Mengelola stok barang dalam bisnis pakaian perlu dilakukan agar kamu dapat menekan kerugian di masa datang. Namun, pengelolaannya harus dilakukan dengan cara yang tepat.
Daftar Isi
Tips Mengelola Stok Barang dalam Bisnis Pakaian
Berikut ini beberapa tips untuk mengelola stok barang dalam bisnis pakaian yang efektif yaitu:
1. Memiliki Tempat Penyimpanan
Kamu wajib memiliki tempat khusus atau gudang penyimpanan stok barang. Gudang penyimpanan harus memiliki celah untuk keluar masuk cahaya dan tidak lembab. Sebab, ruangan yang lembab dapat menyebabkan pakaian menjadi berjamur.
Tempat penyimpanan stok pakaian harus ditata dengan rapi. Misalnya, kamu memasukkan pakaian dengan bahan yang sama pada 1 kotak besar. Bisa juga mengkategorikan pakaian berdasarkan desain pakaian seperti kemeja, blouse, outer, tunik dan sebagainya.
Masing-masing dapat kamu pisahkan dan letakkan secara terpisah agar memudahkanmu dalam mengambil barang. Sehingga, kamu dapat meminimalisir kerusakan pakaian yang terjadi saat pengambilan stok.
Selain pakaian dimasukkan dalam kotak, kamu juga dapat menggunakan rak-rak atau lemari. Sebab, ada beberapa bahan pakaian yang lebih baik disimpan dengan cara digantung seperti pakaian yang berbahan katun.
Langkah tersebut diambil agar tidak meninggalkan bekas lipatan pada pakaian, sehingga saat dijual kamu tidak perlu merapikannya kembali.
2. Simpan Pakaian dalam Keadaan Kering
Ketika kamu ingin memasukkan pakaian dalam kotak penyimpanan atau rak, pastikan pakaian dalam keadaan kering. Jika pakaian masih basah atau lembab, sebaiknya dijemur atau diangin-anginkan terlebih dahulu agar tidak berjamur dan memunculkan bau tak sedap.
Kotak penyimpanan seperti lemari atau rak-rak juga harus dalam keadaan bersih, kering, dan tidak berbau. Di samping itu, letakkan lemari atau rak-rak tersebut di ruangan yang aman. Maksudnya adalah ruangan yang jauh dari kebocoran, sehingga memungkinkan air masuk dan membuat pakaian basah.
Oleh karena itu, kamu harus hati-hati dan memastikan bahwa pakaian dalam keadaan kering, tidak berbau tak sedap, dan tidak berjamur.
3. Ketahui Bahan Pakaian
Tips berikutnya, yaitu kamu harus mengetahui bahan dari pakaian. Kondisi ini penting dilakukan, karena setiap bahan memiliki kriteria berbeda, sehingga cara merawatnya pun tidak sama.
Misalnya, pada pakaian yang berbahan polyester. Bahan polyester memiliki sifat sangat peka terhadap panas. Akibatnya, suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pakaian menjadi meleleh, menyusut, atau mungkin berubah bentuk.
Oleh karena itu, saat menyimpan stok pakaian berbahan polyester pastikan suhu ruangan tidak terlalu tinggi, tidak mencuci dengan air panas, atau menggunakan setrika dengan suhu yang terlalu panas.
4. Beri Kode untuk Setiap Pakaian
Tips mengelola stok barang dalam bisnis pakaian yang keempat, yaitu beri kode untuk setiap pakaian. Misalnya, kode HT untuk pakaian dengan warna hitam. Berikutnya, untuk model pakaian kemeja diberi kode 001.
Kamu dapat membuat kategori persediaan pakaian yang kamu miliki. Jika kamu memiliki stok sebanyak 200 pakaian dengan berbagai warna dan model, kamu dapat memisahkannya dengan beberapa kategori.
Contohnya, buat kotak penyimpanan dengan diberi kode HT001 untuk kemeja berwarna hitam. Kemudian HT002 untuk outer dan HT003 untuk blouse. Sehingga, kamu akan lebih mudah saat mengambil pakaian serta tidak membuat kamu akan sering menatanya kembali karena berantakan.
5. Memperkirakan Pergerakan Persediaan
Bisnis akan memaksamu untuk belajar melakukan perhitungan dengan cermat serta memperkirakan masa depan. Maksudnya, yaitu kamu harus melakukan perencanaan terhadap bisnis pakaian yang kamu jalani.
Setiap saat model atau desain baju terus mengalami perkembangan. Sehingga, kamu harus pandai memperkirakan penjualan persediaan pakaian yang kamu miliki. Misalnya, pada musim dingin orang akan mencari pakaian berbahan kain fleece.
Kain fleece merupakan kain tekstil yang bersifat lembut, hangat, dan sedikit berbulu pada permukaannya. Oleh karena itu, pakaian dengan bahan kain ini akan menimbulkan kehangatan saat dipakai.
Sedangkan, pada momen tertentu seperti lebaran, model dan bahan pakaian yang laku di pasaran pun tidak sama. Misalnya, saat lebaran orang ingin tampil modis, namun tetap sesuai ajaran agama.
Selain gamis, mereka akan memilih menggunakan outer yang memang berfungsi sebagai aksesoris pakaian atau pelengkap. Outer akan mendongkrak penampilan menjadi lebih trendy dan menawan.
Oleh karena itu, kamu perlu memperkirakan hal-hal tersebut agar tidak mengalami kerugian atau persediaan yang menumpuk.
6. Cek Secara Rutin
Tips yang terakhir, yaitu kamu harus melakukan pengecekan secara rutin untuk mengetahui keadaan stok pakaian yang kamu miliki. Kamu harus tetap memastikan pakaian dalam keadaan kering, tidak berjamur, dan tidak berbau tak sedap.
Selain itu, kamu dapat mencatat stok pakaian yang masuk, pindah tempat, masuk display, dan barang keluar. Pengecekan berkala secara rutin juga dapat digunakan untuk mengetahui persediaan sebenarnya di gudang penyimpanan dengan jumlah yang ada dalam catatan persediaan.
Demi memudahkan kamu untuk mengelola stok barang pada bisnis pakaian, kamu juga bisa menggunakan software khusus yang bisa merekam aktivitas keluar dan masuknya barang.
Misalnya, Ecount yang biaya langganannya Rp 700.000 per bulan. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan Olsera, Majoo, Accurate Solutions, atau Anchanto.
Mengelola Stok Barang dalam Bisnis Pakaian Mudah, Bukan?
Jika kamu dapat mengelola stok barang dalam bisnis pakaian dengan baik, kamu dapat meminimalisir kerugian akibat kerusakan yang terjadi pada persediaan pakaian. Semoga informasi ini bermanfaat untuk mengembangkan bisnis pakaianmu.
Bank digital hadir untuk pelaku UKM, freelancers, dan online sellers di Indonesia.
Urus segala keperluan bisnis dan keuangan pakai KoinWorks NEO. Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi!
Lihat juga berbagai panduan dan informasi bisnis hanya di KoinWorks.