Pandemi Covid-19 berdampak kepada seluruh kehidupan manusia, termasuk sektor ekonomi.
Para pebisnis pun turut merasakan dampaknya, termasuk pebisnis tas
Pebisnis tas harus memutar otak dan memikirkan cara agar bisnis tas maju dan tetap bertahan dalam kondisi ini.
Tentu saja, para pebisnis tas tidak bisa mengandalkan cara penjualan yang sama seperti di masa normal atau hanya menunggu pembeli datang ke toko.
Pebisnis harus dengan kreatif menciptakan terobosan ide-ide baru agar usaha tasnya bisa tidak digoyang oleh pandemi Covid-19.
Daftar Isi
Cara Jitu dan Kreatif agar Bisnis Tas Maju pada Masa Pandemi
Yuk, coba terapkan strategi dan cara-cara yang telah teruji oleh para pebisnis di bawah ini agar bisnis tetap bisa bertahan dan maju pada masa pandemi Covid-19.
Berikut caranya:
1. Endorsement
Tidak ada satupun orang di Indonesia yang bisa menghindar dari dampak pandemi Covid-19.
Pengusaha Grosir Tas Gempol, Pratisia Kurniawati juga merasakan hal itu.
Pada masa pandemi Covid-19 ini omzetnya menurun hingga 50 persen.
Perempuan yang berasal dari Pasuruan, Jawa Timur itu akhirnya harus memutar otak agar bisnisnya tetap berjalan baik dan bisa maju seperti saat kondisi normal.
Mengembangkan bisnisnya di masa pageblug ini adalah hal yang mutlak harus dilakukan.
Pada awalnya, dia melakukan ekspansi dengan mengkolaborasikan tasnya dengan sejumlah brand ternama.
Dia menggaet salah satu brand kecantikan di Malang.
Caranya, dia membuatkan tas untuk merchandisenya mereka.
Usaha-usaha ini dilakukan untuk saling memperkuat branding dan menarik perhatian masyarakat secara luas.
Setelah mencoba menggunakan kerjasama dengan brand lain, Pratisia melakukan berbagai upaya lain untuk kembali mendongkrak pendapatan usahanya.
Salah satunya dia mencoba menggaet dan membuat kerjasama dengan para entertainer untuk endorsement.
Baginya melakukan endorsement lewat beberapa publik figur adalah cara jitu yang bisa dipakai agar bisnis tas maju di masa sulit seperti sekarang ini.
Dia mencoba menggaet entertainer berskala lokal maupun tingkat nasional.
Dalam usahanya dalam melakukan endorsement, Pratisia telah bekerjasama dengan tokoh artis-artis seperti Nikita Mirzani, Oneng Sugiarta, Ayu Ting-ting, dan masih banyak lainnya.
Pratisia mengakui bahwa cara ini sangat efektif untuk meningkatkan peminat tas-tasnya.
Selain peminat yang bertambah, reseller juga semakin banyak.
Ekspansi tasnya pun berkembang ke berbagai daerah.
Pada awal tahun ini, jumlah reseller-nya bertambah hingga mencapai lebih dari ratusan orang.
Tentu saja, dia memperoleh pendapatan yang lumayan terdongkrak dari strategi endorsement ini.
2. Melibatkan Konsumen
Christiana Tunjung, pemilik bisnis tas kulit Abekani, mengatakan bahwa selama masa pandemi Covid -19 penjualannya turun hingga 90 persen.
Karena itu, dia melakukan antisipasi dengan cara menurunkan produksi produk ready stock-nya.
Saat keadaan memburuk, Tunjung memutar otak dan memulai langkah untuk meningkatkan dukungan dari komunitas pecinta produknya yaitu Abekanian.
Komunitas Abekanian katanya selalu bertambah sebanyak kurang lebih 1.000 orang.
Menggalang solidaritas dari pecinta tasnya menjadi salah satu alternatif Tunjung bisa bertahan di masa pandemi.
Untuk menarik perhatian pada Abekanian, Tunjung sering mengadakan lomba desain tas.
Pemenang dari lomba itu akan mendapatkan tas kulit gratis dengan desainnya sendiri, serta nantinya akan masuk polling untuk proses produksi skala besarnya.
Sistem polling ini adalah terobosan yang digunakan Abekani untuk meningkatkan ketertarikan banyak orang di pasaran.
Tentu saja, dengan adanya sistem ini produsen bisa mengetahui secara langsung minat konsumennya.
Pilihan terbanyak dari polling tersebutlah yang akan menjadi acuan bagi produsen membuat sebuah tas.
Sistem ini memadukan urusan bisnis dengan keterlibatan konsumen secara langsung terhadap selera mereka.
Dengan adanya keterlibatan aktif konsumen, Abekani tidak perlu takut nantinya desain produknya tidak disukai oleh khalayak.
Kamu bisa mencoba tips yang satu ini jika ingin tetap mempertahankan bisnis tasmu.
Jangan takut untuk memulai cara polling dan peka terhadap minat pasar.
Tunjung mengatakan bahwa dengan cara ini pesanannya justru semakin membludak.
Ini menandakan pentingnya mendapatkan dukungan dari komunitas pecinta tasmu agar bisnis tetap bertahan dan maju.
3. Melayani Produksi Tas Custom dan Limited Edition
Setelah belajar sistem polling dari Tunjung dan Abekani, kamu bisa juga memakai cara baru untuk menarik perhatian dari konsumen tas.
Ada berbagai macam cara lain, tetapi cobalah untuk menggunakan sistem custom dan memasukkannya dalam promosi.
Dengan menggunakan sistem custom, kamu bisa memangkas ongkos promosi karena hanya perlu beberapa kali branding bahwa pelanggan bisa mengatur pesanannya sendiri.
Dalam meng-custom tas, pembeli bisa leluasa memilih desain model tasnya.
Selain desain model, pembeli bisa menentukan sendiri bentuk dan bahan.
Contoh produk tas yang biasa di-custom adalah goodie bag kanvas atau spunbond, pouch tablet atau pouch travel, backpack, hingga tas laptop.
Tas para wanita juga nantinya bisa jadi produk yang di-custom.
Konsumen akan semakin tertarik dengan tokomu karena mereka bisa sesuka hati menentukan tas.
Tetapi, kamu perlu membuat standar yang tegas dan ketentuan yang jelas ketika ingin menggunakan sistem custom dalam usaha tasmu.
Misalnya, harga, ukuran tas, dan beberapa hal lainnya.
Cara agar bisnis tas maju selain custom, cobalah untuk membuat promosi barang limited edition.
Ini akan membuat setiap tas yang kamu luncurkan dan jual dinilai istimewa oleh para pelanggan.
Dengan menaruh kata “limited edition”, pelanggan akan berbondong-bondong berebut tas yang kamu jual.
4. Memberikan Bonus Merchandise dan Voucher Belanja
Salah satu yang membuat mata konsumen tas tertarik belanja adalah ketika mereka melihat tulisan “diskon”, “bonus”, dan “voucher”.
Pastikan kamu menggunakan cara ini untuk meningkatkan penjualan.
Kamu bisa bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memberikan voucher pembelian tas di tokomu.
Selain diskon dan voucher, kamu bisa memberikan bonus suatu barang jika konsumen membeli tas dalam jumlah tertentu.
Hal ini akan membuat mereka semakin ingin membeli tas di tokomu.
Ingat untuk memberikan bonus barang yang sangat marketable.
Artinya, bonus barang tersebut benar-benar dibutuhkan oleh konsumen itu, atau barang yang sangat unik dan idam-idamkan oleh banyak orang.
Pada masa pandemi ini, masyarakat Indonesia sedang mengalami demam K-Pop atau Drama Korea.
Mereka sangat menyukai member dari boyband seperti BTS.
Kamu bisa menginovasikan bonus tas yang bertema K-Pop.
Misalnya, pelanggan akan mendapatkan gantungan kunci berfoto member boyband Korea ketika membeli sebuah produk dari tokomu.
Memanfaatkan demam Korea ini bisa menjadi salah satu cara jitu yang bisa kamu lakukan untuk membuat konsumen semakin betah melihat etalase toko offline dan online milikmu.
Cara Jitu Mana yang Ingin Kamu Lakukan?
Kamu bisa memakai cara agar bisnis tas maju seperti yang telah dijelaskan di atas.
Percayalah bahwa semua usaha yang dilakukan dengan kesungguhan selalu manis dan berbuah nantinya.
Kamu hanya perlu melakukannya dan konsisten terhadap usahamu. Semoga sukses!