Jika kamu memiliki rencana untuk merintis usaha pakaian anak, mungkin kamu sempat bertanya: bagaimana cara memulai sebuah bisnis pakaian anak?
Selama masyarakat memiliki keinginan untuk berkeluarga dan memiliki keturunan, maka kebutuhan untuk pakaian anak tentu akan selalu ada juga.
Oleh karena itu, potensi bisnis pakaian anak di Indonesia sebenarnya masih tergolong sangat besar.
Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk memulai sebuah bisnis pakaian anak, terutama jika kamu adalah seorang pemula dalam bisnis?
Daftar Isi
Cara Mudah Memulai Bisnis Pakaian Anak
Selain potensi pasar pakaian anak yang masih sangat besar di Indonesia, hal lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kompetisi di bisnis tersebut.
Jika kamu perhatikan, sudah mulai banyak produsen pakaian anak dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah bersaing dengan kualitas barang impor.
Nah, kamu bisa memanfaatkan para produsen tersebut untuk memasok kebutuhan bisnismu nantinya.
Tetapi, sebelum kamu benar-benar terjun ke bisnis pakaian anak, sebaiknya kamu perlu tahu terlebih dahulu beberapa aspek dan cara yang tepat untuk memulai bisnis pakaian anak.
Silakan disimak!
1. Menyiapkan konsep awal bisnis dan brand identity
Hal pertama yang perlu kamu siapkan adalah konsep awal bisnis pakaian anak.
Bisnis pakaian anak seperti apa yang kamu ingin jalankan?
Apakah dijalankan secara offline, atau online? Atau mungkin kombinasi dari keduanya?
Jenis pakaian anak yang seperti apa yang ingin kamu jual? Apakah hanya fokus pada baju saja, atau ada jenis pakaian lain?
Apakah bisnismu mengandalkan penjualan sendiri, atau membuka program dropship dan reseller?
Kamu perlu menentukan dengan jelas model bisnismu di awal. Jika sudah menetapkan konsep, baru kamu kemudian bisa mulai menentukan brand identity bisnis tersebut.
Brand identity ini penting untuk menemukan kelompok konsumen yang sesuai, dan sangat mungkin akan tertarik dengan konsep bisnis pakaian anak milikmu.
2. Melakukan segmentasi pasar
Langkah selanjutnya adalah menentukan target konsumen melalui segmentasi pasar.
Kepada siapakah kamu akan menjual produk-produk tersebut?
Apakah target konsumenmu adalah keluarga muda dengan satu orang anak? Atau malah ke keluarga muda yang belum memiliki anak/sedang dalam masa kehamilan?
Apa kamu juga akan menyasar kelompok konsumen lain, contohnya seperti untuk orang-orang yang membeli pakaian anak sebagai hadiah?
Berapakah rentang usia target konsumen tersebut? Di lokasi mana mereka kebanyakan tinggal? Berapa kira-kira tingkat pendapatan mereka per bulannya?
Nah, “pemetaan” konsumen seperti ini perlu kamu lakukan agar bisa menentukan model pakaian anak, lokasi bisnis, dan harga jual yang kira-kira masih bisa diterima oleh mereka.
Jika dari hasil segmentasi pasar menunjukkan bahwa kelompok konsumen yang berpotensi mendatangkan keuntungan berbeda jauh dengan konsep bisnis & brand identity yang kamu siapkan di awal, kamu perlu memodifikasi dua aspek tersebut agar lebih bisa diterima konsumen.
3. Memilih lokasi dan tenaga kerja
Berikutnya, kamu perlu memilih lokasi yang strategis dan juga tenaga kerja yang kompeten.
Hal ini perlu kamu lakukan terutama jika kamu memutuskan untuk memiliki toko fisik nantinya.
Pilihlah lokasi yang tidak terlalu jauh dari pusat keramaian, namun tidak terlalu berada di tengah perkotaan juga. Ini penting untuk menekan biaya sewa lokasi.
Pastikan lokasi yang kamu pilih memiliki rute yang mudah diakses bagi konsumen yang hendak datang berkunjung, dan juga mudah ditemukan.
Kamu pun mungkin perlu mempekerjakan satu atau dua orang tenaga tambahan, untuk membantu kegiatan operasional toko dan juga kegiatan di tempat penyimpanan/gudang.
Jika kamu memutuskan untuk memproduksi sendiri pakaian anak yang kamu jual, tentu kamu harus memperhitungkan lokasi tambahan yang akan digunakan sebagai pabrik, beserta tambahan tenaga kerjanya.
4. Menentukan stok barang
Dari mana kamu akan mendapatkan stok produk pakaian anak, dari pemasok atau hasil produksimu sendiri?
Kamu perlu menentukan sumber stok tersebut dari konsep awal bisnismu tadi.
Jika kamu memutuskan untuk mengambil barang dari pemasok, bisnismu nantinya akan bergantung pada ketersediaan barang dari pihak lain. Kualitas barang pun akan sedikit lebih sulit dijaga.
Namun, modal awal yang kamu perlu siapkan tidak terlalu besar.
Di sisi lain, jika kamu memutuskan untuk memproduksi sendiri pakaian anak yang kamu jual, kamu perlu menyiapkan lokasi untuk pabrik dan menyiapkan tenaga kerja.
Dengan cara ini, kamu bisa menentukan sendiri model pakaian, dan mempertahankan kualitas produk sesuai standar bisnismu.
Tetapi, cara tersebut sudah pasti membutuhkan modal awal yang cukup besar.
5. Melakukan promosi dan pemasaran
Selanjutnya, kamu perlu mempersiapkan strategi untuk promosi dan pemasaran.
Melalui segmentasi pasar di awal, kamu dapat menemukan apa hal yang disukai oleh kelompok konsumen yang menjadi target penjualanmu.
Nah, kamu bisa menyiapkan promosi dan metode pemasaran yang sesuai dengan karakteristik dan kesukaan kelompok konsumen tersebut.
Misalnya, dari hasil riset menunjukkan bahwa kelompok konsumen yang kamu incar lebih menyukai model promosi buy 1, get 1 daripada model cashback.
Kamu juga mengetahui bahwa mereka cenderung lebih banyak menggunakan media sosial Instagram dan WhatsApp, dibandingkan dengan platform media sosial lainnya.
Hasilnya, kamu perlu merencanakan strategi promosi buy 1, get 1 atau buy 2, get 1 yang menarik, dan bisa diumumkan melalui Instagram dan WhatsApp.
6. Menyiapkan modal awal
Setelah semua persiapan dilakukan, langkah yang terakhir dan cukup penting untuk dilakukan adalah menyiapkan modal awal.
Inilah kenapa kamu perlu merencanakan banyak hal dari awal, agar kamu bisa mendapatkan perkiraan kebutuhan modal awal yang akurat.
Persiapkanlah modal awal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
Kamu bisa menggunakan dana yang kamu miliki, dan/atau memutuskan untuk meminjam modal dari bank atau orang-orang terdekat.
Perlu diperhatikan bahwa modal ini berfungsi untuk menjalankan bisnismu, bukan untuk memberatkan bisnis tersebut.
Jadi, sesuaikanlah rencana yang kamu buat dengan modal yang kamu miliki.
Jika, modal awalmu hanya cukup untuk menyewa lokasi yang tidak terlalu besar, maka kamu pun harus menyesuaikan rencanamu dengan kapasitas lokasi tersebut.
Saat bisnismu mulai berkembang dan stabil nantinya, kamu pun akan bisa menyewa/membeli toko yang lebih besar.
Hindari berhutang hanya untuk memaksakan kehendak semata, tanpa perhitungan yang jelas.
Ingat, semua keputusan bisnis yang melibatkan aspek finansial harus didahului dengan diskusi dan pertimbangan yang matang, ya.
Sudah Siap Menerapkan Cara Memulai Bisnis Pakaian Anak?
Demikianlah beberapa cara mudah dan langkah persiapan yang perlu kamu lakukan sebelum memulai bisnis pakaian anak.
Mulai dari menyiapkan konsep, memilih lokasi, menentukan asal stok barang, hingga menyiapkan modal yang sesuai kemampuan.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!