Menekuni bisnis kue tentu bukan tanpa tantangan. Terdapat hal-hal yang harus terus dipelajari oleh pemilik bisnis kue agar usahanya terus berkelanjutan. Berikut ini beberapa hal penting yang tak boleh diabaikan!
Daftar Isi
Hal yang Harus Dipelajari Pebisnis Kue
Berikut ini 6 hal yang perlu kamu pelajari sebagai pemilik bisnis kue:
Membuat Menu Baru
Hal pertama yang harus terus dipelajari oleh pemilik bisnis kue adalah mengembangkan menu baru. Karena konsumen mudah bosan dengan menu kue yang itu-itu saja. Oleh karena itu, kamu harus rajin berimprovisasi.
Kamu dapat memikirkan sesuatu yang berbeda. Sebagai contoh, rainbow cake yang menjadi trend sekitar sepuluh tahun lalu. Cake yang semula dibuat oleh mahasiswa asal Amerika Serikat ini, lalu mendunia. Sehingga banyak toko kue yang membuatnya.
Contoh lain adalah cookies premium yang mulai booming sejak tahun 2020-an hingga sekarang. Jika semula cookies umumnya dibuat dengan ukuran kecil dan dipanggang hingga kering. Cookies premium memiliki ukuran yang besar dengan ciri khas crunchy di luar dan lembut di dalam.
Sebagai pemilik bisnis, kamu harus terus belajar membuat menu-menu baru. Baik untuk mengikuti trend maupun meluncurkan produk yang otentik sebagai ciri khas toko kue milikmu.
Mengelola Waktu
Menyambung dari penjelasan sebelumnya tentang menu baru, pemilik bisnis kue perlu terus belajar juga tentang mengelola waktu. Setiap jenis kue akan memakan waktu yang berbeda dalam proses produksi. Oleh karena itu, membuat menu baru membutuhkan penyesuaian.
Sebagai contoh, ketika kamu terbiasa membuat kue tart ulang tahun dari bolu. Waktu pemanggangan kue kurang lebih 20-25 menit. Sehingga waktu keseluruhan yang dibutuhkan dari persiapan hingga menghias kue kurang lebih 1 jam 30 menit.
Berbeda dengan waktu pembuatan rainbow cake, misalnya. Rainbow cake terbuat dari beberapa lapisan kue yang dibuat satu per satu berurutan. Setiap lapis kue setidaknya menghabiskan waktu 7-10 menit pemanggangan atau pengukusan.
Jadi, apabila kamu akan membuat 5 lapis kue, maka untuk memasaknya saja membutuhkan waktu 50 menit. Ini belum termasuk persiapan dan finishing untuk menghias kue.
Oleh karena itu, sebagai pemilik bisnis kue kamu harus terus belajar untuk mengelola waktu. Terutama apabila kamu menerima order dalam jumlah yang besar.
Strategi Produksi
Berlanjut dari penjelasan sebelumnya mengenai order dalam jumlah yang besar. Hal ini mendorongmu untuk terus mengatur strategi produksi. Misalnya, bagaimana kamu dapat memenuhi order jumlah besar dalam waktu singkat?
Kamu dapat meneladani pengalaman seorang pemilik bisnis kue asal Surabaya, Albert, pendiri Laritta Bakery. Ketika sedang merintis bisnis kue, Albert pernah menerima pesanan kue dalam jumlah besar, sedangkan pabriknya baru memiliki satu oven.
Pada saat itu, Albert mengambil keputusan cemerlang, yaitu menggunakan uang down payment (DP) untuk membeli oven baru. Melalui cara ini, Albert berhasil memproduksi kue tepat waktu dan memuaskan konsumen.
Sebagai pemilik bisnis kue, kamu mungkin akan menghadapi tantangan tak terduga seperti Albert. Oleh sebab itu, kamu perlu terus mengembangkan kapasitasmu dalam memikirkan strategi produksi.
Strategi Pemasaran
Serupa dengan berbagai bisnis di bidang lain yang mengalami banyak perkembangan dalam hal strategi pemasaran, bisnis kue juga demikian.
Masih berkaca pada pengalaman Albert dari Laritta Bakery. Albert menuturkan bahwa strategi pemasaran yang ia lakukan sudah jauh berubah.
Dulu Albert harus datang ke kantor-kantor untuk untuk membangun jaringan pemasaran, sehingga instansi tersebut akan memesan kue darinya ketika ada acara khusus. Sedangkan sekarang, strategi pemasaran jauh lebih mudah karena dapat dilakukan melalui media sosial.
Sebagai pemilik bisnis kue, kamu harus terus belajar untuk mengikuti perubahan. Karena sekarang ini sudah banyak pelaku bisnis kue yang mempromosikan dan menjual produk melalui media sosial maupun e-commerce.
Salah satunya adalah brand Endorphins. Brand ini termasuk yang rajin melakukan promosi berbayar di Instagram. Selain itu, brand ini juga memiliki official store di Shopee maupun Tokopedia.
Membaca Trend
Trend dalam bisnis kue tidak hanya tentang menu produk baru, tetapi juga tentang waktu. Sebagai pemilik bisnis kamu perlu terus belajar membaca trend waktu, dimana pada waktu tertentu jenis kue tertentu mengalami peningkatan permintaan.
Sebagai contoh trend waktu menjelang Idul Fitri, jenis kue yang akan mengalami peningkatan adalah berbagai kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju.
Contoh lain, misalnya ketika mulai booming kue brownies crunchy. Maka ketika mendekati hari Valentine, jenis kue ini akan mengalami peningkatan permintaan karena lekat dengan ciri khas coklat.
Pergeseran Nilai
Masyarakat kini mengalami pergeseran nilai, yaitu lebih memberi perhatian pada kesehatan. Ini adalah tantangan sekaligus kesempatan yang baik bagi pemilik bisnis kue.
Kue yang secara umum memiliki ciri khas manis tentu tidak dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes. Sebagian masyarakat yang sehat pun kini memiliki kesadaran lebih untuk mengurangi konsumsi gula.
Menjawab tantangan ini, kamu dapat memproduksi kue khusus diabetes yang rendah gula dan karbohidrat.
Salah satu yang sudah mulai mengikuti pergeseran nilai ini adalah Vinkitchen1770 yang memproduksi kue dengan tepung rendah karbohidrat dan gula 0 kalori. Kamu juga dapat menjajal inovasi serupa.
Siap Jadi Pemilik Bisnis Kue yang Sukses?
Sama seperti pelaku bisnis di bidang lainnya, pelaku bisnis kue juga perlu terus mengikuti perubahan agar bisnisnya terus berkelanjutan dan berkembang. Jangan lupa juga untuk menerapkan 6 hal yang harus dipelajari pemilik bisnis kue di atas!
Bank digital hadir untuk pelaku UKM, freelancers, dan online sellers di Indonesia.
Urus segala keperluan bisnis dan keuangan pakai KoinWorks NEO. Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi!