Bahan baku seperti kain harus dibeli per 100 yard dimana mungkin tidak akan habis dalam waktu yang cepat. Perubahan minat dan musim dapat menjadi penyebabnya. Oleh sebab itu, sebagai pebisnis pakaian, kamu perlu mengetahui cara menyimpan bahan baku secara tepat agar tidak mudah rusak.
Daftar Isi
Tips Penyimpanan Bahan Baku Pakaian Agar Tidak Rusak
Di sisi lain, menyimpan bahan baku terlalu lama juga beresiko. Jamur, serangga, cahaya, suhu, dan beberapa hal lain dapat merusak bahan baku. Berikut ini beberapa tips penyimpanan bahan baku agar tidak cepat rusak.
Jaga Intensitas Cahaya
Cahaya tidak hanya menerangi ruangan, tetapi juga membawa panas. Paparan cahaya berlebih yang terus menerus dapat merusak bahan baku pakaian.
Intensitas cahaya yang disarankan untuk ruang penyimpanan atau gudang adalah 100-200 lux, lebih rendah daripada cahaya dalam ruang kerja perkantoran yang umumnya berkisar pada 300-500 lux.
Lux sendiri adalah satuan kekuatan intensitas cahaya, dimana kamu dapat mengukurnya dengan alat bernama lux meter.
Meskipun telah menggunakan cahaya dengan intensitas rendah, lampu penerangan tetap perlu dinonaktifkan ketika tidak sedang diperlukan. Karena, penyimpanan bahan baku pakaian terbaik sebenarnya adalah dalam ruangan yang gelap, bersih, serta dengan suhu dan kelembaban yang stabil.
Jauhkan dari Terpaan Langsung Sinar Matahari
Masih senada dengan penjelasan sebelumnya. Apabila ruang penyimpanan milikmu memiliki jendela yang memungkinkan sinar matahari masuk, sebaiknya kamu memasang tirai atau apapun untuk melindungi bahan baku.
Karena kekuatan intensitas cahaya sinar matahari langsung adalah 100.000 lux. Jelas, kekuatan sebenar ini dapat membuat bahan baku pakaian menjadi cepat rusak.
Misalnya, bahan rayon yang memiliki karakteristik nilon, akan mudah terbakar apabila terkena paparan cahaya matahari langsung. Maka tak heran, apabila bahan ini akan cepat mengalami perubahan warna jika penyimpanannya tidak ideal.
Jangan Menggunakan Vacuum
Jangan pernah berpikir untuk mem-vacuum gulungan kain. Vacuum memang membuat barang nampak lebih ringkas, ringan, dan lebih memudahkan penyimpanannya.
Namun, serat-serat kain juga perlu bernafas. Menyedot semua udara akan mempercepat kerusakan, karena menjebak kelembaban di dalam. Selain itu, mem-vacuum kain juga akan menciptakan kerutan permanen.
Jadi, alternatif untuk mencegah bahan baku pakaian rusak karena debu bukanlah dengan vacuum, melainkan dengan menggunakan plastik.
Gunakan Plastik Bening
Kamu tentu akan membersihkan gudang secara berkala. Namun, debu memang sangat mudah untuk menempel pada bahan seperti kain. Jadi, sebaiknya kamu menutupnya dengan plastik.
Terutama bahan-bahan musiman yang kemungkinan akan disimpan untuk waktu yang cukup lama. Misalnya, bahan yang bertemakan natal, dimana penggunaannya hanya menjelang akhir tahun.
Menutup bahan dengan plastik bening bermanfaat untuk beberapa hal berikut:
- Plastik bening memudahkanmu untuk mengontrol penyimpanan, karena mudah dilihat.
- Sirkulasi udara tetap baik karena tidak di-vacuum.
- Melindungi dari debu yang dapat merusak bahan.
- Mencegah gangguan serangga.
- Plastik dapat menjaga kain dari tetesan atau tumpahan air.
Lain halnya dengan bahan baku lain seperti benang, kancing, dan resleting, sebaiknya kamu menyimpannya dalam lemari atau laci tertutup.
Suhu dan Kelembaban yang Stabil
Bahan baku pakaian bereaksi terhadap suhu ekstrim. Oleh karena itu, kamu perlu menjaga stabilitas suhu dalam ruang penyimpanan. Suhu terbaik untuk ruang penyimpanan adalah 65-70⁰ F.
Apabila dikonversi ke Celcius, suhunya adalah berkisar pada 18-23⁰ C, dimana ini adalah suhu ruang normal. Namun, pada kondisi tertentu, kamu mungkin membutuhkan Air Conditioner (AC) untuk menjaga kestabilan suhu.
Sedangkan kelembaban ruang penyimpanan bahan baku yang ideal adalah 50-55%. Ini juga adalah kelembaban udara ruangan normal yang wajib dijaga kestabilannya.
Sebagai contoh, bahan katun adalah yang paling rentan terhadap kelembaban, karena memiliki karakteristik mudah menyerap air dan lambat mengering. Oleh karena itu, bahan ini akan mudah berjamur pada ruangan dengan kelembaban tinggi.
Guna memastikan suhu dan kelembaban gudang tetap stabil, kamu dapat menggunakan alat bernama Thermohygrometer. Alat ini sangat mudah kamu temukan di e-commerce dengan harga mulai dari Rp 35 ribu.
Menggunakan Rak
Kamu dapat menggunakan rak khusus gulungan kain untuk penyimpanan. Rak ini terbuat dari besi yang dapat menyusun secara vertikal gulungan kain agar rapi dan hemat tempat.
Rak semacam ini dapat kamu pesan secara custom ke pembuat lemari atau tukang las teralis. Selain itu, sudah ada juga menjualnya di e-commerce dengan harga Rp 1,3 juta untuk 9 gulung kain.
Di sisi lain, terdapat beberapa jenis bahan yang memang harus disimpan secara mendatar. Jika kamu melakukannya, pastikan bahan yang berat berada dibawah bahan yang lebih ringan. Hal ini akan mencegah munculnya kerutan permanen.
Pemeriksaan Berkala
Meskipun kamu telah mengikuti semua tips yang ada di atas untuk mencegah resiko kerusakan bahan baku, kamu tetap harus melakukan pemeriksaan secara berkala.
Gudang bahan baku pakaian rentan terhadap binatang seperti serangga dan tikus. Oleh karena itu, kamu wajib melakukan pemeriksaan untuk pembersihan rutin dan pengecekan sudut-sudut ruangan.
Kamu harus waspada karena bahan dari serat hewani seperti wol sangat disukai tikus. Jadi, kamu dapat mengatur jadwal pemeriksaan tiap pekan.
Lindungi Bahan Baku Agar Bisnis Pakaianmu Tidak Rugi
Tips di atas adalah cara menyimpan bahan baku bisnis pakaian agar tidak cepat rusak berdasarkan risiko. Meski demikian, resiko baru mungkin saja muncul. Oleh karena itu, kamu harus terus melakukan pengawasan ketat untuk pencegahan.
Untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, online sellers, dan freelancers. Kamu bisa lihat artikel lainnya di KoinWorks untuk dapatkan insight positif bagaimana cara berbisnis!
Nikmati kemudahan transaksi bisnis dan keuangan kamu dalam satu aplikasi hanya di KoinWorks NEO!