Bagaimana Caranya Menciptakan Portofolio Investasi yang Low-Risk, High Return? – Di dunia investasi, risk dan return menjadi pertimbangan utama. Bila risiko tidak sepadan dengan imbal hasil investasi, maka lebih baik tidak usah berinvestasi. Hal tersebut dikenal dengan istilah high-risk, high return dan begitu pun sebaliknya.
Semakin tinggi risiko, semakin tinggi pula imbal hasil investasi yang seharusnya didapatkan investor. Sebaliknya, semakin kecil risiko, semakin kecil pula imbal hasilnya.
Tentunya bukan sesuatu yang tepat apabila Anda berinvestasi dengan risiko yang besar, sementara return yang dihasilkan kecil.
Tujuan setiap investor yaitu mendapatkan imbal hasil besar dengan risiko yang kecil. Dengan begitu, investor harus bisa menciptakan portofolio investasi yang low-risk, high return.
Lalu, bagaimana caranya?
Daftar Isi
Bagaimana Caranya Menciptakan Portofolio Investasi yang Low-Risk, High Return?
Menciptakan Portofolio Investasi yang Bagus
Pertama, Anda harus menentukan tujuan investasi. Tujuan tersebut akan mempengaruhi portofolio investasi Anda nantinya. Kedua, instrumen investasi apa yang Anda pilih. Ketiga, pelajari risiko dan return potensial yang bisa dihasilkan.
Sebuah investasi sangatlah bergantung pada instrumen serta berbagai faktor lainnya.
Contoh, investasi saham akan sangat tergantung pada kondisi perusahaan, pemberitaan di media yang mempengaruhi psikologi investor, adanya bias pada harga saham di Bursa Efek, kondisi politik dan ekonomi nasional/global, dan lain sebagainya.
Di peer to peer lending, misalnya, akan sangat tergantung pada analisa Anda terkait performa keuangan peminjam serta tujuan peminjamannya.
Dengan demikian, yang harus Anda lakukan pertama kali sebelum menciptakan portofolio investasi yang “low-risk, high return” yaitu memvisualisasikan portofolio investasi Anda ke depannya.
Seperti memasak kue, misalnya.
Anda yang selama ini tidak suka coklat dan telur, bila Anda menggabungkan kedua produk makanan itu dengan tepung, gula, dan berbagai pelengkap lainnya menjadi sebuah kue.
Rasanya bisa saja jauh lebih enak, dengan efek yang lebih baik terhadap kesehatan. Dibandingkan dengan memakan masing-masing dua bahan makanan sebelumnya.
Seperti itulah portofolio investasi.
Beberapa instrumen investasi semisal saham, obligasi dan reksa dana mungkin kurang menguntungkan bila Anda hanya menggunakan satu di antaranya saja.
Mungkin ada yang terlalu berisiko, return-nya rendah, dan mungkin sulit mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Bila Anda mendiversifikasikan portofolio investasi Anda, misalnya menggabungkan saham, peer to peer lending, reksa dana, dan obligasi, portofolio investasi Anda pun akan menjadi sangat kuat dan menguntungkan untuk jangka panjang.
Risiko dan Imbal Hasil Dalam Investasi
Konsep utamanya menyangkut diversifikasi. Diversifikasi tentu bukanlah hal baru dalam dunia investasi. Akan tetapi, beberapa hal yang menyangkut diversifikasi mampu mengguncang dunia investasi.
Pertama, penting untuk diingat bahwa risiko dan imbal hasil sepenuhnya saling berhubungan. Hal tersebut merupakan kebenaran yang mutlak dalam ilmu ekonomi, terutama yang menyangkut investasi.
Investasi yang lebih berisiko akan menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi selalu dapat dipahami.
Oleh karena itu, dalam jangka panjang, saham cenderung lebih menghasilkan keuntungan yang lebih besar ketimbang obligasi.
Begitu pun dengan peer to peer lending terhadap reksa dana. Keuntungan yang tinggi bisa didapat setelah mengambil risiko yang juga lebih besar.
Nyatanya, temuan yang paling menakjubkan adalah mengombinasikan beberapa jenis investasi tertentu ternyata dapat menurunkan risiko portofolio sekaligus meningkatkan keuntungan.
Fakta yang paling umum yaitu setiap investor menginginkan pengembalian yang lebih tinggi dengan risiko yang lebih rendah. Hal tersebut tentu saja wajar.
Sekarang, setelah dilakukan percobaan secara akademik, kombinasi (diversifikasi) investasi dalam satu portofolio dapat mengurangi fluktuasi tanpa harus merugikan pada tingkat pengembalian.
Paling tidak, pengembalian tidak akan berkurang ke level yang Anda takutkan.
Sebuah Ilustrasi Mengenai Keuntungan Diversifikasi
Coba bayangkan dua lembar kertas yang ditumpuk. Satu kertas memiliki nilai investasi saham sebesar Rp 100 juta, dan satu kertas lagi berisi peer to peer lending senilai Rp 100 juta. Return dalam 10 tahun yang diharapkan bisa saja berbeda dan terkadang malah mudah diprediksi.
Tanpa memperdebatkan detilnya secara lebih menyeluruh, sepakati saja bahwa nilai investasi saham seharusnya bertumbuh setiap tahun dengan bunga 5%, sementara peer to peer lending 10%.
Mari kita tentukan risikonya masing-masing. Skala risiko saham, misalnya, 2 dan skala peer to peer lending 1 (2:1).
Sekarang, bila dua tumpukan kertas tersebut digabungkan ke dalam bentuk portofolio, maka Anda akan mengira bahwa pengembalian tahunannya menjadi 7.5% yang merupakan setengah dari total keduanya. Risiko yang diduga seharusnya 1.5, setengah dari total skalanya.
Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa return berada di atas 7.5%, sementara risiko berada di bawah skala 1.5.
Jika dikombinasikan, saham dan peer to peer lending mampu meningkatkan nilai return sekaligus meredam tingkat risiko.
Sudah jelas, portofolio yang terdiversifikasi lebih baik daripada Anda berinvestasi ke satu instrumen investasi. Hal tersebut merupakan pemikiran investasi yang revolusioner.
Jadi, bila Anda yang selama ini hanya berinvestasi saham, reksa dana, ataupun obligasi, jangan tutup kemungkinan untuk mencoba pula peer to peer lending, investasi properti, dan lain sebagainya.
Hal tersebut pun akan mempengaruhi kehidupan finansial Anda, apabila Anda mendiversifikasikan portofolio investasi.
Jangan lupakan juga eksistensi efek compounding demi meningkatkan keuntungan investasi untuk jangka panjang dengan portofolio yang terdiversifikasi.
Sebagai contoh, bila Anda rajin berinvestasi dan mendiversifikasikan investasi Anda ke beragam instrumen, tentunya Anda akan mendapatkan hasil keuntungan yang lebih banyak.
Dengan portofolio investasi yang terdiversifikasi, Anda mampu menciptakan portofolio investasi yang low-risk, high return.
Bila Anda belum pernah berinvestasi peer to peer lending atau bahkan belum pernah memulai investasi sama sekali, jangan pernah ragu untuk memulai.
Anda bisa mulai mendanai hanya dengan bermodalkan Rp100.000 di KoinWorks sambil memahami fundamentalnya.
KoinWorks telah terdaftar secara resmi dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan keamanannya.
Selain mendapatkan imbal hasil mencapai 21.32%, Anda juga sekaligus telah membantu banyak UKM di seluruh Indonesia untuk sejahtera dalam mengembangkan bisnis mereka.
Itu artinya, Anda telah berhasil membawa #PengaruhBaik pada masyarakat di sekitar Anda yang tengah membutuhkan bantuan finansial, melalui KoinWorks.