Seiring berkembangnya bisnis hijab yang semakin pesat, pebisnis juga perlu menjaga eksistensi brand mereka di pasaran agar terus dikenal konsumen. Salah satunya dengan menerapkan strategi untuk meningkatkan value produk pada bisnis hijab.
Daftar Isi
Mengapa Value Produk Penting?
Bagi kamu yang berprofesi sebagai produsen produsen hijab dan sudah menjual produk dengan kualitas baik, kamu mungkin perlu melakukan strategi lain yang bisa membantu menaikkan value produk.
Jadi, sekalipun harga hijab tersebut sedikit lebih mahal ketimbang harga rata-rata kompetitor, konsumen tetap akan membeli hijabmu karena memiliki value yang tinggi bagi mereka.
Strategi untuk Meningkatkan Value Produk
Berikut ini beberapa strategi untuk meningkatkan value produk dalam bisnis hijab yang bisa kamu tiru:
1. Kualitas Produk
Hal pertama yang perlu kamu lakukan, yaitu memperhatikan kualitas produk hijab. Kendati bahan hijab saat ini sangat beragam, sebisa mungkin pilihlah grade premium untuk tiap jenis bahan.
Misalnya, untuk bahan voal, kamu bisa memilih voal ultrafine yang nyaman, menyerap keringat, mudah digunakan, tidak kusut, dan tidak letoy. Harga voal ultrafine berkisar Rp 40.000 – Rp 60.000 per meter.
Selain bahan, kamu juga bisa menambahkan pattern tertentu seperti bunga, abstrak, atau hexagonal. Apalagi bahan voal ultrafine sangat cocok untuk printing. Jasa printing kain saat ini bisa kamu dapatkan mulai Rp 20.000 per meter.
Selanjutnya, kamu juga perlu memperhatikan jahitan hijab agar selalu rapi, tidak mudah lepas, dan tidak ada benang yang menggantung. Agar tampilan hijab lebih trendy, kamu bisa menggunakan laser cutting yang lebih rapi dan presisi ketimbang jahitan tepi biasa. Biayanya mulai dari Rp 3.000 per item.
2. Personalisasi produk
Strategi untuk meningkatkan value produk yang kedua, yaitu personalized product. Ketika melakukan strategi yang satu ini, kamu perlu tahu demand pasar saat ini seperti apa dan style hijab untuk tiap kalangan yang berbeda-beda.
Misalnya, saat ini sedang muncul tren hijab pashmina crinkle di kalangan pelajar perempuan. Kemudian, kalangan wanita pekerja sekarang ini sedang menyukai hijab segiempat dengan pattern hexagonal.
Berbekal observasi market seperti ini, kamu akan memiliki gambaran mengenai personalized product yang konsumen butuhkan. Sehingga, konsumen merasa bahwa brand-mu senantiasa menyediakan hijab sesuai style mereka.
Selanjutnya, kamu bisa mengimplementasikannya ke website maupun e-commerce. Personalized product ini cukup penting dalam bisnis, karena bisa mendatangkan kembali konsumen lama.
Seorang Business Development Manager dari Insider, Haris Naga Putra, mengungkapkan,
“Menurut sebuah media terpercaya, 80% orang cenderung kembali mengunjungi website atau ecommerce ketika mereka menunjukkan personalized product. Pada akhirnya ini akan berimbas pada pendapatan dan laba bersih perusahaan.”
3. Pre atau Post Purchase
Strategi untuk meningkatkan value produk selanjutnya, yaitu pre atau post purchase seperti yang dianjurkan oleh pengusaha Denny Santoso melalui kanal YouTube-nya. Jadi, kamu menawarkan produk atau jasa yang bisa konsumen dapatkan sebelum atau sesudah membeli hijab.
Pertama, amati dahulu kira-kira produk atau jasa apa yang konsumen butuhkan sebelum memiliki produk hijab tersebut. Kedua, jika konsumen sudah membeli, kira-kira produk atau jasa apa yang mereka butuhkan selanjutnya.
Kamu cukup memberikan produk atau layanan tambahan berbayar maupun gratis untuk pre atau post purchase. Jadi pilih salah satu kondisi saja.
Misalnya, setelah konsumen membeli hijab, ia memerlukan produk perawatan untuk hijab tersebut. Kamu bisa menawarkan produk perawatan, seperti deterjen khusus hijab yang lembut dan tidak merusak kain, hair mist supaya rambut dan hijab tidak bau apek, atau hair spray supaya hijab tetap tegak seharian.
4. Buat pameran untuk produk hijab
Jika kamu memiliki anggaran lebih untuk promosi brand hijab-mu, kamu bisa coba mengadakan pameran untuk mendongkrak nama brand di kalangan muslimah.
Kamu bisa mulai dengan pameran kecil-kecilan, seperti ikut bazaar di mall-mall atau program pemerintah. Kemudian, menggelar pameran sendiri untuk koleksi hijab terbaru atau membuka boot dan sponsorship di acara kampus.
Contohnya, salah satu brand fashion muslimah lokal asal Indonesia, Heylocal.id, mengadakan acara showcase untuk koleksi hari raya bertajuk “Heylocal Private Showcase” pada 14 Maret 2022.
Pada showcase kali ini, Heylocal.id mengundang sejumlah selebgram muslimah untuk hadir di acara tersebut. Digelarnya acara ini, value brand Heylocal.id tentu meningkat di kalangan selebgram tersebut. Jadi, bisa disimpulkan bahwa ini merupakan strategi untuk meningkatkan value produk yang efektif.
Terlebih lagi selebgram-selebgram tersebut memiliki jumlah followers tinggi. Sebut saja Richa Iskak (429.000 followers), Richa Etika Ulhaq (365.000 followers), Jihan Sahira (64.000 followers), Chacha Thaib (104.000 followers), dan masih banyak lagi.
Mereka juga mengunggah cuplikan kegiatan saat acara berlangsung melalui instastory. Bisa kamu bayangkan, seberapa besarnya exposure yang Heylocal.id dapatkan dari selebgram-selebgram tersebut?
Apalagi jika menilik acara pameran atau showcase seperti ini, biaya yang dikeluarkan tentu tidak sedikit. Sehingga tidak heran jika publik berasumsi bahwa brand tersebut memang bagus dan memiliki value yang tinggi, baik itu value produk maupun value sosial.
Strategi Manakah yang Akan Kamu Pilih?
Itu dia strategi untuk meningkatkan value produk pada bisnis hijab yang bisa kamu tiru. Apakah kamu sudah siap mempraktekkannya? Kira-kira strategi manakah yang akan kamu coba pertama kali?
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untukmu.
Urus segala keperluan bisnis dan keuangan pakai KoinWorks NEO. Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi!
Lihat juga berbagai panduan dan informasi bisnis hanya di KoinWorks.
