Sebagai seorang pemilik bisnis furniture, kamu tentu tidak boleh puas dengan pencapaian bisnismu sekarang ini. Sebab, ada banyak hal yang harus terus dipelajari oleh pemilik bisnis furniture agar bisa terus berkembang dan meraih kesuksesan.
Dengan terus belajar, akan membuat kamu tidak cepat puas dengan pencapaian bisnis furniture milikmu sekarang ini. Bahkan kamu tidak ragu untuk terus berinovasi agar bisnismu bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Lantas, apa saja hal yang harus dipelajari oleh pemilik bisnis furniture? Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel di bawah ini!
Daftar Isi
5 Hal yang Harus Dipelajari oleh Pemilik Bisnis Furniture
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa ada lima hal yang harus dipelajari oleh pemilik bisnis furniture. Berikut ini adalah ulasan singkatnya.
Memberikan Nilai Unik pada Produk
Unique Selling Point atau nilai unik produk adalah hal yang wajib kamu pelajari dan diterapkan pada bisnis furniture milikmu. Sebab, pada dasarnya keunikan sebuah bisnis tidak akan dimiliki oleh kompetitor ataupun bisnis lainnya. Hal inilah yang akan membuat bisnismu menjadi lebih berjaya.
Adapun keunikan yang dimaksud bisa dilihat dari desainnya yang menarik dan multifungsi. Misalnya, meja rias yang juga bisa menjadi meja kerja atau sofa yang bisa dijadikan sebagai tempat tidur.
Meski fokus pada keunikan produk, namun bukan berarti kamu melupakan kualitas bahan baku yang digunakan ya. Kamu wajib memiliki kebijakan garansi produk agar kualitas produkmu lebih terjamin, .
Jika pelanggan menerima produk dalam keadaan cacat atau mengalami kerusakan, kamu harus menggantinya sesuai dengan klaim garansi tersebut.
Gunakan Strategi Marketing yang Komplit
Maksud dari strategi marketing yang komplit di sini bukan hanya fokus pada media sosial atau marketing online, tapi juga secara offline. Apalagi sekarang ini sudah ada banyak platform yang bisa dimanfaatkan sebagai strategi marketing.
Kamu bisa coba mengikuti event offline, seperti pameran atau festival furniture untuk bisa menarik calon pelanggan secara langsung. Tidak hanya itu, sesekali kamu juga bisa menyewa showroom untuk memasarkan produk yang dijual.
Event offline ini tidak hanya bisa menjadi strategi marketing, lho. Namun, juga bisa meningkatkan brand awareness pada bisnis furniture kamu, sekaligus mendapat koneksi dengan pebisnis lain di industri tersebut.
Selain event offline, kamu juga bisa memanfaatkan media sosial, seperti Instagram dan Facebook. Pada media sosial tersebut, kamu harus rutin memposting foto furniture dengan caption yang menarik dan hashtag yang relevan.
Dengan begitu, calon pelanggan dapat lebih mudah menemukan bisnismu melalui hashtag tersebut. Selain foto produk, kamu dapat memberikan konten edukasi tentang cara merawat furniture dan sebagainya serta info promosi yang sedang berlangsung di bisnismu.
Jika Instagram digunakan untuk memposting foto furniture, maka kamu bisa memanfaatkan Facebook untuk memposting video pendek yang berisi detail dari furniture yang dijual.
Jadi, nantinya calon pelanggan bisa punya bayangan terkait wujud asli dari furniture tersebut. Selain itu, jangan ragu untuk memposting video tentang behind the scene pembuatan furniture, ya. Cara ini juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produkmu, lho.
Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Melalui Konten Bermanfaat
Sebenarnya poin ketiga ini masih berhubungan dengan penjelasan sebelumnya. Jadi, kamu tidak hanya menampilkan konten yang fokus pada produk furniture saja. Namun, juga konten bermanfaat lainnya yang bisa menunjang strategi marketing bisnismu.
Bahkan, terkadang tidak masalah jika konten yang dibuat tidak relevan dengan produk. Selagi bermanfaat dan dibutuhkan pelanggan, maka hal itu sah-sah saja untuk dilakukan.
Beberapa contoh konten bermanfaat yang bisa kamu buat adalah tips memilih bingkai cermin yang sesuai dengan konsep ruangan, cara memanfaatkan rak susun agar terlihat lebih multifungsi, dan lain sebagainya.
Harus Lebih Customer Oriented
Terkadang tanpa disadari, kamu justru terlalu fokus untuk memasarkan produk furniture agar bisa cepat laku dan meraih untung besar. Padahal cara ini kurang efektif bagi keberlangsungan bisnismu.
Sebaliknya, kamu harus fokus pada konsumen atau pelanggan. Dengan begitu, pemasaran akan lebih efektif karena kamu tampak fokus dan peduli pada pelanggan.
Adapun salah satu teknik pemasaran yang bisa diterapkan agar lebih customer oriented adalah dengan mencoba menggunakan content marketing.
Singkatnya, content marketing merupakan teknik pemasaran yang melibatkan pelanggan dalam pembuatan dan distribusi konten agar lebih relevan dan bermanfaat. Jadi, nantinya kamu akan membangun hubungan dengan pelanggan sekaligus membagikan value produknya.
Sistem Keuangan yang Terkelola
Hal yang harus dipelajari oleh pemilik bisnis furniture yang terakhir adalah dapat membuat sistem keuangan yang terkelola. Dengan begitu, laporan dan kondisi keuangan bisnis kamu akan terpantau dengan baik. Adapun sistem keuangan ini mencakup pembukuan akuntansi, laporan kas masuk dan keluar, buku kas kecil, dan sebagainya.
Kamu bisa menggunakan beberapa aplikasi pembukuan keuangan agar keuangan bisa tercatat dengan baik. Adapun aplikasi yang bisa digunakan, antara lain FreshBooks dan QuickBooks.
Sudah Paham Apa Saja yang Harus Dipelajari Pemilik Bisnis Furniture?
Nah, itu lima hal yang harus dipelajari oleh pemilik bisnis furniture agar bisnis yang kamu jalankan bisa terus berkembang dan sukses. Semoga informasi diatas bermanfaat untuk bisnis furniture milikmu!
Bank digital hadir untuk pelaku UKM, freelancers, dan online sellers di Indonesia.
Urus segala keperluan bisnis dan keuangan pakai KoinWorks NEO. Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi!