Bagi bisnis furniture yang masih baru, mungkin akan fokus pada strategi branding di luar produk seperti logo, warna, atau nama bisnis. Namun, bagi bisnis furniture yang sedang berkembang, kualitas produk menjadi hal yang lebih penting dari saat awal merintis usaha.
Kualitas produk furniture sangat mempengaruhi loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis kamu. Maka dari itu, pelajari bagaimana cara meningkatkan kualitasnya!
Daftar Isi
Trik Menciptakan Kualitas Produk Terbaik untuk Bisnis Furniture
Berikut adalah lima cara untuk membuat karya furniture yang membanggakan dan high-quality:
Buat SOP Produksi
Ketika kamu sedang membuat sebuah furniture, baik itu meja, kursi, atau sofa, kamu tidak menyelesaikan prosesnya sendiri. Kamu pasti memiliki tim dengan tugasnya masing-masing. Ada yang bekerja di gudang manufaktur, memotong, menyambung, melapisi, mengecat, mengebor, dan finishing furniture.
Jadi, jika kamu ingin memastikan bahwa produk furniture dibuat dan dikerjakan dengan standar tertinggi. Penting bagi kamu untuk membuat SOP produksi sebagai patokan membuat karya furniture dan mengkomunikasikannya dengan tim produksi.
SOP bisnis furniture harus memperhatikan pengembangan produk secara lebih spesifik dibandingkan bisnis lain. Adapun jenis aktivitas dalam SOP produksi furniture antara lain:
- Pengadaan material kayu
- Penyimpanan papan kayu dari supplier
- Penyimpanan lembaran veneer
- Pengeringan kayu
- Rough mill (penggergajian)
- Machining (penyerutan dan pemotongan)
- Assembly (pembentukan dan perakitan)
- Finishing (pelapisan dasar hingga akhir)
Buat Furniture Berdasarkan Preferensi dan Perspektif Pelanggan
Kamu mungkin berpikir bahwa meng-upgrade pelapis lemari kayu dengan veneer menghasilkan produk furniture yang lebih baik. Tetapi tindakan tersebut ternyata bisa membuat harga jual jadi jauh lebih tinggi, sehingga kurang terjangkau bagi pelanggan dan menurunkan daya beli.
Sebagai langkah alternatifnya, kamu bisa gunakan bahan pelapis dari HPL postforming yang harganya lebih murah dan pengerjaannya mudah. Kamu bisa mendapatkan HPL postforming dengan kisaran harga Rp 45 ribu untuk pembelian 800 gram di toko online.
Pilihan lainnya, kamu bisa membuat meja enam laci dari bahan kayu mewah seperti kayu jati atau kayu santigi, sehingga kualitasnya jadi lebih premium. Namun, ternyata pelanggan kamu lebih suka dengan konsep yang minimalis.
Nah, dari sini tentu bisa kamu lihat bahwa dalam menciptakan karya furniture yang berkualitas harus mempertimbangkan perspektif dan preferensi pelanggan. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan sangat penting untuk membuat produk furniture yang berkualitas, sehingga lebih cepat laku setelah mereka mencapai pasar.
Melakukan Kontrol Kualitas
Sebagai pemilik bisnis furniture, melakukan kontrol kualitas jauh lebih efisien waktu dan biaya daripada memperbaiki garansi perbaikan atau janji penggantian. Fakta ini harus dikomunikasikan kepada tim produksi kamu.
Latih mereka dengan keterampilan inspeksi, sehingga kecacatan pada produk furniture dapat lebih cepat diketahui sebelum barang meninggalkan gudang. Kemudian, tandai dan perbaiki bagian yang cacat sebelum barang tersebut sampai ke pelanggan.
Quality control dalam proses produksi furniture bisa berupa proses pemeriksaan saat produk sudah siap kirim. Biasanya, pemeriksaan dilakukan menggunakan sistem inline inspection, yakni memberi saran saat produksi sedang berjalan. Inline inspection juga bisa berupa penghentian proses produksi jika ditemukan adanya kesalahan.
Misalnya saja quality control pada produk lemari dilakukan dengan pengecatan dan pernis agar terlihat halus dan menambah value dari produk. Tak lupa lemari tersebut diperiksa lagi dengan pengamatan yang teliti apakah mengalami beret atau ada komponen yang belum dipasang.
Pemilihan Material Kayu untuk Furniture
Bahan furniture di rumah atau kantor, seperti lemari, backdrop, meja, tv cabinet, dan lain-lain pastinya ada yang menggunakan bahan kayu. Selain membuat hasil akhir produksi jadi lebih kokoh dan solid, material kayu memberikan kesan mewah pada produk.
Namun, dalam memilih kayu untuk furniture sebaiknya pilih yang beratnya sedang, berdimensi stabil, punya unsur dekoratif, dan mudah dikerjakan (dipaku, dibubut, disekrup, dan sebagainya). Misalnya material kayu jati, mindi, mahoni, ramin, sonokeling, dan meranti.
Masing-masing jenis kayu memiliki kriteria berat dan dimensi yang berbeda-beda tergantung dari karakteristiknya. Sebagai contoh kayu mindi yang terintegrasi dengan berat atau massa jenis rata-rata 0,53 akan cocok digunakan pada furniture indoor, namun kurang kuat untuk furniture outdoor.
Disiplin dan Detail Terhadap Proses
Sebuah studi di fictiv.com menyatakan bahwa 45% perusahaan furniture mengalami penurunan pencapaian target keuntungan yang signifikan akibat kinerja karyawan produksi yang tidak disiplin dan detail. Maka, saat membuat furniture, sangat penting bagi di tim produksi untuk memahami dan mengikuti standar prosedur pengerjaan.
Bahkan kesalahan kecil dalam proses dapat mengakibatkan seluruh bagian produk jadi bermasalah karena dapat mempengaruhi keamanan hingga tampilan dan desain keseluruhan item. Struktur yang tepat dan disiplin proses harus dipertahankan untuk menghasilkan furniture dengan kualitas tinggi secara konsisten.
Yuk, Ciptakan Kualitas Produk Furniture Terbaik!
Itulah beberapa tips dan trik menciptakan kualitas produk terbaik untuk bisnis furniture yang bisa kamu terapkan. Memang tidak mudah menjalankan bisnis furniture, tapi dengan lima tips ini, kamu bisa tingkatkan peluang untuk mencapai kesuksesan di tengah persaingan bisnis ini.
Bank digital hadir untuk pelaku UKM, freelancers, dan online sellers di Indonesia.
Urus segala keperluan bisnis dan keuangan pakai KoinWorks NEO. Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi!
