Bagaimana cara yang tepat untuk memulai sebuah bisnis fotografi?
Bisnis fotografi merupakan salah satu bisnis yang cukup menjanjikan di Indonesia.
Meskipun pernah mengalami momen-momen sepi permintaan saat awal masa pandemi, bisnis ini mulai kembali banyak dibutuhkan.
Hal ini dikarenakan sudah banyak orang yang kembali aktif bekerja dan bepergian.
Jika kamu adalah orang yang memang menyukai bidang fotografi, dan memiliki banyak pengalaman memotret, mungkin sudah waktunya berpikir untuk mulai merintis bisnis di bidang fotografi.
Tetapi, bagaimana caranya?
Daftar Isi
Cara Jitu Memulai Bisnis Fotografi bagi Pemula
Dalam memulai bisnis fotografi, selain memiliki kemampuan sebagai seorang fotografer, kamu juga perlu memiliki pengetahuan dasar mengenai bagaimana menjalankan sebuah bisnis.
Mulai dari menentukan konsep bisnis, mencari konsumen, dan hal-hal lainnya.
Nah, berikut adalah beberapa cara mudah dan jitu yang bisa kamu terapkan & persiapkan sebelum memulai sebuah bisnis fotografi.
Silakan disimak!
1. Menentukan konsep awal bisnis beserta brand identity
Hal pertama yang perlu kamu siapkan adalah konsep awal bisnis fotografi tersebut.
Jasa fotografi seperti apa yang akan bisnismu sediakan?
Fotografi yang sifatnya sesuai acara konsumen/klien, atau menyediakan sebuah studio fotografi beserta fotografernya?
Atau mungkin kamu hanya fokus pada fotografi produk?
Apakah mungkin bisnis fotografi milikmu menyediakan ketiga layanan tersebut?
Kamu perlu menentukan di awal, akan berjalan seperti apa bisnis fotografimu nanti.
Untuk tahap awal bisnis, ada baiknya kamu fokus dengan penyediaan jasa fotografi sesuai permintaan konsumen; seperti fotografi pada acara-acara penting (pernikahan, wisuda, travelling, dan lain-lain).
Kemudian, kamu perlu juga menentukan nama bisnis dan brand identity (logo, warna, tipografi, dan lain sebagainya).
Hal ini bertujuan untuk membuat bisnismu menarik dan juga berbeda dari bisnis serupa lainnya.
2. Melakukan segmentasi pasar
Hal berikutnya yang perlu kamu lakukan adalah menentukan target konsumen melalui segmentasi pasar.
Siapa saja individu atau kelompok yang akan menjadi konsumenmu?
Apakah target konsumenmu adalah anak-anak, para remaja, orang-orang dewasa, atau para lansia? Atau malah kombinasi dari semua kelompok tersebut?
Berapakah rentang usia target konsumen yang kamu incar?
Di lokasi mana mereka kebanyakan tinggal, dan di mana mereka aktif bekerja?
Berapa kira-kira tingkat pendapatan mereka per bulannya?
Nah, “pemetaan” konsumen seperti ini perlu kamu lakukan agar kamu bisa menemukan bentuk layanan fotografi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebagai contoh, jika dari hasil segmentasi pasar menyatakan bahwa mayoritas calon konsumen lebih memilih menggunakan jasa fotografi saat pergi liburan atau untuk acara keluarga lainnya, maka kebutuhan studio foto belum menjadi prioritas bisnismu di awal.
3. Memilih lokasi dan tenaga kerja
Selanjutnya, kamu perlu menyiapkan lokasi bisnis dan tenaga kerja untuk bisnis fotografi.
Lokasi bisnis akan digunakan untuk mengolah hasil foto, sekaligus menjadi sebuah studio foto (jika bisnismu menyediakan layanan ini).
Pilihlah lokasi yang tidak terlalu jauh dari pusat keramaian, namun tidak terlalu berada di tengah perkotaan juga.
Hal ini untuk menekan biaya sewa lokasi yang biasanya akan menjadi lebih mahal jika lokasi tersebut berada di tengah kota besar.
Pastikan lokasi tersebut aman, tidak sulit dicapai oleh konsumen, dan juga mudah ditemukan.
Untuk tenaga kerja, di awal kamu mungkin membutuhkan satu atau dua orang fotografer yang cukup handal di bidangnya.
Kamu perlu memastikan terlebih dahulu kemampuan mereka sebagai seorang fotografer, ya.
Hindari sembarangan memilih orang sebagai tenaga fotografer, karena hal ini akan berpengaruh langsung pada kualitas produk foto yang dihasilkan.
4. Memilih perlengkapan fotografi
Ini merupakan langkah yang paling penting dalam memulai sebuah bisnis fotografi.
Selain memilih fotografer yang akan bekerja, kamu pun perlu memilih peralatan fotografi yang berkualitas.
Mulai dari kamera, lensa, flash, tripod/monopod, laptop, external harddisk, dan masih banyak perlengkapan penunjang lainnya.
Perlengkapan ini mungkin menjadi bagian terbesar dari komponen modal yang kamu siapkan.
Pastikan kamu dan fotografer lain mampu mengoperasikan peralatan tersebut, ya.
5. Menyiapkan portfolio & melakukan pemasaran
Hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah menyiapkan contoh hasil foto, serta melakukan pemasaran.
Kamu perlu melakukan uji coba terhadap kemampuan memotret dan menggunakan perlengkapan yang tadi telah disebutkan di atas.
Untuk menambah pengalaman, kamu bisa mencoba melakukan pemotretan untuk momen-momen acara penting, yang diadakan oleh orang-orang terdekat.
Hasil dari pemotretan tersebut bisa kamu jadikan sebagai portfolio bisnis fotografimu.
Kemudian, kamu tinggal memajang hasil-hasil foto tersebut, yang telah ditandai sebagai milikmu tentunya, dengan mengunggahnya ke media sosial (Instagram, Facebook), dan juga ke website/blog resmi bisnismu.
Dengan membuat beragam portfolio, kamu akan lebih mudah memasarkan bisnismu kepada orang-orang yang membutuhkan jasa fotografi tersebut nantinya.
6. Menyiapkan modal awal
Setelah semua perencanaan dilakukan secara matang, langkah terakhir dan yang cukup penting untuk kamu lakukan adalah menyiapkan modal awal.
Persiapkanlah modal awal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
Kamu bisa menggunakan tabungan yang kamu miliki, dan/atau memutuskan untuk meminjam modal dari bank atau orang-orang terdekat.
Perlu diperhatikan bahwa modal ini berfungsi untuk menjalankan bisnismu, bukan untuk memberatkan bisnis tersebut.
Jadi, sesuaikanlah rencana yang kamu buat dengan modal yang kamu miliki.
Jika, modal awalmu hanya cukup untuk menyewa/membeli mid-range kamera, maka kamu tidak perlu memaksakan untuk mendapatkan kamera yang lebih mahal.
Saat bisnismu mulai berkembang dan stabil nantinya, kamu pun akan bisa menyewa/membeli kamera serta perlengkapan lain yang lebih baik.
Ingat, semua keputusan bisnis yang melibatkan aspek finansial harus didahului dengan diskusi & pertimbangan yang matang, ya.
Sudah Siap Memulai Bisnis Fotografi yang Kamu Inginkan?
Itulah beberapa cara mudah yang bisa kamu persiapkan sebelum benar-benar terjun menekuni bisnis fotografi.
Mulai dari penentuan konsep bisnis, pemilihan perlengkapan, hingga ke persiapan modal.
Mulailah terlebih dahulu dengan mendekati orang-orang terdekat, dan minta mereka untuk menggunakan jasamu.
Hal ini penting untuk menambah jam terbang, dan juga koleksi portfolio bisnismu.
Dari sana, perlahan kamu bisa mulai mencari konsumen/klien yang lebih besar lagi.
Selamat mencoba!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!