Menjalankan bisnis di bidang kuliner memang dapat mendatangkan keuntungan.
Alasannya, karena sektor ini selalu dicari lantaran makan dan minum yang merupakan kebutuhan utama.
Tak terkecuali dengan boba, minuman trendy yang terbuat dari tepung tapioka dicampur dengan sirup gula.
Layaknya bisnis serupa, ketika menjalankan bisnis boba kamu juga perlu memperhatikan stok barang.
Langkah ini perlu diperhatikan mengingat persediaan barang dalam bisnis dapat menjadi sumber kerugian jika salah dalam mengelolanya.
Terlebih, pada boba bahan-bahan seperti topping tambahan maupun sirup juga memiliki waktu kadaluwarsa.
Jika kamu salah dalam mengatur stok boba, kamu dapat mengalami kerugian.
Oleh karena itu, mengatur stok barang dalam bisnis boba penting untuk dilakukan.
Tapi, tidak perlu khawatir karena sudah kami rangkum cara cermat untuk mengatur stok barang dalam bisnis boba di bawah ini.
Simak ulasannya, ya!
Daftar Isi
Pisahkan Jenis Bahan Persediaan
Cara pertama untuk mengatur stok bahan bisnis boba adalah memisahkan sesuai jenisnya.
Pada bisnis boba, ada dua jenis bahan yang lazim digunakan, yaitu bahan pangan dan bahan non pangan.
Bahan pangan meliputi boba, drink powder, brown sugar syrup, concentrate, gula, gourmet syrup, dan aneka topping selain boba.
Misalnya, coffee jelly, bubble, grass jelly, dan sebagainya.
Sedangkan untuk bahan non pangan, antara lain sendok bubuk, sendok topping, gelas atau cup, sedotan, sekop boba, mesin sealer dan saringan, serta shaker.
Nah, jika sudah memisahkan kedua jenis bahan, kamu dapat memperlakukan mereka dengan berbeda.
Dalam hal ini, barang pangan yang masuk ke persediaan lebih awal dan memiliki tanggal kadaluarsa terdekat, dapat digunakan terlebih dahulu.
Jangan Campur Barang Lama dan Baru
Cara mengatur stok barang dalam bisnis boba yang kedua, yaitu tidak mencampur barang lama dan baru.
Cara ini dilakukan agar kamu mudah dalam menggunakan stok barang tersebut dan mencegah kontaminasi.
Di samping itu, memisahkan barang lama dan baru dapat membantumu untuk mengetahui barang yang memiliki kadaluarsa paling dekat.
Oleh karenanya, kamu tidak boleh melewatkan hal penting ini.
Selain meminimalisir kerugian, kamu juga dapat mempertahankan kualitas produk boba yang terbaik sesuai harapan pelanggan.
Dengan begitu, kamu akan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan.
Selalu Cek Persediaan Barang
Cara berikutnya untuk mengatur stok barang bisnis boba, yaitu kamu harus selalu melakukan pengecekan persediaan barang.
Langkah ini dilakukan agar tidak ada barang yang terlewat dan habis secara mendadak.
Jika barang sudah mulai menipis, seperti misalnya cup gelas, maka kamu perlu menambah persediaan.
Itu sebabnya kamu harus terus melakukan pengecekan agar memudahkanmu dalam mengumpulkan data stok barang.
Jangan sampai kamu mengecewakan pelanggan karena kehabisan bahan-bahan.
Kondisi ini dapat membuat pelanggan merasa kecewa dan pindah ke tempat lain.
Jika demikian, kamu akan salah persaingan dengan bisnis boba yang serupa.
Rencanakan Pengadaan Stok
Selanjutnya untuk mengatur stok barang bisnis boba yang dapat kamu lakukan adalah cek data persediaan barang.
Setelah itu, kamu dapat menentukan bahan apa saja yang perlu ditambahkan dalam persediaan.
Misalnya, dalam 3 bulan terakhir kamu menghabiskan 100 kilogram boba, maka kamu dapat menentukan bahan baku boba untuk 3 bulan ke depan.
Namun, kamu perlu memperhitungkan faktor lain, seperti jika outlet libur karena hari raya atau semacamnya.
Begitu juga dengan bahan lain, seperti gula, sirup, sedotan, maupun cup gelas.
Masing-masing harus kamu perhitungkan kira-kira perlu dilakukan pengadaan berapa banyak.
Bahan non pangan mungkin tidak terlalu merugikan jika stok terlalu banyak.
Namun, tidak dengan bahan pangan seperti boba maupun brown sugar syrup yang memiliki tenggat waktu pemakaian.
Oleh karena itu, kamu perlu melakukannya dengan teliti.
Perhatikan Cara Menyimpan Boba
Cara terakhir dalam mengatur stok barang bisnis boba adalah dengan memperhatikan teknik menyimpan boba.
Menurut Indra Nugraha, seorang barista di Dessert Darling, ada tiga cara dalam menyimpan boba agar bertahan lama hingga satu bulan.
Pertama, ketika kamu telah membuat boba sendiri, jangan langsung simpan boba dalam keadaan panas.
Kamu perlu merendam atau meniriskan boba sampai suhunya normal.
Jika boba yang masih panas langsung disimpan, boba akan lengket, berlendir, dan benyek.
Kemudian setelah suhunya normal, kamu letakkan boba di wadah tertutup.
Cara tersebut dilakukan agar rasa dan tekstur boba tidak berubah, sehingga kualitas boba tetap terjamin.
Cara yang ketiga, yaitu masukkan boba ke dalam kulkas.
Kamu dapat menggunakan kulkas seperti biasa dan tidak perlu menyetel suhu beku.
Nah, itulah beberapa cara cermat mengatur stok barang dalam bisnis boba yang dapat kamu coba.
Pastikan selalu mengecek persediaan barang, merencanakan pengadaan stok, dan memperhatikan cara menyimpan boba.
Cara tersebut dapat membantumu dalam mengelola bisnis boba, sehingga mendatangkan keuntungan yang berlimpah.
Ingin bisnis bobamu lebih mudah dan lancar?
KoinWorks NEO siap membantu para pelaku usaha dengan kemudahan pengelolaan keuangan.
Mulai dari pembuatan invoice, pengiriman uang antar bank, hingga pinjaman.
Lewat satu aplikasi kamu dapat melakukan transaksi baik ke dalam maupun luar negeri dengan bebas biaya transfer.
Selamat mencoba!