Menjalankan bisnis pakaian memang penuh tantangan. Mulai dari ketatnya kompetisi hingga tren yang selalu berubah jadi makanan sehari-hari. Namun, 7 pemilik brand besar bisnis pakaian ini telah membuktikan, bahwa bisnis di bidang ini sangat layak untuk ditekuni dan bisa membuatmu sukses.
Daftar Isi
Ini 7 Brand Pakaian yang Sukses
Yuk, intip kunci sukses mereka, lalu ikuti jejaknya berikut ini:
Zara: Cari Tahu Apa yang Konsumen Inginkan
Zara adalah brand pakaian ternama kepunyaan Amancio Ortega, seorang pria berkebangsaan Spanyol. Produk fashion Zara kini sudah tersebar ke lebih dari 7500 toko di berbagai negara.
Salah satu kunci sukses Zara yang dapat kamu ikuti adalah secara serius mendengarkan apa yang konsumen inginkan. Zara punya cara unik untuk melakukannya.
Alih-alih berkiblat pada fashion show ketika meluncurkan produk model baru, Zara justru mengikuti blogger demi lebih dapat menangkap langsung keinginan konsumen.
Selain itu, dia juga meminta manager toko untuk bertanya langsung pada konsumen tentang apa yang mereka inginkan. Karena menggunakan taktik ini, produk Zara mudah terserap oleh pasar.
Uniqlo: Desain yang Timeless
Siapa sih yang tak tahu brand pakaian ini? Brand asal Jepang yang jadi langganan kaum urban ini, dijual secara eksklusif di official store, baik secara offline maupun online.
Salah satu kunci suksesnya adalah desain yang timeless. Artinya, bahwa pakaian Uniqlo dapat digunakan kapan saja dan untuk keperluan apa saja tanpa perlu khawatir ketinggalan tren.
Dapat dipakai kapan saja, tapi tidak ketinggalan tren padahal kita tahu bahwa tren selalu dinamis? Uniqlo membuktikan bahwa desain yang simple dengan kualitas yang baik memungkinkan untuk hal ini.
Hal lainnya adalah pengaturan offline store Uniqlo yang benar-benar menerapkan Zen ala Jepang, yaitu keteraturan menurut warna dan fungsi pakaian. Efek ergonomis ini tentu juga berkontribusi pada angka penjualan.
Levi’s: Mengajak Konsumen Berbagi Cerita
Levi’s adalah salah satu brand jeans asal Amerika Serikat yang populer di Indonesia. Sudah berdiri ratusan tahun, namun model yang diproduksi Levi’s tak pernah ketinggalan zaman. Bahkan, termasuk dalam kategori modern dan trendi.
Apa kunci suksesnya? Levi’s punya strategi marketing yang mumpuni. Salah satunya Levi’s pernah mengajak konsumen untuk menceritakan pengalaman pribadi terkait produk dalam kampanye bertema “Live in Levi’s”.
Strategi ini tidak hanya mendorong konsumen untuk mempopulerkan brand dan menggaet pelanggan baru, tetapi juga memperdalam keterikatan emosi pelanggan lama terhadap brand.
H&M: Mendirikan Manufaktur Dekat dengan Pasar Potensial
H&M adalah brand pakaian yang yang bahkan sahamnya sudah bertengger di Bursa Efek. Brand yang telah eksis puluhan tahun ini pertama kali didirikan di Swedia. Namun, kini gerainya sudah dapat kamu temukan di berbagai negara.
Salah satu kunci suksesnya adalah mendirikan manufaktur yang dekat dengan pasar potensial. Hal ini H&M lakukan demi menghemat biaya dan waktu distribusi produk dan resiko kerusakan saat pengiriman.
Selain itu, dengan mendekatkan manufaktur ke pasar potensial, H&M lebih mudah untuk menangkap kebutuhan pasar. Mengingat pasar H&M yang telah tersebar ke berbagai negara, tak heran jika demand tiap pasar memiliki perbedaan.
Di Indonesia sendiri, H&M bekerja sama dengan beberapa manufaktur lokal, yaitu PT. Sansan Saudaratex Jaya Textile Garment Industry yang berlokasi di Bandung. Kedua manufaktur ini bahkan juga memproduksi pakaian untuk merek ternama lain, seperti GAP dan Zara.
Erigo: Pantang Menyerah
Muhamad Sadad, pria di balik suksesnya brand pakaian lokal Erigo telah puas merasakan asam garam dunia bisnis pakaian. Bagaimana tidak, ia pernah merugi hingga puluhan juta.
Demi memperkenalkan brand Erigo, Sadad pernah mengikuti pameran di Surabaya, Makassar, hingga Malaysia. Namun, biaya operasional justru jauh di atas omzet. Meski demikian, ia tidak menyerah.
Berbekal dukungan moral dan materiil dari orang tuanya, Sadad mengupayakan agar bisnisnya dapat terus berkelanjutan. Kini, Erigo sudah memiliki pop-up store di beberapa kota bahkan memiliki aplikasi sendiri untuk memasarkan produknya.
Elhaus: Berani Berinovasi
Satu lagi brand pakaian lokal Indonesia yang sudah mendunia, Elhaus. Brand yang fokus memproduksi menswear ini juga dibangun dengan penuh perjuangan.
Pendirinya, Eduardus Adityo dan Raven Navaro bahkan pernah mengalami financial loss ketika merintis bisnis ini. Karena bahan baku impor yang mereka datangkan rupanya tidak bisa masuk ke Indonesia, karena tidak memiliki izin. Namun, hal seperti ini sudah berlalu.
Menilik ciri khas bisnis pakaian Elhaus adalah desain military dengan menggabungkan beberapa bahan yang berbeda. Keunikan dan keberanian inovasi ini menjadi kunci sukses Elhaus.
Para pendiri Elhaus pun mengakui bahwa mereka kesulitan mencari penjahit yang bisa menjahit sesuai dengan desain mereka. Tak heran, biaya produksi brand ini memang cukup tinggi.
Suksesnya Elhaus masuk ke pasar mancanegara membuktikan bahwa konsumen bersedia membayar harga premium untuk produk berkualitas dengan desain yang unik.
Brand Pakaian Manakah yang Menginspirasi Kamu?
Demikianlah jejak para pemilik brand pakaian yang telah sukses besar hingga ke pasar global. Kualitas produk yang baik dengan strategi bisnis yang tepat telah membawa mereka ke puncak kesuksesan.
Meskipun butuh waktu, semoga brand pakaian yang sedang kamu kembangkan saat ini suatu saat dapat ikut bersaing dengan brand-brand yang kita bahas di atas.
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis pakaian kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!