Kemampuan untuk mengelola stok barang adalah hal yang wajib kamu miliki sebagai pemilik bisnis tekstil. Pengelolaan stok barang yang baik dan tepat akan membantu bisnis menyediakan produk terbaik untuk konsumen. Sehingga, akan mempengaruhi perkembangan bisnis. Lantas, bagaimana cara mengatur stok barang bisnis tekstil?
Daftar Isi
Cara Mengatur Stok Barang Bisnis Tekstil
Menurut U.S. Small Business Administration, manajemen stok yang buruk menjadi salah satu alasan kenapa bisnis kecil menengah menjadi gagal. Hal tersebut menunjukkan pentingnya kemampuan untuk mengatur stok barang dengan benar. Berikut adalah cara mengatur stok barang bisnis tekstil yang penting kamu ketahui:
Siapkan Ruang Penyimpanan Khusus
Baik bisnis dengan skala kecil atau besar, kamu wajib menyiapkan sebuah ruang khusus yang berfungsi sebagai gudang penyimpanan barang. Fasilitas yang satu ini harus kamu pertimbangkan, sehingga stok barang yang ada tidak tercampur dan terbengkalai dengan barang lainnya.
Adanya ruangan khusus untuk stok barang juga akan membuat kamu lebih mudah untuk mengatur sirkulasi stok dengan lebih mudah. Selain memiliki ruang penyimpanan yang cukup, di dalam ruangan tersebut kamu juga bisa memasang rak-rak khusus. Tujuannya adalah agar kamu bisa dengan mudah mengelompokkan setiap barang.
Apalagi bisnis tekstil tentu akan menyimpan banyak sekali stok barang, seperti kain dan benang dengan jenis yang sangat beragam. Sehingga, rak akan sangat membantu kamu ketika harus mengambil suatu barang tertentu dengan lebih efektif. Misalnya adalah rak untuk menyimpan gulungan kain.
Berarti jenis rak yang bisa kamu gunakan adalah rak tiang atau rak kotak yang berasal dari besi. Jenis rak ini adalah yang paling sering digunakan oleh pemilik bisnis industri tekstil. Harganya sendiri sangat beragam, tergantung bentuk dan ukurannya. Sebagai gambaran, estimasi biayanya adalah mulai dari Rp500.000,00 per rak.
Memisahkan Stok Lama dan Baru
Cara mengatur stok barang bisnis tekstil selanjutnya adalah dengan memisahkan persediaan yang lama dan baru. Mencampur stok barang lama dan baru justru akan membuat kamu bingung dan kesulitan untuk membuat catatan perhitungan. Karena itu, akan lebih baik jika kamu memisahkannya dari awal.
Memisahkan stok tersebut tidak harus dengan menaruhnya di ruangan yang berbeda. Cukup pisahkan dengan membuat kubu saja. Misalnya, untuk stok lama kamu akan menempatkannya di sisi kiri ruangan. Sedangkan untuk stok baru kamu menempatkannya di sisi kanan ruangan.
Agar lebih efisien, kamu juga bisa menambahkan sekat menggunakan kain atau triplek. Dengan cara ini, kamu bisa membedakan mana yang merupakan barang stok lama dan baru. Sehingga, kamu bisa meminimalisir kerugian karena stok yang terlupakan dan disimpan terlalu lama.
Selalu Lakukan Pengecekan Sebelum Menyimpan
Sebelum menyimpan barang dalam gudang, jangan pernah malas atau lupa untuk melakukan pengecekan. Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk memastikan bahwa barang-barang yang masuk dalam gudang berada dalam kondisi yang baik tanpa cacat atau salah produksi.
Jika kamu menemukan barang-barang dengan kondisi yang buruk, kamu juga bisa langsung mengelompokkannya dalam satu tempat tertentu. Kamu bisa memberikan kode pada barang-barang tersebut yang berisikan informasi kecacatannya. Misalnya, cacat karena warna yang pudar dan sebagainya.
Barang-barang dengan kualitas buruk tersebut nantinya bisa kamu kembalikan pada pemasok. Dengan melakukan pengecekan secara cermat, kamu bisa menjamin kualitas produk. Sehingga, kamu tidak akan mengecewakan konsumen yang membeli dan menggunakan produk tersebut.
Berikan Kode Khusus Pada Setiap Barang
Cara mengatur stok barang bisnis tekstil yang tak kalah penting untuk kamu lakukan adalah dengan memberikan kode khusus. Setiap barang yang kamu simpan dalam ruang penyimpanan harus sudah memiliki kode. Tujuannya adalah untuk memudahkanmu membedakan setiap jenis barang.
Kode tersebut juga dapat membantu kamu ketika mencari suatu barang tertentu. Sehingga, ketika kamu menghadapi situasi yang mendesak, seperti jika ada seorang konsumen yang mungkin membutuhkan secara tiba-tiba. Kamu bisa dengan cepat menemukan barang tersebut dan tidak kesulitan melakukan proses transaksi.
Contoh kode yang kamu buat bisa berdasarkan pada jenis barang, warna, dan lainnya. Misalnya adalah untuk kain berwarna merah dengan motif kodenya menjadi MR-MT01, sedangkan kain merah polos tanpa motif kodenya adalah MR-PL01, dan sebagainya.
Selalu Melakukan Pencatatan Secara Rutin
Cara terakhir yang dapat kamu lakukan adalah dengan melakukan pencatatan secara rutin dan berkala. Catatan ini harus kamu buat setiap ada barang yang masuk dan saat barang keluar dari gudang penyimpanan. Sehingga, kamu bisa meminimalisir barang yang mungkin menumpuk terlalu banyak dan tidak terhitung di dalam gudang.
Data yang akurat akan membantu kamu untuk memonitor arus pergerakan barang. Serta membantu kamu melakukan forecasting dan menentukan strategi supaya stok bisa lebih cepat habis sebelum kamu menambahkan persediaan.
Sudah Paham Cara Mengatur Stok Barang Bisnis Tekstil?
Itulah cara mengatur stok barang bisnis tekstil yang dapat kamu coba terapkan. Mengelola stok barang memang tidak mudah, apalagi jika bisnis yang kamu jalankan sudah semakin berkembang. Namun, cara-cara di atas pasti akan dapat membantu kamu untuk mengatur stok barang dengan lebih efektif dan teratur.
Untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, online sellers, dan freelancers. Kamu bisa lihat artikel lainnya di KoinWorks untuk dapatkan insight positif bagaimana cara berbisnis!
Nikmati kemudahan transaksi bisnis dan keuangan kamu dalam satu aplikasi hanya di KoinWorks NEO!
