Melakukan kampanye pemasaran yang melibatkan emosi akan memiliki hasil dua kali lipat dibanding logika. Memiliki keterikatan emosi yang baik dengan konsumen akan bermanfaat untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, sehingga mereka akan menggemari produk yang kamu tawarkan.
Bahkan, beberapa konsumen yang sudah terikat secara emosi dengan brand tertentu akan merelakan waktu untuk melakukan pre-order, walaupun harus berperang dengan konsumen lain. Kenyataan ini membuatmu harus berpikir ulang cara membangun keterikatan emosi dengan konsumen dalam bisnis hijab.
Daftar Isi
Cara Membangun Keterikatan Emosi Konsumen
Apabila kamu ingin meningkatkan keterikatan emosi, ikuti empat langkah utama di bawah ini.
1. Konten Iklan Harus Memiliki Aura Positif
Cara pertama untuk membangun keterikatan emosi dengan konsumen dalam bisnis hijab adalah memproduksi konten iklan dengan aura yang positif. Umumnya, iklan dalam bisnis hijab akan menggunakan foto dimana seorang wanita menggunakan hijab dengan tersenyum atau make up yang sederhana.
Foto tersebut terlihat remeh, namun bisa menarik empati calon konsumen atau konsumen setia untuk menilik lebih dalam akan produk yang ia gunakan. Contoh lain, produsen hijab akan menggunakan reels dalam rangka menunjukkan sang model menunjukkan kelebihan dari produk hijab.
Kamera akan merekam setiap pergerakan model dengan produk baru dan memamerkan bahan atau motif. Ada yang memiliki bahan ceruti dengan motif polos, ada juga yang menggunakan scarf halus dengan motif girly. Sebagai tambahan, kepercayaan diri dari model bisa menambah rasa empati untuk membeli.
Karena memiliki rasa ingin terlihat cantik dengan energi yang positif, maka konsumen akan tergerak dan merasa harus membeli produk yang kamu iklankan.
2. Konten Iklan dengan Tone Sedih Punya Dampak Besar
Selain memprioritaskan emosi dengan aura positif, kamu juga bisa membuat konten iklan dengan tone yang sedih. Kendati konten dengan kebahagiaan akan meningkatkan brand awareness dengan cepat, namun iklan tipe yang kedua ini juga layak kamu gunakan.
Sebagai contoh, kamu ingin melakukan giveaway namun dengan cara datang ke panti asuhan atau memberikan hijab kepada mereka yang membutuhkan. Iklan bisa terlihat sedih, karena beberapa orang yang tidak memiliki keuangan yang cukup akan merasa berat untuk membeli hijab sebagai kebutuhan tersier.
Namun, kamu bisa membantu mereka dengan memberikan beberapa produk hijab yang kamu jual dan membuat konten yang berisi pesan moral di dalamnya Jangan memanfaatkan orang lain untuk menaiki tangga kesuksesan, namun lakukanlah hal yang bisa jadi contoh bagi konsumen agar tertarik untuk melakukannya!
Adanya iklan yang punya tone sedih, kamu bisa melihat bagaimana para konsumen takjub dan memiliki rasa keterikatan yang kuat.
3. Konten Iklan dengan Rasa Takut atau Terkejut
Contoh ketiga yang bisa kamu lakukan untuk membangun keterikatan emosi dengan konsumen dalam bisnis hijab adalah membuat konten iklan yang berisi rasa takut atau terkejut. Hal ini berkaitan dengan sebuah istilah FOMO atau fear of missing out, yang menggambarkan ketakutan seseorang saat tertinggal hal baru.
Kamu bisa memanfaatkannya untuk menggunakan iklan hijab. Sebagai contoh, buatlah konten yang berisi bagaimana produk yang kamu jual akan habis dalam beberapa jam atau menit. Hijab yang berkualitas akan memiliki konsumen yang banyak dan dari berbagai komunitas.
Karena ketakutan akan tertinggal hal baru ini, konsumen bisa terkejut dan merasa bahwa produk yang kamu jual worthy untuk mereka beli. Ketika membuat iklan ini, pastikan kamu membuat countdown, sehingga rasa berdebar dan takut tidak memiliki produk semakin besar.
Semakin banyak calon konsumen yang tertarik, maka semakin berkobar gairah para konsumen loyal untuk bergerak lebih banyak agar bisa memiliki produk baru yang kamu pasarkan.
4. Hindari Konten Iklan yang Membuat Marah
Akhir-akhir ini ada tren yang menjelaskan bahwa untuk menyelamatkan bumi, maka kamu tidak boleh membuang lebih banyak sampah. Nyatanya industri fashion memiliki banyak sampah di muka bumi. Namun, kendati membuat kampanye untuk tidak membeli produk baru, kamu bisa melakukan sebaliknya.
Misalnya, dengan cara mendonasikan baju atau hijab yang sudah tidak sering digunakan kepada mereka yang membutuhkan. Jangan sampai menggiring opini publik akan hal viral, namun bisa membuat mereka marah!
Seperti tidak memperbolehkan membeli produk baru yang riskan membuat konsumen tidak terima.
Padahal, mereka membeli dengan uang mereka sendiri, lalu mengapa harus disalahkan? Oleh sebab itu, kurangi konten iklan yang mudah viral karena membuat banyak konsumen marah. Sebab, kemarahan tersebut bisa berujung mogok beli dan tidak lagi mempercayai brand hijab yang kamu miliki.
Yuk, Bangun Keterikatan Emosi yang Baik dengan Konsumen!
Memiliki bisnis yang bergerak di bidang fashion memang akan cepat naik, sebab masyarakat Indonesia sangat menyukai keadaan dimana mereka akan bersolek. Namun, untuk menjadi brand dengan reputasi yang baik, kamu harus tahu cara membangun keterikatan emosi dengan konsumen.
Sebab, dengan terikat secara emosi, kamu bisa membangun empati dan membantu konsumen untuk mengetahui apa yang terjadi. Kamu akan mendapatkan kesempatan untuk mengambil hati mereka dan terenyuh, sehingga merasa produk yang kamu tawarkan harus mereka dapatkan.
Fokuslah untuk membuat konten iklan positif dan hindari konten viral yang bisa membuat konsumen marah. Sebab, kemarahan mereka jelas tidak akan memberi keuntungan, baik untukmu dan untuk orang lain di sekitar mereka.
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis hijab kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuanganmu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi! Pakai KoinWorks NEO sekarang!
