Apa itu Bitcoin? Simak Penjelasan Lengkap Mengenai Bitcoin! – Beberapa tahun belakangan, nama bitcoin kian sering terdengar sebagai instrumen dalam dunia keuangan yang konon bisa menghasilkan banyak keuntungan.
Banyak orang berakhir antusias untuk bertransaksi dan berinvestasi pada salah satu jenis cryptocurrency ini.
Keuntungannya pun begitu menggiurkan karena peningkatan valuasinya dari waktu ke waktu begitu luar biasa.
Di Indonesia sendiri sudah banyak basis penggunanya, dan beberapa perusahaan berdiri khusus untuk menjadi platform jual beli (transaksi) bitcoin.
Bitcoin kerap dianggap sebagai sebuah instrumen investasi baru yang potensial dalam memaksimalkan keuntungan.
Sampai pada tahap ini, kamu mungkin sudah tertarik untuk mengenal lebih lanjut apa itu bitcoin, bagaimana cara kerja bitcoin.
Benarkah bitcoin bisa mendatangkan banyak keuntungan?
Bagaimana cara kerja bitcoin?
Yuk, simak penjelasannya lebih lengkap di bawah!
Daftar Isi
- 1. Definisi dan Cara Kerja Bitcoin
- 2. Dilema Keamanan Bitcoin dan Anonimitas Penggunanya
- 3. Bagaimana Cara Mendapatkan Bitcoin?
- 4. Lalu Apa Kaitan Bitcoin dengan KoinWorks?
- 5. Kalau Begitu, Apakah Transaksi dibKoinWorks Bisa Menggunakan Bitcoin?
- 6. Legalitas Penggunaan Bitcoin dan Cryptocurrency Lain di Indonesia
1. Definisi dan Cara Kerja Bitcoin
Bitcoin adalah sebuah mata uang baru atau uang elektronik yang diciptakan pada tahun 2009 lalu oleh seseorang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto.
Bitcoin utamanya digunakan dalam transaksi di internet tanpa menggunakan perantara alias tidak menggunakan jasa bank.
Sama seperti KoinP2P dari KoinWorks, bitcoin menggunakan sistem peer to peer (P2P).
Hanya saja, sistemnya bekerja tanpa penyimpanan atau administrator tunggal di mana Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut bitcoin sebagai sebuah mata uang yang terdesentralisasi .
Tidak seperti mata uang lain pada umumnya, bitcoin tidak bergantung pada satu penerbit utama.
Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi.
Ia juga menggunakan kriptografi untuk menyediakan berbagai fungsi keamanan dasar, seperti memastikan bahwa bitcoin hanya dapat digunakan oleh orang yang memang memilikinya, dan tidak pernah boleh dilakukan lebih dari satu kali.
Alhasil, bitcoin bisa digunakan dalam berbagai jenis transaksi seperti membeli server internet, membeli produk fashion dan lain sebagainya.
Banyak juga orang yang hanya memperjualbelikan bitcoin sebagai salah satu kegiatan berinvestasi yang menguntungkan, dan banyak yang menjadi kaya raya karenanya.
Hal tersebut dipengaruhi oleh harga bitcoin yang mencapai ratusan juta rupiah pada tahun 2017 silam.
Berbeda dengan uang yang biasanya disimpan di rekening bank, bitcoin pada dasarnya disimpan dalam komputer pribadi dengan format file wallet, atau disimpan dalam wallet yang disediakan oleh pihak ketiga.
Kepemilikannya pun tidak memerlukan identitas, alias bisa dimiliki seorang secara anonim.
Baca Juga: Bagaimana Cara Memulai Trading Bitcoin dan Cryptocurrency Lain
2. Dilema Keamanan Bitcoin dan Anonimitas Penggunanya
Karena kepemilikannya bisa mengatasnamakan anonim, bitcoin bahkan sering digunakan sebagai metode pencucian uang dan berbagai tindakan kriminal lainnya.
Bitcoin juga dapat ditransfer lewat internet kepada siapapun yang mempunyai alamat wallet bitcoin.
Topologi P2P bitcoin dan tidak adanya administrasi tunggal membuatnya sangat sulit untuk dimanipulasi entah itu oleh entitas tertentu, baik otoritas keamanan siber atau pemerintahan manapun.
Sehingga, harga bitcoin (Bitcoin to IDR) sulit dipengaruhi oleh inflasi karena sulitnya memproduksi bitcoin dalam jumlah yang sangat besar.
Dengan bitcoin juga, transaksi antar-negara menjadi sangat mudah dan privat karena bitcoin sendiri tidak terikat pada negara, hukum atau regulasi manapun.
Perlu diketahui bahwa setiap transaksi bitcoin tercatat dalam catatan publik tetapi nama yang terlibat tidak pernah dicatat dan selalu anonim.
Di satu sisi, karena memungkinkan terjadinya transaksi gelap, sangat sulit bagi pihak otoritas untuk melacak siapa saja yang terlibat dalam berbagai tindakan kriminal.
Tindakan kriminal tersebut misalnya seperti pendanaan terorisme, pembelian senjata, narkotika, dan sebagainya karena tingkat anonimitas yang luar biasa.
Baca Juga: 8 Tips Sukses Trading Bitcoin dan Cryptocurrency Lainnya
3. Bagaimana Cara Mendapatkan Bitcoin?
Uang elektronik semacam bitcoin bisa disimpan dalam dompet digital yang ada di server cloud atau di komputer pribadi si pemilik.
Dompet yang dimaksud lebih mirip seperti rekening bank virtual yang memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima bitcoin, berinvestasi maupun bertransaksi.
Selain dalam bentuk transaksi, lalu bagaimana cara mendapatkan bitcoin?
Hal yang paling populer yang sering dilakukan orang-orang adalah dengan ‘menambang’ bitcoin.
Orang-orang bahkan saling bersaing untuk menambang bitcoin menggunakan komputer mereka dengan menyelesaikan puzzle matematika yang amat kompleks.
Begitulah proses terciptanya bitcoin.
Saat ini, pemenang yang berhasil menyelesaikan puzzle matematika tersebut dihadiahi 12,5 bitcoin (atau setara Rp 1,4 miliar) setiap 10 menit.
Luar biasa sekali, bukan?
Karena begitu menggiurkannya, banyak website di luar sana seperti website penyedia torrent/download software atau film gratis pada umumnya bahkan menyelipkan virus dalam bentuk javascript dan secara otomatis terinstall di komputer pengunjung.
Kemudian virus itu akan ‘menambang’ bitcoin di komputer pengunjung tersebut, menyebabkan komputer tersebut menjadi lambat dan mulai mudah panas.
Selain dengan ‘menambang’ dan transaksi antar pengguna, cara mendapatkan bitcoin lainnya yang kini sangat terkenal adalah melalui perdagangan.
Banyak perusahaan menjadi platform marketplace yang khusus bergerak di bidang perdangan bitcoin.
Bitcoin kini diperjualbelikan mengikuti kurs yang berlaku.
Hanya 1 bitcoin, valuasinya bisa setara dengan Rp 115 juta lebih. Gila!
Baca Juga: 10 Rekomendasi Koin Investasi Cryptocurrency
4. Lalu Apa Kaitan Bitcoin dengan KoinWorks?
Pada tahap awal kemunculan KoinWorks di tengah-tengah publik sebagai pionir P2P Lending di Indonesia, banyak yang salah mengasosiasikannya dengan bitcoin karena adanya sepenggal kata ‘KOIN’ di KoinWorks.
Alhasil, banyak yang mengira bahwa KoinWorks adalah tempatnya berinvestasi bitcoin.
Padahal, KoinWorks sendiri awalnya perusahaan yang menyediakan platform P2P Lending yang mempertemukan peminjam dengan pendana dalam sebuah platform online yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
Tapi, mulai sejak akhir tahun 2019 lalu, KoinWorks telah bertransformasi menjadi Super Financial App, yang menyediakan tidak hanya produk pendanaan, tetapi juga investasi emas digital dan pinjaman bisnis.
Produknya beragam, mulai dari KoinP2P dan KoinRobo sebagai produk pendanaan.
Ada juga KoinGold, tempat pengguna melakukan transaksi jual-beli emas digital.
Lalu, KoinBond yang menjadi solusi mudah untuk membeli investasi Surat Berharga Negara (SBN) dari pemerintah Indonesia secara Online.
Hingga, ada juga KoinBisnis, yang menyediakan pinjaman modal bisnis hingga Rp 2miliar.
5. Kalau Begitu, Apakah Transaksi dibKoinWorks Bisa Menggunakan Bitcoin?
Jawaban singkatnya, tidak.
Jawaban lengkapnya, otoritas moneter melarang.
Pelarangan oleh Bank Indonesia (BI) ditujukan bagi pelaku layanan keuangan berbasis teknologi (KoinWorks salah satunya) termasuk e-commerce agar tidak menerima bitcoin.
Pemrosesan mata uang virtual juga dilarang.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman Zainal, “Dalam konteks sistem pembayaran, bitcoin bukan alat pembayaran yang sah.”
Ia menambahkan, hal tersebut sejatinya sudah diatur dalam Peraturan Bank lndonesia tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran tahun 2016.
Meski begitu, enggak usah khawatir soal keuntungan.
P2P Lending di KoinWorks memiliki bunga yang menjanjikan, lho!
6. Legalitas Penggunaan Bitcoin dan Cryptocurrency Lain di Indonesia
Pada 23 Januari 2018, seperti yang dikutip dari TribunNews, pemerintah mengumumkan larangan keras penggunaan mata uang virtual (cryptocurrency) termasuk bitcoin sebagai alat transaksi dan pembayaran di Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperingatkan agar masyarakat tidak memperdagangkan atau membeli bitcoin, lantaran tidak ada badan regulator yang melakukan supervisi mengenai bitcoin.
Sehingga rentan menimbulkan risiko bagi masyarakat.
Penggunaan bitcoin, kata Agus, juga dekat dengan kemungkinan tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Baca Juga: Seperti apa Menambang Bitcoin Cryptocurrency yang Legal?
Kini kamu sudah memahami beberapa hal tentang bitcoin mulai dari apa itu bitcoin, bagaimana cara kerjanya dan cara mendapatkannya, kaitan bitcoin dengan KoinWorks, hingga legalitas penggunaan bitcoin di Indonesia.
Oleh karena itu, kamu sudah tahu bahwa bitcoin tidak ada kaitannya sama sekali dengan KoinWorks meski memiliki nama dengan unsur ‘KOIN’.
Selain itu, transaksi menggunakan bitcoin tidak bisa dilakukan bagi seluruh pengguna KoinWorks.
Kamu hanya bisa meminjam dan mendanai di KoinWorks menggunakan mata uang rupiah seperti yang diinstruksikan oleh pihak Bank Indonesia.