Dalam menjalankan bisnis furniture, perhitungan pemasukan dan pengeluaran sangat penting untuk menghindari biaya tak terduga bisnis furniture. Pencatatan yang rutin dan rapi akan membantu kamu untuk mengatur cash flow keuangan. Demi menghindari pengeluaran kas yang terlalu besar.
Daftar Isi
Jenis Biaya Tak Terduga Bisnis Furniture
Biaya tak terduga dapat disebut menjadi biaya overhead. Pengeluaran ini tidak termasuk ke dalam pengeluaran bahan baku dan operasional. Meskipun tidak termasuk, sebagai pemilik usaha furniture kamu perlu menyiapkan dana khusus untuk mengantisipasi overhead cost. Ini dia beberapa contoh biaya tak terduga:
Keterlambatan Pembayaran
Ketepatan waktu adalah kunci kesuksesan usaha furniture, salah satunya pembayaran invoice sesuai jadwal. Apabila terdapat keterlambatan pembayaran, maka kamu dapat menanggung lebih besar overhead cost dalam bisnis kamu.
Beberapa cara untuk menghindari keterlambatan pembayaran yang bisa kamu lakukan adalah:
- Membuat kesepakatan bersama yang harus disepakati sesuai jadwal.
- Pengiriman invoice tidak terlalu dekat dengan waktu pembayaran.
- Gunakan cara pembayaran yang mudah dan berikan pilihan berbagai sistem pembayaran.
- Jika invoice ini untuk pelanggan, berikan diskon apabila pelanggan melakukan pelunasan lebih cepat, agar invoice cepat selesai.
Asuransi Usaha
Sebagai seorang pengusaha furniture, kamu perlu memproyeksikan jika suatu saat bisnis furniture yang kamu miliki akan menjadi besar dan autopilot. Oleh karena itu, memikirkan asuransi usaha merupakan hal yang penting. Di satu sisi, adanya asuransi usaha juga bisa menjadi biaya tak terduga bisnis furniture.
Asuransi bisnis furniture bisa memberikan manfaat apabila bisnis kamu mengalami kejadian tak terduga. Contohnya seperti kejadian musibah alam (gempa, kebakaran, longsor), pencurian, kecelakan, dan sebagainya.
Ada beberapa jenis asuransi yang bisa kamu pilih untuk melindungi usaha furniture milikmu. Pertama, asuransi tanggung gugat untuk melindungi dari tuntutan pihak ketiga. Kedua, asuransi properti untuk perlindungan tempat usaha. Ketiga, asuransi gangguan bisnis dan terakhir asuransi kompensasi untuk pekerja.
Bagi bisnis furniture, kamu bisa mempertimbangkan untuk alokasi dana asuransi tanggung gugat dan asuransi perlindungan tempat usaha. Alokasikan dana untuk memiliki asuransi usaha agar biaya asuransi ini tidak masuk ke dalam overhead cost.
Penyusutan Aset
Terakhir, biaya tak terduga bisnis furniture bisa muncul karena adanya penyusutan aset. Penyusutan atau shrinkage dapat terjadi jika bahan baku atau peralatan bisnis furniture mengalami kerusakan atau pencurian.
Salah satu cara mengantisipasi penyusutan aset bisa kamu lakukan dengan menghitung biaya penyusutan. Perhitungan ini memberikan kamu dana yang perlu kamu siapkan.
Rumus menghitung biaya penyusutan aset menurut Wiradinata (1981) bisa menggunakan harga beli aset dikurang nilai sisa atau harga rongsokan (10%) dari harga baru. Totalnya kemudian dibagi dengan masa pakai aset tersebut.
Contoh perhitungannya sebagai berikut:
Biaya Penyusutan=(Harga beli aset-Nilai sisa):Masa pakai aset
=(Rp100.000.000,00-(Rp100.000.000,00×10%)):10
=(Rp100.000.000,00-Rp10.000.000,00):10
=Rp90.000.000,00:10
= Rp9.000.000,00
Sehingga, dapat disimpulkan jika biaya penyusutan aset di atas sebesar Rp9.000.000,00.
Cara Mengantisipasi Overhead Cost Bisnis Furniture
Setelah mengetahui biaya tak terduga bisnis furniture, ada tips untuk mengantisipasi pengeluaran tersebut dalam usaha furniture kamu, seperti berikut ini:
Sediakan Dana Darurat Bisnis Furniture
Seorang pengusaha furniture harus berpikir maju, termasuk memikirkan resiko yang terjadi dalam bisnis furniture, seperti bencana alam, pencurian, atau adanya kejadian tak terduga. Salah satu cara antisipasi yang bisa kamu lakukan adalah menyiapkan dana darurat untuk bisnis kamu.
Dana darurat ini bisa kamu alokasikan dari keuntungan perusahaan per bulan. Idealnya kamu mempersiapkan 10-12 kali biaya operasional sebagai dana darurat. Kamu bisa menempatkannya di bank konvensional agar mudah untuk dicairkan atau reksadana pasar uang untuk menghindari inflasi.
Diversifikasi aset dana darurat juga penting. Misalnya, kamu bisa menempatkan 60% dana darurat di tabungan konvensional agar selalu likuid. Sedangkan untuk 40% sisanya bisa kamu pilih di instrumen investasi yang memiliki risiko rendah sampai sedang, agar kamu bisa mendapatkan keuntungan tambahan.
Rencanakan Pengeluaran Tak Terduga
Banyak pengusaha yang melupakan biaya tak terduga bisnis furniture saat membangun bisnisnya. Oleh karena itu, kamu bisa mengantisipasinya dengan membuat rencana pengeluaran tak terduga.
Beberapa contoh pengeluaran tak terduga dalam bisnis furniture adalah pembengkakan biaya operasional pengiriman furniture, perbaikan alat rusak, bencana alam, gugatan pihak ketiga, kecelakaan kerja, dan lain sebagainya.
Menjaga Skor Kredit Usaha Furniture
Tips terakhir untuk mengantisipasi biaya tak terduga bisnis furniture adalah menjaga skor kredit usaha yang kamu miliki. Karena, setiap pinjaman usaha yang kamu lakukan ke pihak bank dan pengembalian dananya akan tercatat di Bank Indonesia. Skor kredit yang sehat akan mempermudah kamu mendapatkan pinjaman dari bank.
Cara menjaga skor kredit dengan sehat adalah rajin melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo. Pastikan juga rasio hutang yang kamu miliki rasionya tidak terlalu besar dan termasuk ke dalam utang sehat.
Yuk, Antisipasi Biaya Tak Terduga Bisnis Furniture!
Nah, itu pentingnya mengantisipasi biaya tak terduga dalam bisnis furniture sejak dini. Jangan lupa untuk menyiapkan dananya, agar bisnis furniture kamu tetap aman!
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis furniture kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!
