Strategi marketing masa kini yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan influencer. Maka dari itu, kamu harus mempelajari cara memilih influencer yang tepat, termasuk influencer hijab.
Meski strategi promosinya mutakhir, tidak akan berjalan maksimal jika tidak memilih influencer yang sesuai. Entah tidak ada feedback berupa penambahan followers, atau bahkan barang tidak terjual satu pun.
Daftar Isi
Mengenal Influencer, Strategi Bisnis Hijab Masa Kini
Apa itu influencer? Dalam pemaknaan bahasa, influence berarti mempengaruhi orang lain. Influencer juga dapat diartikan orang yang bisa mempengaruhi orang lain.
Pada sebuah bisnis, influencer berarti orang dengan pengaruh yang kuat di dunia digital. Seperti halnya seleb di Instagram, TikTok, Facebook atau pembuat konten di Youtube dan Blog.
Biasanya patokan orang dimaknai sebagai influencer adalah mereka yang memiliki banyak followers di media sosial atau juga bisa artis yang sudah memiliki banyak karya di media massa.
Cara Memilih Influencer yang Tepat untuk Bisnis Hijab
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan influencer yang tepat, khususnya bisnis yang ditekuni spesifik seperti bisnis hijab. Simak tipsnya yuk!
Cari Wanita Berhijab
Langkah pertama adalah pastikan influencer tersebut merupakan hijaber atau perempuan yang sudah berhijab. Hal ini untuk menguatkan jika kerudung yang dipromosikan digunakan sehari-hari oleh influencer tersebut.
Selain itu, kamu juga bisa menyasar perempuan yang baru saja memakai hijab. Seperti halnya influencer Dara Arafah. Ia dibidik oleh brand hijab milik Laudya Cynthia Bella untuk menjadi model. Langkah ini tentu menarik, mengingat Dara Arafah baru saja berhijrah dan menjadi perhatian publik.
Brand hijab milik Bella ini memanfaatkan momen perhatian publik ke Dara. Kolom komentar pun menuai hal positif. Brand hijab milik Bella juga mendapatkan feedback yang baik dari followers Dara Arafah.
Pertimbangkan Followers
Sebenarnya banyak dalam hal ini tidak bisa diukur dengan angka. Namun setidaknya kamu harus memiliki 1.000 followers di media sosial, baik itu Instagram, TikTok, Facebook atau Youtube. Kamu bisa mencoba strategi mikro influencer, artinya mempromosikan produk melalui konten kreator dengan followers yang tidak terlalu banyak, tetapi dilakukan oleh banyak influencer.
Seperti contoh yang dilakukan oleh produk kecantikan Scarlett Whitening. Brand rintisan Felicya Angelista menyasar banyak content creator media sosial dengan jumlah followers yang masih sedikit, maka rate card dari influencer sendiri tidak terlalu mahal.
Alhasil, cost untuk promosi bisa digunakan untuk membayar banyak followers sekaligus. Promosi yang dilakukan pun secara serentak dan cenderung tidak terlihat atau soft selling.
Namun langkah ini juga butuh pertimbangan. Kamu juga bisa memilih influencer dengan followers yang banyak. Misal harus seleb dengan followers lebih dari 100 ribu. Jikalau influencer incaranmu sudah dipatok angka yang cukup besar, maka kamu harus memperhatikan hal berikut:
Pastikan Influencer Tidak Membeli Followers
Cek dengan cara random sampling satu persatu akun secara acak pada kolom followers. Biasanya akun palsu atau bot punya nama aneh, followers sedikit dan tidak aktif.
Cek Kolom Like
Kamu juga bisa melakukan pengecekan dengan memeriksa kolom postingan. Apabila gap antara jumlah followers dan like sangat jauh, maka bisa jadi seleb tersebut membeli followers.
Misal followers mencapai 100 ribu, tapi tap suka pada postingan hanya 300. Bisa jadi followers sisanya merupakan bot.
Periksa Kolom Komentar
Terakhir adalah menganalisis kolom komentar. Influencer dengan real followers akan ramai komentar yang beragam dan sesuai dengan konten.
Kamu harus berhati-hati jika kolom komen dipenuhi isi komentar yang seragam. Seakan-akan buzzer yang dibayar untuk meramaikan kolom komentar.
Periksa Engagement/Insight
Cara memilih influencer yang tepat selanjutnya adalah dengan memeriksa engagement. Kamu bisa menanyakan ini secara langsung kepada influencer. Biasanya, seleb-seleb ini sudah menyediakan rate card sekaligus laporan insight.
Apabila engagementnya bagus, maka kamu bisa mencoba menggunakan jasa dari hijaber itu. Namun jika influencer menolak memberikan insight, kamu perlu berpikir ulang.
Perhatikan Konten dan Interaksi
Tips yang keempat ini sangat penting. Sebab, ada juga perempuan berhijab namun dirinya lebih fokus untuk membuat konten soal kuliner atau otomotif.
Sebenarnya bisa mempromosikan hijab, namun apakah followers tertarik dengan konten promosi hijab tersebut? Tentu tidak semua. Berbeda jika kamu promosi ke influencer yang fokus berbicara soal fashion.
Selain itu, perhatikan juga cara influencer berinteraksi dengan followers. Seleb yang suka berinteraksi dengan followers kemungkinan memiliki followers tinggi dan real, sehingga peluang followers membeli produk yang di-endorse juga tinggi.
Pastikan Riwayat Influencer Baik
Meski tidak ada orang yang sempurna, namun kamu harus memastikan jika riwayat influencer yang dipakai tidak memiliki catatan buruk.
Lakukan analisis melalui cerita orang yang telah bekerja sama dengan influencer tersebut. Kamu bisa menanyakan hal tentang ‘kerja sama yang “cacat” karena influencer’ dan ‘bagaimana attitude influencer selama bekerja sama’.
Hal ini penting agar kamu bisa berkomunikasi dengan baik. Dengan begitu nama brand tidak tercoreng karena influencer yang problematik.
Cara memilih influencer yang tepat ini bisa mulai diterapkan pada bisnis hijab kamu. Lakukan dengan hati-hati dan pemikiran yang matang supaya hasil yang didapat juga tidak mengecewakan.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuanganmu.
Nikmati kemudahan transaksi dalam satu aplikasi dan berbagai strategi bisnis hanya di KoinWorks NEO! Daftar sekarang!