Bagaimana cara mengatur stok bahan baku pada bisnis kuliner seperti bisnis camilan?
Pertanyaan tersebut mungkin sempat kamu pikirkan saat pertama kali memulai bisnis camilan.
Bagaimana mengatur semua stok bahan tersebut?
Terlebih lagi karena sebagian besar stok bahan baku camilan adalah bahan makanan yang memiliki masa kedaluwarsa.
Jika pengaturannya kurang tepat, bukan tidak mungkin stok bahan milikmu menjadi rusak dan tidak bisa digunakan untuk membuat camilan.
Lalu, bagaimana sebaiknya mengatur stok bahan baku pada bisnis camilan?
Daftar Isi
Cara Mudah Mengatur Stok Bahan Baku di Bisnis Camilan
Bisnis kuliner seperti bisnis camilan selalu memiliki banyak peminat.
Mulai dari anak kecil, hingga ke orang dewasa. Oleh karena itu, potensi bisnis yang dimiliki bisnis camilan sangatlah besar.
Namun, salah satu tantangan dalam menjalani bisnis ini adalah bagaimana kamu sebagai pemilik bisnis bisa mengelola stok bahan baku dengan baik.
Nah, berikut adalah beberapa cara mudah yang bisa kamu terapkan untuk mengatur stok bahan baku di bisnis camilan milikmu.
Silakan disimak!
1. Memeriksa kondisi & kapasitas tempat penyimpanan
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah memeriksa ketersediaan tempat penyimpanan untuk bisnis camilan.
Apakah tempatnya sudah ada?
Tempat atau gudang penyimpanan ini sebaiknya dibuat terpisah dari toko fisikmu, ya (jika kamu berbisnis secara offline).
Kemudian, kamu perlu memeriksa juga kondisi dan kapasitas dari tempat penyimpanan tersebut.
Apakah tempat tersebut bersih, udaranya sejuk, dan tidak terkena sinar matahari langsung?
Bagaimana dengan kapasitasnya, apakah cukup untuk menyimpan kebutuhan bahan baku untuk 3-4 bulan?
Informasi-informasi ini perlu kamu ketahui terlebih dahulu agar nantinya bisa lebih mudah dalam merencanakan kebutuhan bahan baku.
Bayangkan jika kamu langsung membeli bahan baku tanpa mengetahui dengan pasti kapasitas tempat penyimpanan, pasti ada kemungkinan tempat tersebut tidak cukup untuk memuat semua bahan yang kamu beli.
Jika ternyata gudang hanya mampu untuk menyimpan 1-2 bulan stok bahan, maka kamu sebaiknya membeli bahan baku sesuai kapasitas tempat penyimpanan tersebut.
2. Mencatat kebutuhan bahan baku
Setelah mengetahui kapasitas tempat penyimpanan, kamu bisa mulai mendata apa saja bahan baku yang kamu perlukan.
Mulai dari bahan makanan, bahan memasak, bahan pelengkap, hingga barang-barang pendukung lain yang mungkin tidak memiliki masa kedaluwarsa (seperti alat makan plastik dan kertas tisu).
Pastikan jumlahnya selalu sesuai dengan kapasitas tempat penyimpananmu, ya.
Sebelum membeli, kamu juga perlu memperhatikan jenis tempat penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik bahan baku yang dibeli.
Sebagai contoh, untuk bahan baku makanan secara umum mungkin perlu disimpan dalam lemari pendingin, sedangkan untuk bahan baku daging harus disimpan di dalam freezer.
Untuk bumbu-bumbu masak mungkin bisa disimpan di dalam lemari, dan minuman dingin bisa kamu simpan dalam refrigerator atau chiller.
3. Membuat forecasting kebutuhan bahan baku
Nah, dalam perjalanannya nanti, bisnismu pasti akan memiliki data penjualan dan pemakaian bahan baku sehari-hari.
Dari data tersebut, kamu bisa membuat perkiraan kebutuhan bahan baku di periode berikutnya.
Perkiraan stok bahan baku ini perlu disesuaikan juga dengan kondisi tempat penyimpanan.
Apakah tempatnya cukup jika kamu membeli bahan baku dari sekarang?
Dengan melakukan forecasting, kamu dapat mencegah stok bahan baku menumpuk atau kurang, sekaligus mengatur kapasitas tempat penyimpanan agar selalu sesuai dengan kebutuhan operasional bisnismu.
4. Melakukan pemeriksaan fisik pada bahan baku
Pemeriksaan fisik pada bahan baku perlu dilakukan secara berkala.
Mengapa?
Karena dengan melakukannya, kamu dapat selalu mengetahui kondisi bahan baku yang tersimpan di gudang; apakah kondisinya masih baik, atau ternyata ada yang sudah rusak dan tidak layak untuk digunakan.
Sebaiknya, kamu juga perlu melakukan pemeriksaan fisik pada bahan baku yang baru dibeli atau baru diantar pemasok, sebelum memasukkannya ke tempat penyimpanan.
Hal ini untuk memperkecil kemungkinan bahan yang rusak masuk ke gudang, dan memengaruhi kondisi fisik bahan baku yang lain.
5. Memberikan kode unik pada stok bahan baku
Dalam pengaturan bahan baku atau barang yang disimpan, biasanya diterapkan metode FEFO (first expired first out, biasanya untuk bahan makanan) dan juga FIFO (first in first out, untuk barang yang tidak memiliki masa kedaluwarsa).
Nah, untuk lebih memudahkan proses ini, kamu bisa memberikan kode unik pada tiap jenis bahan baku yang tersimpan.
Kode unik ini akan menjadi identitas dari tiap jenis bahan, yang bisa kamu catat dan simpan secara manual, atau menggunakan aplikasi komputer seperti Excel atau Google Sheet.
Pada catatan tersebut, kamu bisa memasukkan juga informasi mengenai kapan bahan tersebut dibeli atau dipasok oleh supplier, bagaimana kondisi awalnya, dan juga kapan bahan tersebut digunakan.
Dengan begitu, kamu akan selalu memiliki catatan yang detail mengenai kondisi & pergerakan tiap bahan baku yang kamu miliki, dan memperkecil kemungkinan terjadinya salah atur dalam mengelola stok bahan baku tersebut.
Sudah Siap Mengatur Stok Bahan Baku pada Bisnis Camilan dengan Baik?
Itulah beberapa cara mudah dalam mengatur stok bahan baku pada bisnis camilan yang bisa segera kamu terapkan.
Mulai dari memeriksa kondisi gudang, mencatat kebutuhan bahan, melakukan forecasting, melakukan cek fisik, serta memberikan kode unik.
Hal-hal tersebut merupakan cara dasar dalam membuat pengelolaan bahan baku yang baik.
Seiring dengan pertumbuhan bisnismu nanti, mungkin akan berkembang pula kebutuhan mengatur stok bahan baku untuk bisnis camilan.
Selamat mencoba!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!