Ketika kamu menjalankan bisnis petshop, omset dan profit merupakan dua faktor yang dapat menentukan kesuksesan. Oleh karena itu, biasanya para pebisnis memiliki target tertentu. Semakin banyak barang yang kamu jual, peluang mendapatkan profit yang besar pun terbuka lebar.
Daftar Isi
Perbedaan Omset dan Profit
Omset merupakan nilai keseluruhan dari hasil penjualan barang. Kamu bisa menyebut omset sebagai laba kotor, karena belum dikurangi biaya karyawan, pengeluaran harian, biaya beban, dan sebagainya.
Rumus perhitungan omset yaitu:
Omset= Harga produk x jumlah produk
Misalnya, kamu menjual 40 kandang kucing seharga Rp 1.300.000/unit dalam sebulan. Maka omset kamu adalah:
Rp 1.300.000 x 40= Rp 52.000.000
Sementara profit adalah keuntungan bersih yang diperoleh setelah omset dikurangi biaya-biaya beban dan harga pokok penjualan (HPP). Rumus menghitung profit dapat memakai cara seperti di bawah ini.
Profit = Omset – harga pokok penjualan – beban – pajak penghasilan
Sedangkan cara menentukan harga pokok penjualan, yaitu:
HPP = (Persediaan awal + pembelian – ongkos kirim) – persediaan akhir
Cara Membuat Target Omset dan Profit dalam Bisnis Petshop
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk membuat target omset serta profit untuk bisnis petshop milik kamu:
Buat Target yang Terukur
Ketika membuat target omset dan profit dalam bisnis petshop, target harus terukur sesuai perhitungan dan pertimbangan, serta mungkin untuk dicapai. Jika target terlalu tinggi, dikhawatirkan akan membuat kamu stres dan tertekan ketika berbisnis.
Sedangkan kalau target terlalu kecil, tentu akan mengurangi semangat kerja. Sehingga, baik omset maupun profit, target harus dibuat dengan realistis.
Contohnya, dalam mengoperasikan bisnis petshop, kamu menjual:
- Kandang hewan peliharaan Rp 270.000 – Rp 1.300.000/unit
- Shampo Rp 60.000
- Makanan hewan Rp 34.000 – Rp 540.000/kg
- Aksesoris Rp 20.000 – Rp 300.000
Jika bisnis petshop milikmu masih dalam skala kecil, dari produk yang kamu jual tersebut, kamu menargetkan dalam sebulan berhasil memasarkan beberapa produk, yaitu:
- 15 unit kandang hewan kecil @Rp 270.000= Rp 4.050.000
- 10 unit kandang hewan sedang @Rp 900.000= Rp 9.000.000
- 5 unit kandang hewan besar @Rp 1.300.000= Rp 6.500.000
- 80 shampo @Rp 60.000= Rp 4.800.000
- 45 makanan hewan seharga @Rp 34.000= Rp 1.530.000
- 15 makanan hewan seharga @Rp 540.000= Rp 8.100.000
Sehingga, total target omset dalam sebulan adalah Rp 33.980.000.
Sementara untuk target profit, kamu bisa memperitmbangkan biaya pengeluran lainnya, seperti biaya pajak penghasilan dan HPP. Kamu bisa menggunakan rumus perhitungan profit berikut ini.
Profit = Pendapatan penjualan – HPP – beban – pajak penghasilan
Namun, sebelum menghitung profit, terlebih dahulu kamu harus mengetahui, berapa total HPP dengan contoh berikut ini:
- Persediaan awal Rp 5.000.000
- Pembelian barang jualan Rp 10.000.000
- Ongkos kirim Rp 800.000
- Persediaan akhir Rp 3.000.000
Maka, nilai HPP berdasarkan contoh kasus di atas, adalah:
HPP = (Persediaan awal + pembelian – ongkos kirim) – persediaan akhir
= (Rp 5.000.000 + Rp 10.000.000- Rp800.000)-Rp 3.000.000
= Rp 11.200.000
Setelah menghitung HPP, selanjutnya kamu akan menghitung net profit atau laba bersih, dengan contoh kasus, seperti berikut ini:
- Biaya karyawan Rp 2.000.000
- Biaya air dan listrik Rp 800.000
- Pajak penghasilan 0,5% dari omset Rp 169.900
Maka, laba bersih yang akan kamu dapatkan sebesar:
Profit = Omset – HPP – total beban – pajak penghasilan
= Rp 33.980.000 – Rp 11.200.000 – Rp 2.800.000 – Rp 169.000
= Rp 19.811.000
Target Sejalan Pertumbuhan Pasar
Ketika membuat target omset dan profit, kamu harus memperhatikan pertumbuhan pasar. Kamu perlu mengetahui trend di kalangan para pecinta hewan peliharaan. Setelah itu, kamu bisa menerapkannya untuk strategi bisnis ke depan, khususnya dalam menentukan target omset dan profit.
Misalnya, beberapa waktu lalu sempat viral baju kucing dengan style kostum pak haji. Nah, kamu bisa menargetkan produk tersebut terjual lebih banyak, karena sedang diminati. Oleh karena itu, kamu perlu menambah persedian stok baju kucing dengan desain kostum pak haji.
Jika kamu membuat target omset dan profit sejalan dengan pertumbuhan pasar, bukan mustahil target tersebut akan tercapai.
Catat Kesalahan dan Pencapaian
Pada saat proses menjalankan rencana target, pasti kamu akan mengalami banyak kendala. Bisa saja hambatan tersebut berasal dari internal, seperti kurangnya skills yang dimiliki karyawan maupun dari faktor eksternal, misalnya adanya kompetitor baru.
Di samping itu, saat kamu menargetkan omset penjualan produk, mungkin beberapa produk dapat terjual sesuai target, namun yang lain ada yang terjual jauh dari target.
Nah, kamu bisa melakukan evaluasi, kemudian catat kesalahan serta pencapaian kamu. Dari data tersebut, kamu bisa melakukan perbaikan untuk rencana target berikutnya.
Siap Membuat Target Omset dan Profit Bisnis Petshop?
Demikian informasi tentang cara gampang untuk membuat target omset dan profit dalam bisnis petshop. Langkah yang perlu kamu perhatikan saat membuat target, yaitu buatlah target yang terukur, target sejalan dengan pertumbuhan pasar, serta mencatat kesalahan dan pencapaian target.
Jika kamu membuat target omset dan profit yang realistis, dapat diukur, dan jelas, maka target yang kamu tentukan akan sangat dimungkinkan bisa tercapai.
Bank digital hadir untuk pelaku UKM, freelancers, dan online sellers di Indonesia.
Urus segala keperluan bisnis dan keuangan pakai KoinWorks NEO. Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi!
Lihat juga berbagai panduan dan informasi bisnis hanya di KoinWorks.