8 Juta untuk Hidup di Jakarta, Cukup atau Nombok? – Belakangan ini terjadi perdebatan di sosial media yang cukup viral. Terdapat postingan salah satu freshgraduate universitas negeri yang mengeluhkan gaji Rp 8 juta.
Postingan ini pun menjadi perbincangan netizen, bahkan tagar #gaji8juta sempat bertengger cukup lama di trending topik teratas Twitter.
Lalu sebenarnya apakah benar dengan gaji sebesar 8 juta tidak cukup untuk hidup di Ibu Kota? Hal tersebut sebenarnya bisa jadi salah atau benar, tergantung dari gaya hidup yang kita jalani.
Upah Minimum Provinsi (UMP) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah pun sebenarnya tertinggi jika dibandingkan dengan provinsi lain. Tahun 2019 ini, besaran UMP DKI Jakarta sudah mencapai Rp 3.940.973. Angka tersebut jika dibandingkan dengan tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 8.03% dari UMR tahun 2018 sebesar Rp 3.830.436.
Pastinya, UMP yang telah ditentukan oleh pemerintah lebih dulu di sesuaikan oleh kebutuhan sehari-hari masyarakat Jakarta. Oleh karena itu, untuk Anda yang memiliki karir di Kota Jakarta, dengan 8 juta rupiah apa saja kebutuhan yang bisa kalian penuhi? Dan bagaimana cara mengelolanya?
Simak beberapa ulasan berikut ini :
Baca juga: Menabung dan Investasi Hanya Dengan Gaji UMR, Mungkinkah?
Daftar Isi
8 Juta untuk Hidup di Jakarta, Cukup atau Nombok?
Tempat Tinggal
Bagi para karyawan, khususnya perantau yang memilih untuk menjalani karir di Jakarta Terdapat beberapa alternatif seperti kosan, apartemen dan kontrakan yang bisa Anda jadikan sebagai tempat tinggal.
Harganya pun beragam, tergantung dari lokasi dan fasilitas yang ditawarkan. Semakin dekat dengan pusat kota, semakin tinggi pula harganya. Sama halnya dengan faktor fasilitas, semakin lengkap tentu semakin mahal.
Untuk harga kos-kosan di Jakarta berkisar antara Rp 500 ribu – Rp 4 juta. Misalnya, di daerah Jakarta Pusat, kamu masih bisa menemukan kosan seharga Rp 500 ribu, berupa kamar berukuran 3×4 dengan kamar mandi di luar.
Sementara untuk apartemen (furnished dan non furnished) berkisar antara Rp 2-6 juta per bulan.
Dengan gaji 8 juta tentunya tidak ada masalah untuk bisa memilih tempat tinggal yang nyaman bagi Anda.
Namun coba pikirkan kembali, jika Anda memilih untuk menempati kosan atau apartemen seharga 4 atau 6 juta perbulannya, gaji Anda hanya tersisa 4-2 juta, yang seharusnya Anda bisa menyisihkan lebih dari itu. Cukup disayangkan bukan?
Baca juga: 3 Investasi Properti Paling Menguntungkan
Biaya Makan Sehari-Hari
Jika ada yang bilang kalau harga makanan di Jakarta semuanya mahal, sebenarnya salah lho. Masih banyak harga makanan di Jakarta yang cukup murah yang bisa Anda dapatkan hanya dengan 15-20 ribu rupiah di warteg atau rumah makan terdekat.
Tapi kalau Anda gemar makan di food court mall, sudah pasti Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih besar, yaitu Rp 30-100 ribu sekali makan.
Jika Anda merasa bahwa memiliki gaji 8 juta tidak akan khawatir untuk makan di mana saja, alangkah baiknya jika Anda tetap berhati-hati dalam menentukan anggaran makan.
Dengan begitu, gaji Anda masih akan tersisa banyak dan bisa Anda gunakan untuk kebutuhan lainnya.
Transportasi
Biaya transportasi bisa berbeda-beda antar individu. Hal ini tergantung seberapa jauh lokasi kantor dengan tempat tinggal dan transportasi yang Anda gunakan, pribadi atau umum.
Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, tentunya akan lebih mahal. Anda akan menghabiskan Rp 100 ribu untuk bensin mobil yang biasanya cukup untuk 2 hari dan biaya parkir yang perjamnya bisa dikenakan Rp 5 ribu.
Untuk motor Anda bisa mengeluarkan dana Rp 25 ribu untuk biaya bensin 3-4 hari dan biaya parkir Rp 2 ribu perjamnya.
Menggunakan transportasi umum, Anda hanya mengeluarkan Rp 7-10 ribu per harinya (pulang-pergi) yang jika ditotalkan perbulannya akan jauh lebih murah dibandingkan jika membawa kendaraan pribadi.
Dengan penjelasan ini, diharapkan Anda bisa menentukan alternatif yang terbaik untuk biaya transportasi Anda sehari-hari.
Biaya Gaya Hidup
Anggapan bahwa biaya hidup di Jakarta mahal, tampaknya lebih cocok jika kita masukkan di kategori gaya hidup. Gaya hidup disini adalah kebutuhan tersier seperti nonton di bioskop, nongkrong di kedai kopi, belanja di mall, dan lainnya.
Biaya ini bisa membengkak, karena Jakarta punya beragam fasilitas hiburan yang mudah dijangkau. Jadi, kalau Anda tidak bisa mengendalikan diri, nominal 8 juta bisa kemungkinan tidak cukup lho.
Contohnya jika Anda hobi untuk makan di restoran fancy, Anda harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 100-500 ribu hanya untuk sekali makan.
Anda yang suka dengan high-end fashion, bisa mengeluarkan biaya Rp 1-10 juta untuk tas, baju dan lainnya.
Maka dari itu, di kategori satu ini sebaiknya Anda lebih berhati-hati.
Karena jika Anda terlalu sering untuk mengikuti trend gaya hidup yang berlebihan, gaji 8 juta yang Anda miliki akan habis sia-sia, atau Anda bisa jadi malah nombok.
Baca juga: 5 Strategi Investasi untuk Gaji yang Pas-Pasan
Berdasarkan penjelasan di atas, Apakah Anda masih merasa bahwa nominal 8 juta rupiah adalah jumlah yang sedikit untuk hidup di Jakarta?
Jika Anda memiliki gaya hidup yang hemat dan bisa mengurus finansial dengan baik, nominal 8 juta bisa lebih dari cukup.
Bahkan dengan 8 juta Anda bisa punya beragam aset untuk di hari tua, yaitu dengan cara berinvestasi.
Dengan berinvestasi, uang 8 juta yang Anda miliki tidak akan habis percuma.
Anda bisa coba untuk berinvestasi melalui Peer-to-Peer Lending (P2P) di KoinWorks. Di KoinWorks Anda bisa mulai mendanai hanya dengan Rp 100 ribu.
Jika Anda memiliki penghasilan per bulannya Rp 8 juta, cobalah untuk menyisihkan Rp 1-2 juta setiap bulan untuk diinvestasikan. Karena semakin besar dana yang Anda investasikan, semakin besar juga return yang Anda dapatkan.
Dengan begitu uang 8 juta yang Anda miliki tidah habis percuma, kan? Bahkan Anda bisa mempersiapkan asset yang lebih untuk kesejahteraan Anda di masa depan.
Masih ragu untuk memulai? Coba simak dulu cerita pendana atau lender sukses kami ini!
Selamat mencoba!