Mengatur stok bahan baku dalam sebuah bisnis merupakan salah satu hal yang cukup menantang. Tidak terkecuali untuk bisnis daging beku, atau frozen meat.
Selain karena membutuhkan tempat serta pengelolaan yang berbeda dari komoditas bisnis lainnya, daging beku juga memiliki pergerakan yang cukup cepat di pasaran.
Terlewat sedikit saja, konsumen bisa segera kehabisan.
Jika bisnismu sering kehabisan stok, tentu konsumen akan berpikir untuk berpindah ke lain hati.
Nah, untuk menghindari hal-hal merugikan yang terjadi karena kesalahan pengelolaan stok pada bisnis daging beku, berikut adalah ulasan singkat mengenai strategi yang bisa kamu terapkan pada bisnismu.
Daftar Isi
6 Cara Efisien dalam Mengatur Stok Bahan Baku di Bisnis Daging Beku
Simak cara-caranya berikut ini:
1. Ketahui masa segar produk
Setiap bahan makanan, seperti daging beku, memiliki masa segar yang berbeda-beda.
Ada yang bisa bertahan seharian, ada pula yang hanya bertahan beberapa jam.
Untuk itu, kamu harus mengetahui secara pasti berapa lama bahan baku produkmu bisa bertahan.
Kalau kamu bertanya-tanya, berapa lama kira-kira daging bisa bertahan lama, berikut ini adalah perkiraan masa segar daging dalam freezer:
- Daging merah (sapi, babi, domba, kambing): ± 4-12 bulan
- Daging ayam: hingga ± 9 bulan
- Daging ikan: ± 2-3 bulan
- Daging giling: ± 3-4 bulan
- Daging olahan: ± 1-2 bulan
Supaya lebih mudah, kamu bisa memberi label pada setiap produkmu. Tulislah tanggal pembelian, serta masa segarnya.
Adanya label ini akan memudahkan kamu dan juga para pegawai lain, dalam mengelola persediaan stok daging beku.
Selain itu, ini juga akan menghindari kamu menerima keluhan dari konsumen karena menerima produk yang tidak segar.
2. Ketahui cara penyimpanan yang baik
Selain masa segar, setiap daging beku juga memiliki cara penyimpanan yang berbeda-beda.
Ada yang harus dilindungi dengan plastik atau tisu, ada pula yang bisa langsung dimasukkan dalam lemari pendingin.
Penyimpanan yang benar akan menghindari konsumen dari resiko keracunan karena perkembangan bakteri.
Dalam penyimpanannya, kamu bisa memperhatikan media penyimpanan dan suhu ideal. Misalnya saja suhu ideal untuk menyimpan daging adalah -18 °C.
Pada suhu ini bakteri dan jamur akan dinonaktifkan. Enzim pun akan bekerja lebih lambat sehingga memperlambat faktor pembusukan.
Untuk menyimpan daging, sebenarnya menggunakan plastik atau stoples itu sudah cukup baik.
Tetapi, jika kamu ingin daging dapat bertahan lebih lama, kamu dapat mengunakan vacuum sealer.
3. Gunakan metode first in, first out (FIFO)
Konsumen kamu tentu akan senang menerima produk dalam keadaan yang segar.
Terapkanlah metode FIFO, karena ini akan membantumu menjaga kesegaran produk saat dibeli oleh konsumen.
Hindari terjadinya penimbunan bahan baku daging beku dalam jumlah yang terlalu banyak, karena ini akan menyebabkan masalah penyimpanan dan mempengaruhi kualitas produk pada bisnismu nantinya.
4. Hitung rata-rata penjualan bahan baku
Saat awal membuka bisnis, tentu kamu tidak menyediakan terlalu banyak stok daging beku.
Baru pada saat terjadi penjualan di bulan awal, kamu bisa memproyeksikan jumlah daging beku yang akan dibutuhkan pada bulan berikutnya.
Setelah berjalan beberapa bulan, kamu bisa mendapatkan rata-rata kebutuhan stok daging beku tiap bulan.
Informasi tersebut bisa kamu gunakan dalam merencanakan pembelian daging untuk beberapa bulan ke depan.
Hal ini akan membantu bisnismu berjalan lebih efisien, dan juga menghindari terjadinya kekurangan stok daging beku yang bisa mengecewakan para konsumen.
5. Buat jadwal belanja
Setelah mengetahui rata-rata kebutuhan stok daging beku, langkah selanjutnya adalah membuat jadwal belanja dengan baik.
Jadwal belanja juga berhubungan dengan masa segar bahan baku.
Misalnya saja untuk bahan tertentu kamu membutuhkan 1 kilogram setiap harinya. Tetapi bahan tersebut hanya mampu bertahan setengah hari saja.
Maka kamu perlu melakukan dua kali pembelian. Jangan sampai kamu berbelanja sekaligus dalam satu kali, karena hal ini akan menyebabkan bahan baku tersebut dapat terbuang sia-sia.
Sebelum pergi berbelanja, pastikan kamu selalu mengecek stok yang ada.
6. Catat dan evaluasi stok bahan baku daging beku
Pencatatan jumlah stok daging beku itu penting, dan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara.
Ada yang menggunakan cara manual, atau bisa juga dilakukan menggunakan aplikasi komputer (contohnya seperti menggunakan aplikasi Excel atau Google Sheet).
Pencatatan dengan buku tentu memiliki kendala tersendiri. Seperti tulisan tangan yang tidak terbaca, kesalahan penulisan, dan ada kemungkinan catatan tersebut hilang.
Menggunakan aplikasi komputer dalam mencatat stok adalah pilihan yang cukup baik.
Selain karena lebih praktis dan efisien, kamu bisa mengaksesnya di mana saja dan kapan saja.
. . .
Pentingnya Mengatur Ketersediaan Stok Bahan di Bisnis Daging Beku
Itulah beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk mengelola stok bahan baku pada bisnis daging beku yang kamu miliki.
Hal-hal penting yang perlu kamu perhatikan adalah pengaturan tempat penyimpanan, pergerakan stok daging beku, serta pencatatan yang akurat.
Kuasai hal-hal dasar tersebut dan kembangkan bisnis daging beku milikmu.
Semoga bermanfaat!
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!