Setiap bisnis pasti memiliki resikonya masing-masing. Begitu juga dengan bisnis dimsum dengan berbagai resiko yang harus diminimalisir oleh ownernya.
Strategi untuk meminimalisir dampak akibat resiko ini disebut dengan mitigasi resiko.
Lalu, bagaimana cara mitigasi resiko dalam bisnis dimsum?
Daftar Isi
Mitigasi Resiko yang Diperlukan Dalam Bisnis Dimsum
Strategi mitigasi resiko dibutuhkan untuk meminimalisir dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari resiko.
Untuk membuat strategi mitigasi resiko yang tepat, para owner bisnis akan melakukan riset yang mendalam terhadap berbagai kemungkinan resiko.
Berikut adalah mitigasi resiko yang bisa kamu terapkan dalam bisnis dimsum.
1. Jamin Aspek Legalitas Konsumen dan SDM Bisnis
Bisnis dimsum adalah bisnis kuliner yang perlu diperhatikan standar dan kualitasnya. Salah satu upaya untuk menjamin resiko dimsum yang kurang layak dikonsumsi oleh pelanggan adalah dengan memenuhi aspek legalitas kelayakan makanan dari pihak konsumen.
Untuk menjamin kelayakan dimsum yang kamu jual kepada konsumen, kamu dapat mengurus izin edar makanan olahan di Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.
Dalam hal bisnis dimsum, pengurusan izin edar makanan di BPOM masuk pada kategori makanan olahan. Kategori makanan olahan yang spesifik masuk dalam ketentuan BPOM adalah makanan olahan yang dikemas di hadapan konsumen dalam jumlah sesuai dengan permintaan konsumen.
Selain izin dari BPOM, kamu juga bisa menjamin aspek legalitas bisnis dimsum dengan mengurus sertifikasi halal dari MUI. Karena mayoritas masyarakat Indonesia, yaitu 86,9% di antaranya adalah masyarakat muslim yang hanya boleh mengkonsumsi makanan atau minuman halal.
Dengan menjamin aspek kehalalan dimsum kamu, maka kamu juga telah memberikan perlindungan dan keamanan pada masyarakat muslim yang mengkonsumsi dimsum kamu.
Sementara itu, dari aspek SDM bisnis, kamu bisa menjamin aspek legalitas karyawan kamu dengan cara memenuhi setiap hak dan kewajiban mereka selama menjadi karyawan. Kamu bisa melakukannya dengan mengacu pada Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.
2. Branding dan Promosi yang Konsisten
Bisnis dimsum juga merupakan salah satu bisnis dengan persaingan yang ketat. Saat ini, tidak hanya restoran khusus dimsum saja yang menyajikan menu dimsum. Namun, beberapa outlet makanan terkenal lain, seperti Mie Gacoan dan Mie Kober juga menyajikan menu dimsum sebagai pendamping menu utama mie mereka.
Karena itulah, sebagai owner bisnis dimsum, kamu harus melakukan strategi branding dan promosi yang atraktif dan konsisten untuk pelanggan. Contoh strategi branding dan promosi yang terbukti efektif adalah melalui media sosial, seperti Instagram, YouTube, TikTok, Facebook, dan lain sebagainya.
Karena mayoritas masyarakat Indonesia, yaitu 204,7 juta di antaranya merupakan masyarakat yang aktif dalam dunia maya, khususnya media sosial. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan peluang tersebut, kamu bisa menggunakan media sosial sebagai platform untuk promosi dan branding.
Beberapa cara branding dan promosi di media sosial yang bisa kamu terapkan adalah dengan cara membuat konten yang menarik. Kamu juga bisa menggunakan jasa influencer untuk mendapatkan engagement yang tinggi.
Selain itu, kamu juga bisa mempromosikan produk baru di media sosial dengan mengemasnya secara persuasif menggunakan promo, diskon, atau voucher yang menarik.
3. Supplier yang Terpercaya
Supplier bahan baku untuk bisnis dimsum juga harus kamu mitigasi dengan baik. Karena dimsum merupakan bisnis makanan yang membutuhkan bahan-bahan segar untuk membuatnya. Beberapa bahan-bahan dimsum yang perlu dijaga kesegarannya, yaitu ayam, udang, daging, wortel, dan sayuran yang lain.
Selain menyiapkan lemari pendingin untuk menjaga kesegaran dan keawetan bahan baku dimsum, kamu juga harus memilih supplier yang terpercaya. Pilih supplier yang jujur dan dapat mengirimkan bahan baku sesuai standar outlet dimsum kamu.
Salah satu cara untuk memilih supplier yang terpercaya adalah dengan cara melakukan kontrol dan monitoring di setiap pengiriman yang dilakukan oleh supplier. Kamu juga bisa memberikan teguran atau peringatan jika bahan baku yang dikirimkan tidak sesuai dengan standar.
4. Jaga Standar Kualitas Dimsum dan Pelayanannya
Menjaga kualitas dan pelayanan bisnis dimsum juga merupakan strategi mitigasi resiko yang penting dalam bisnis dimsum. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kualitas produk dan layanan bisnis dimsum adalah dengan melakukan evaluasi secara periodik.
Kamu bisa melakukan evaluasi setiap outlet tutup terhadap karyawan dan produk yang dijual pada hari tersebut. Misalnya, melakukan monitoring terhadap jumlah penjualan dan kendala-kendala yang dialami oleh karyawan pada hari tersebut.
5. Sistem Manajemen Pelanggan yang Baik
Pelanggan juga merupakan aspek penting dalam bisnis dimsum yang harus dimanajemen dengan baik. Salah satu upaya untuk memanajemen pelanggan adalah dengan cara memberikan kualitas pelayanan yang prima dan memberikan jaminan after service yang mudah.
Kualitas pelayanan yang prima bisa kamu atur dengan menerapkan SOP pelayanan pelanggan. Kemudian, untuk manajemen after service pelanggan, kamu bisa membuka layanan pengaduan atau kritik dan saran. Layanan tersebut juga bisa kamu manfaatkan untuk membangun dan meningkatkan citra bisnis dimsum kamu.
Yuk, Lakukan Strategi Mitigasi Resiko Bisnis Dimsum!
Strategi mitigasi resiko dalam bisnis dimsum diperlukan untuk menjaga stabilitas dan eksistensi dari bisnis dimsum.
Setiap bisnis dimsum pasti memiliki strategi mitigasi resiko masing-masing yang telah disesuaikan dengan kultur dan budaya bisnis.
Jadi, apa saja strategi mitigasi resiko yang telah kamu siapkan untuk bisnis dimsum kamu?
Agar lebih aman dan nyaman untuk mengatur keuangan bisnismu, kamu bisa mengandalkan KoinWorks untuk membantu.
Melalui aplikasi KoinWorks NEO, kamu dapat menikmati beragam fleksibilitas.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman.
Semua dapat dilakukan dalam satu genggaman.