Sebagai salah satu pelaku UKM yang sudah eksis sebelum masa pandemi, saya cukup bersyukur perjalanan bisnis rumahan yang kian berkembang bahkan di masa pandemi. Berkecimpung di dunia kuliner, saya merupakan pebisnis industri rumahan yang menjajakan produk homemade baking dan cemilan/minuman yang berkonsep sehat. Saat ini skala bisnis saya tergolong masih kecil dengan total 3 karyawan.
Seperti pebisnis rumahan lainnya, pasti semua paham akan penatnya membagi waktu antara menerima orderan, mengatur karyawan, memastikan kualitas produk, hingga proses pengiriman dan pembayaran. Boleh dibilang, 24 jam tidak cukup jika tidak jeli memanfaatkan teknologi dan berbagai solusi modern. Ini yang membawa saya akhirnya berkenalan dengan neobank.
Apa itu Neobank & Seperti Apa Perkembangannya di Indonesia?
Sebelum langsung menganggap neobank seperti lembaga keuangan perbankan pada umumnya, harus dipahami dulu bahwa sekarang konsep perbankan saat ini tidak hanya bersifat konvensional saja, tetapi juga digital. Wajar saja, kebutuhan transaksi masyarakat memang semakin mengarah ke yang bersifat transfer dan cashless. Termasuk saya sendiri juga sudah termasuk jarang banget memegang uang fisik, baik untuk kebutuhan bisnis maupun personal.
Nah kaum milenial juga pastinya ga asing dengan yang namanya perbankan digital, namun istilah neobank mungkin masih jarang dipahami. Mengusung konsep digital branchless, neobank digadang sebagai solusi perbankan dengan teknologi keuangan yang inovatif. Neobank juga unik karena berangkat dari 100% digital, bersifat online dan tidak memiliki cabang atau kantor fisik.
Ini merupakan pengalaman baru bagi saya pribadi, karena selama ini aplikasi perbankan digital umumnya berangkat dulu dari bank konvensional. Sudah banyak contoh dimana sebuah perbankan swasta/BUMN yang sudah hadir di tengah masyarakat selama berpuluh-puluh tahun, lalu menawarkan transformasi solusi perbankan digital.
Sedangkan neobank berbeda karena merupakan entitas terpisah dari perbankan tradisional yang sudah ada. Konsep teknologi ini sangat cocok dengan lifestyle modern, karena semuanya sudah diatur secara praktis dan cepat. Seluruh verifikasi dilakukan secara online, tanpa harus bertatap muka dengan petugas bank, dan ini berlaku untuk penggunaan semua fitur pada aplikasi Neobank.
Sekedar berbagi pengalaman, saya sering menggunakan aplikasi perbankan digital dari bank-bank induk di Indonesia (bukan neobank), dan faktanya harus update data dengan berkunjung membawa dokumen tertentu sebelum akhirnya bisa menggunakan fitur secara full. Hal-hal seperti inilah yang tidak akan ditemukan pada neobank karena tidak ada konsep cabang perbankan sama sekali alias fully-internet.
Kehadiran neobank di Indonesia pastinya membawa angin segar, karena ada potensi dan penetrasi pasar yang terus berlanjut. Neobank bisa menjadi challenger sehingga bank konvensional bisa bersaing memberikan pelayanan ekstra untuk nasabah. Pihak OJK juga menyambut baik dengan kehadiran neobank di Indonesia dengan regulasi yang jelas dan pemberian izin implementasi fitur Digital Customer Onboarding kepada neobank berpotensi.
Bedanya Neobank dengan Fintech
Sekilas mungkin sulit membedakan neobank sebagai bank digital dengan financial technology (fintech). Keduanya memang berbasis teknologi dan user-friendly. Istilah fintech juga sering digunakan sebagai sistem teknologi atau platform untuk mendukung kegiatan perbankan & finansial. Namun keduanya punya definisi yang berbeda dan tidak bisa saling menggantikan.
Dilansir dari Kepala OJK, fintech di Indonesia terdiri dari 2, yaitu fintech Pembayaran dan Pembiayaan (P2P). Untuk fintech Pembayaran sifatnya dibawah pengaturan dan pengawasan BI, sedangkan fintech Pembiayaan saat ini diatur oleh OJK. Jadi sejatinya, kedua jenis fintech ini beda dengan neobank.
Neobank lebih bersifat kepada solusi perbankan digital dengan full online operational, tanpa jaringan cabang fisik tradisional. Kehadiran neobank sering dianggap juga menantang fintech, namun personally saya rasa perspektif tersebut tidak mutlak. Kehadiran neobank dan fintech bisa saling mendukung dan berkolaborasi, karena prinsipnya memang berbeda dari sisi fungsi bagi pengguna.
Sebagai pebisnis, saya bisa memanfaatkan semua pilihan yang ada, termasuk fintech jenis pembayaran, fintech jenis pembiayaan, dan juga bertransaksi perbankan digital menggunakan neobank.
Keunggulan Menggunakan Neobank untuk Kebutuhan Bisnis
Laju cepat disrupsi digital sudah banyak membuka peluang bagi pebisnis UKM, terutama setelah pandemi melanda dunia di tahun 2020. Dilansir IDX Channel, UKM berkontribusi besar terhadap PDB Indonesia yaitu 61,97% dari total PDB Nasional di tahun 2020. UKM juga sukses menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar hingga 97% dari total daya serap dunia usia.
Jadi ga berlebihan jika mengatakan UKM menjadi salah satu penggerak roda ekonomi Indonesia sejak pandemi. Dan fenomena UKM ini bakal terus berlangsung dan jadi standar bisnis di seluruh dunia, terutama di Indonesia yang sangat mendukung keberadaan UKM. Disinilah pada pebisnis terutama di sektor UKM, harus gerak cepat dan tidak menyia-nyiakan potensi profit di depan mata.
Jika pebisnis UKM masih mengandalkan konsep konvensional, menghabiskan waktu berlama-lama, dan tidak memanfaatkan teknologi, maka bisa diprediksi akan kalah saing dengan kompetitor dalam hal produk dan layanan. Ini juga yang jadi salah satu alasan mengapa neobank kian diminati oleh pebisnis di seluruh dunia.
Beberapa alasan menggunakan neobank untuk pebisnis:
- Suku bunga tinggi & biaya rendah
Kamu termasuk pebisnis yang ogah bayar biaya perbankan ga jelas? Neobank bisa jadi solusi terutama buat UKM yang sensitif terhadap hal-hal seperti biaya dan suku bunga.
Salah satu alasan mengapa neobank bisa memberikan kombinasi ideal suku bunga tinggi dan biaya rendah karena berbasis online. Tanpa harus membayar biaya operasional atau kantor fisik, maka neobank bisa menurunkan biaya admin sekaligus menawarkan suku bunga yang lebih tinggi.
- Sangat user friendly
Teknologi UI yang terus berkembang telah menghadirkan aplikasi yang mudah, cepat dan menyenangkan. Desainnya juga modern dan intuitif yang hadir dalam satu aplikasi praktis – beda dengan platform perbankan konvensional. Bukan cuma soal penggunaan aplikasi, neobank juga didukung dengan layanan chat atau call langsung dan bukan sekedar mengirimkan pesan agar dihubungi kembali.
- Keamanan terjaga
Yang namanya pebisnis, pasti tidak boleh gegabah mengelola uang di platform yang belum terpercaya. Sekedar info, persyaratan bisa menyelenggarakan neobank di Indonesia adalah kepemilikan modal inti senilai Rp 3 Triliun. Selain itu, dari sisi aplikasi juga harus sudah didukung dengan level security tertentu.
- Hemat waktu
Dari buka rekening hingga transfer, semua bisa dilakukan 100% dalam waktu 5 menit saja. Integrasi sekuritas yang aman dan teknologi canggih berarti NOL paperwork. Buat pebisnis yang harus mobile ataupun cenderung WFH, ini suatu kemudahan besar dari sisi manajemen waktu.
- Merangkap pembukuan
Berbagai fitur neobank juga menyajikan fasilitas lebih dari segi yang lebih cocok untuk pebisnis. Terutama untuk UKM yang belum memiliki struktur operasional yang jelas atau pembukuan yang handal, menggunakan aplikasi bisa jadi cara merekam jejak transaksi supaya tetap on-track dengan kelola bisnis harian. Pada beberapa neobank juga sudah bisa menggabungkan antara solusi digital perbankan dengan fintech pembiayaan untuk suntikan modal, jadi tidak perlu repot pindah aplikasi lagi.
Dengan keunggulan neobank bagi pebisnis UKM, saya pikir antusiasme tentang kehadiran perbankan digital neobank cukup masuk akal mengingat solusi yang cukup signifikan. Tentu saja setiap individu pengusaha harus jeli memilih neobank yang unggul dari segala lini, terutama yang bisa memberikan lebih dari sisi suku bunga dan biaya admin, reward menarik, layanan cepat dan pastinya aman tanpa potensi kebocoran data pribadi.
Mengapa Saya Memilih KoinWorks NEO?
Setelah riset panjang dan memahami keunggulan neobank, saya mulai mencari aplikasi neobank yang bisa diandalkan di Indonesia. Sebagai seorang yang menyukai dunia perbankan dan solusi digital, saya akhirnya memutuskan untuk memilih aplikasi KoinWorks NEO.
Alasan awalnya cukup simpel dimana saya sudah menjadi user dari aplikasi KoinWorks untuk fitur P2P Lending. Sesungguhnya saya bukan pribadi yang sangat mahir tentang dunia fintech, tetapi dari pengalaman saya turut berinvestasi lewat KoinWorks dan memanfaatkan promo yang ada, sudah terbukti membuahkan hasil dan aman selama bertahun-tahun pemakaian.
Saat mengetahui KoinWorks mulai membuka layanan neobank bernama KoinWorks NEO, saya tidak buang waktu untuk menjajaki setiap fitur untuk mendukung kegiatan perbankan digital keseharian bisnis saya. Setelah 5 menit proses pendaftaran dan buka rekening terverifikasi, saya mulai “jalan-jalan” liat fitur yang tersedia.
Saya cukup apresiasi interface Neobank yang cukup user-friendly, termasuk bagi saya seorang pebisnis wanita usia paruh baya. Saya juga cukup excited melihat pilihan informasi yang mengarah ke personalisasi bisnis seperti nama Toko dan detil lain. Langsung saja saya bedah fitur-fitur yang cocok untuk pebisnis UKM berikut:
- Neo Card: Ini bukan kartu fisik, melainkan kartu digital yang bisa digunakan untuk transaksi online kapanpun dan dimanapun baik di dalam & luar negeri. Ada juga pilihan bikin hingga 5 kartu sesuai kebutuhan, cukup 1 menit. Saat ini saya masih memiliki 1 kartu saja untuk kebutuhan transaksi harian dan top up. Kartu ini bebas biaya admin dengan limit hingga Rp 100 juta.
- Payment link: Saat ini saya sudah mengarahkan semua customer untuk membayar lewat tautan ke rekening Neo. Caranya cukup mudah, buat tautan pembayaran lalu bagikan lewat aplikasi Whatsapp, SMS atau bisa juga berbentuk invoice yang bisa didownload. Tampilannya jadi makin profesional, dan praktis banget – plus ga terkena biaya admin. Ga ada alasan lagi customer lupa bayar.
- Send Money: Dulu saya masih harus membuka aplikasi perbankan yang beda-beda demi mencari kemudahan dan keuntungan free transfer saat bayar tagihan ke supplier. Saat ini, saya tetap fokus menggunakan satu sumber transaksi biaya bisnis lewat KoinWorks NEO.
Selain tanpa biaya admin, saya juga bisa menjadwalkan transaksi pembayaran sehingga ga perlu khawatir denda atau terlambat membayar. Ini penting sekali untuk saya yang tidak bisa melulu pegang hape seharian untuk kontrol kualitas produk.
- Financial Overview: Nah, ini salah satu fitur favorit saya yang masih belum punya pembukuan baku untuk bisnis UKM. Di sini saya bisa memonitor pemasukan dan pengeluaran, lacak invoice belum terbayar, buat pengingat pembayaran, dan atur arus kas untuk budgeting bulan berikutnya sesuai kebutuhan. Lagi-lagi, ini tanpa biaya admin jadi pemakaiannya nyaman sekali.
Singkat kata, saya cukup puas dengan KoinWorks NEO karena sekarang semua terintegrasi di satu aplikasi. Tidak perlu lagi serabutan membagi aplikasi digital untuk personal yang kesatu, kedua dan berikutnya lalu ekstra aplikasi lagi buat kebutuhan bisnis. Semuanya jadi ekstra simplified dan sangat terfokus ke kebutuhan saya sebagai pebisnis UKM. Satu kata: recommended!