Hal yang lumrah jika seseorang bertanya tentang omset atau profit kepada seorang pebisnis, termasuk bisnis kosmetik yang sedang menjamur. Namun sebagian orang mungkin masih salah dalam mengartikan keduanya. Karenanya, cari tahu perbedaan keduanya dan cara membuat target omset dan profit dalam bisnis kosmetik berikut ini.
Daftar Isi
Perbedaan Antara Omset dan Profit
Tujuan utama dari sebuah bisnis tentunya untuk meraup pundi-pundi penghasilan. Untuk itu, banyak orang yang melakukan berbagai macam strategi untuk meraup keuntungan. Dari keuntungan tersebut terbitlah istilah omset dan profit.
Omset adalah keuntungan yang kamu dapatkan dari hasil penjualan bisnis kosmetik kamu dalam waktu tertentu. Hasil yang didapatkan masih murni karena belum ada pengurangan biaya seperti membayar pajak, listrik bulanan atau kebutuhan lainnya.
Sebaliknya dengan omset, profit adalah keuntungan bersih yang kamu dapatkan setelah membayar biaya kebutuhan penunjang bisnis kosmetik kamu.
Cara Menghitung Omset dan Profit
Untuk menghitung omset, diperlukan jumlah kosmetik yang terjual. Misal dalam suatu periode, kamu berhasil menjual 2.000 kosmetik dengan harga Rp40.000 untuk satu kosmetik. Untuk perhitungan omsetnya, dapat kamu lakukan dengan cara:
Omset = Harga satu produk kosmetik x Jumlah produk kosmetik yang dijual
Omset = Rp40.000 x 2000 = Rp80.000.000.
Untuk menghitung profit, kamu bisa mengurangi hasil omset dengan biaya lain seperti harga pokok penjualan, beban, PPH dan biaya lainnya.
Selanjutnya kamu bisa mengetahui cara membuat target omset dan profit yang bisa kamu gunakan sebagai referensi dalam bisnis kosmetik kamu.
Cara Membuat Target Omset dan Profit
Bagi kamu yang ingin tahu cara menentukan target omset dan profit dari bisnis kosmetik kamu, kamu bisa mengikuti cara-cara berikut ini.
Cara Menentukan Target Omset
Catat Setiap Omset yang Dihasilkan Dalam Kurun Waktu Tertentu
Untuk menentukan target omset kedepannya, kamu bisa berkaca dengan melihat omset bisnis kosmetik kamu yang dihasilkan oleh waktu yang telah lewat. Untuk itu, ingat untuk selalu mencatat setiap omset misal untuk periode selama 1 bulan.
Tantang Diri untuk Meningkatkan Omset Setiap Waktu yang telah Ditentukan
Lihat kembali hasil omset yang kamu dapatkan dalam periode lewat atau satu bulan lalu. Kita ambil contoh, bulan lalu kamu berhasil menjual kosmetik sebanyak 50 pcs seharga Rp30.000. Berarti omset yang kamu dapatkan adalah Rp1.500.000.
Dari hasil tersebut, tantanglah diri kamu dengan berupaya agar target bulan ini sedikit bertambah. Misal, dari Rp1.500.000 menjadi Rp1.800.000.
Buat Target Harian
Setelah menentukan target omset bulan ini, kamu harus menentukan target harian yang harus kamu capai. Seperti contoh tadi kamu ingin meraih Rp1.800.000 bulan ini. Maka dari itu kamu harus menghasilkan paling tidak Rp1.800.000/30 hari yaitu Rp60.000 per harinya.
Lakukan Evaluasi
Setiap akhir periode yang kamu tentukan, kamu harus selalu melakukan evaluasi terkait omset yang kamu dapatkan. Lihatlah, apakah bisnis kosmetik kamu berhasil atau tidak dalam mencapai target yang ditentukan.
Lakukan Tindakan Selanjutnya
Inilah salah satu fungsi dari melakukan evaluasi tadi. Kamu bisa tahu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya.
Jika target tercapai kamu bisa menaikkan target lagi kedepannya dan atur strategi penjualan kosmetik agar bisa mencapai target. Sedangkan jika gagal, kamu bisa belajar dan memperbaiki hal-hal yang mungkin menjadi penghambat.
Cara Menentukan Target Profit
Tentukan Periode untuk Menghitung Profit
Ada pebisnis yang menghitung profit mereka dalam periode satu tahun dan ada juga yang menghitungnya per kuartal. Kamu bisa memilih antara keduanya dan ingat untuk menentukan jumlah target profit yang diharapkan.
Buatlah Margin Kontribusi Bisnis Kosmetik
Margin kontribusi adalah harga satu unit produk kosmetik yang didapatkan setelah mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kosmetik tersebut.
Buatlah Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya rutin yang harus dikeluarkan dan tidak terpengaruh oleh segala aktivitas bisnis kamu misal penambahan volume kosmetik, pembelian alat, dan kebutuhan lainnya. Contoh biaya tetap adalah gaji karyawan atau biaya sewa tempat.
Gunakan Rumus CVP
Bagaimana cara kerja rumus CVP? Kamu dapat melihatnya melalui penjelasannya ini. Rumus ini bisa kamu gunakan setelah menentukan target profit, margin kontribusi per unit dan biaya tetap.
Total barang yang harus dijual = (Target profit + Biaya tetap) / Margin kontribusi per unit
Bisa diambil sebuah contoh dalam bisnis kosmetik kamu, misal:
- Periode perhitungan profit: per kuartal
- Target profit yang kamu tentukan: Rp10.000.000
- Biaya tetap: Rp3.000.000
- Margin Kontribusi per unit: Rp100.000.
Selanjutnya masukkan biaya yang telah kamu tentukan ke rumus CVP. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
= (Target profit + Biaya tetap) / Margin kontribusi per unit
= (Rp10.000.000 + Rp3.000.000) / Rp100.000
Total barang yang harus dijual = 130
Jadi, setiap kuartal kamu harus menjual 130 unit kosmetik agar kamu dapat meraih profit yang kamu inginkan. Kuartal itu sendiri dapat dikatakan 3 bulan sekali dalam per tahunnya.
Kamu telah mengetahui perbedaan antara omset dan profit dan cara membuat target omset dan profit. Untuk itu kamu harus menggunakan strategi terbaik dalam menjajakan kosmetik kamu agar target yang kamu tentukan bisa tercapai.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuanganmu.
Nikmati kemudahan transaksi dalam satu aplikasi dan berbagai strategi bisnis hanya di KoinWorks NEO! Daftar sekarang!