Inggris dikarenakan konsentrasi dukungan keuangan hanya untuk platform terbesar saja.

Kemudian, perusahaan peer to peer lending terus berkembang dan bermunculan di Inggris. Dalam satu waktu, ditemukan lebih dari 100 platform individu yang telah mengajukan otorisasi FCA walaupun di kemudian hari banyak dari mereka yang aplikasinya ditarik kembali.

Sejak bulan April 2014 lalu, industri peer to peer lending ini telah secara resmi di atur oleh Financial Conduct Authority.

P2P Lending tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan perlindungan dari Financial Services Compensation Scheme (FSCS) yang mana telah menyediakan keamanan bernilai £75.000 untuk tiap bank dan untuk tiap penabung.

Tapi, aturan atau regulasi ini mengharuskan perusahaan untuk mengimplementasikan pengaturan guna menjamin pelunasan pinjaman.

Tahun 2015 yang lalu, secara kolektif, perusahaan P2P Lending di Inggris telah memberikan pinjaman bernilai £3 miliar yang diberikan untuk konsumen dan bisnis.

Angka ini diyakini terus bertambah seiring banyak yang menerapkan P2P sebagai strategi investasi dan pendanaan di tahun 2016 ini. Banyak yang melihat berbagai keuntungan dengan nilai fantastis dari P2P lending ini.