Return crypto yang tinggi membuat instrumen investasi yang satu ini mulai dilirik oleh masyarakat beberapa tahun belakangan. Sayangnya, di tahun 2022 harga crypto sedang anjlok-anjloknya. Untuk itu, kamu perlu diversifikasi aset kamu, Sobat KoinWorks.
Mengutip dari Buku Kajian Stabilitas Keuangan Nomor 38 Maret 2022 yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), salah satu mata uang crypto, yaitu bitcoin pernah memberikan return crypto mencapai 1.116,73% apabila seseorang membelinya pada akhir 2018 dan menjualnya di akhir 2021.
Namun, jangan lupa bahwa di dunia investasi terdapat istilah ‘high risk, high return’. Artinya, instrumen investasi yang memiliki risiko yang besar biasanya menawarkan imbal hasil yang tinggi, termasuk crypto.
Instrumen investasi tersebut tentu tidak cocok dengan investor yang mudah deg-degan ketika asetnya berkurang meskipun hanya Rp100. Mereka lebih cocok untuk berinvestasi pada instrumen yang memberikan return lebih stabil, seperti KoinRobo.
Berbicara tentang crypto dan KoinRobo, di artikel ini KoinWorks akan mengajak kamu membandingkan return dari kedua instrumen investasi tersebut.
Yuk, simak!
Daftar Isi
Investasi Crypto untuk Dapatkan Capital Gain
Jika di zaman dahulu masyarakat menggunakan sistem barter atau tukar menukar barang untuk memenuhi kebutuhan, kemudian muncul uang, dan belakangan muncul istilah baru yang dikenal dengan crypto yang merupakan mata uang digital.
Apa itu Crypto?
Mungkin tak sedikit dari kamu yang sudah mengenal istilah ini. Secara sederhana, crypto adalah mata uang digital yang tidak bisa kamu sentuh dan lihat bentuknya.
Dengan menggunakan crypto sebagai alat tukar, kamu tak lagi membutuhkan dompet dalam bentuk fisik untuk menyimpan uangmu. Sebab, kamu bisa bertransaksi melalui dompet digital yang bisa diakses melalui ponsel atau perangkat komputer.
Selain itu, sebagai mata uang digital, crypto juga telah dijamin dengan kriptografi yang mana membuat keberadaannya sulit untuk dipalsukan atau digandakan.
Mengapa crypto begitu populer?
Salah satu alasannya karena aset ini tidak terikat oleh otoritas pusat, seperti bank. Mereka menggunakan jaringan yang terdesentralisasi dari teknologi Blockchain yang sistem pendistribusiannya bisa dilakukan melalui berbagai komputer.
Lantas, sebenarnya penggunaan crypto di Indonesia legal enggak, sih?
Saat ini, perdagangan crypto di Indonesia berada di bawah pengaturan Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan sejak tahun 2019.
Namun, hal tersebut tak lantas membuat crypto dapat beredar bebas di Indonesia. Lebih lanjut, legalitas crypto di Indonesia hanya terbatas sebagai komoditas yang bisa diperdagangkan saja. Artinya, kamu enggak bisa menggunakan crypto sebagai alat pembayaran.
Sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia, Menurut Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko, BI menyatakan bahwa crypto tidak bisa dijadikan mata uang atau alat pembayaran yang sah di Indonesia.
Performa Crypto di Akhir Tahun 2022
Dibalik segala kelebihannya hingga membuat para investor tergiur untuk menginvestasikan uangnya, pada akhirnya crypto juga merupakan investasi yang sangat mungkin terjadi risiko kerugian. Apalagi crypto tergolong instrumen investasi dengan risiko yang tinggi.
Mengutip dari Antaranews, tahun 2020 dan 2021 menjadi tahun di mana crypto mengalami tren bullish yang membuat harga 1 bitcoin mencapai level harga tertinggi sepanjang masa atau all time high, yaitu US$68.990 pada November 2021
Namun, tahukah kamu berapa harga 1 bitcoin sekarang?
Per 21 Desember 2021 harga 1 bitcoin hanya US$16.856! Artinya dalam satu tahun saja 1 bitcoin bisa turun hingga 75%.
Melansir dari Katadata, anjloknya bitcoin dan aset crypto lainnya sepanjang tahun 2022 disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu peningkatan inflasi, kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed, perang Rusia-Ukraina, kekacauan rantai pasokan global, serta lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di berbagai negara.
Sementara itu, di kuartal IV tahun 2022 sentimen negatif juga seolah enggan berhenti, seperti permasalahan yang menimpa salah satu bursa pertukaran terbesar, FTX. Kebangkrutan FTX membuat dunia crypto yang sedang tidak baik-baik saja makin memburuk. Bahkan, melansir dari CNBC Indonesia, hal tersebut mengakibatkan uang senilai miliaran dolar Amerika Serikat (AS) menguap.
Belum selesai permasalahan, pasar crypto juga dihantui oleh FUD terkait Binance yang tidak mempunyai cadangan aset terhadap 100% reserve-nya. Melansir dari Beritasatu, hal ini menimbulkan kemungkinan adanya tindakan pencucian uang yang berimbas penarikan dana harian terbesar Binance, yaitu mencapai 4.5 miliar dolar AS dalam kurun waktu 24 jam.
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa sentimen baik positif maupun negatif dapat mempengaruhi pergerakan harga crypto. Makanya crypto termasuk dalam investasi yang high risk, high return.
Investasi crypto cocok bagi kamu yang memiliki profil risiko agresif, yaitu bersedia mengambil risiko tinggi asal keuntungan yang didapat pun bisa lebih besar.
Selain itu, harga crypto yang naik turun dengan cepat bisa kamu manfaatkan untuk mendapatkan capital gain sebanyak-banyaknya, lho. Tapi untuk sampai pada level ini, tentu saja kamu perlu melakukan analisa teknikal saat melakukan jual-beli aset crypto sehingga kamu bisa mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari transaksi tersebut.
So, kalau aset kamu di crypto sudah berkembang dan balik modal jangan hanya di screenshoot aja ya, tapi segera lakukan action untuk take profit juga.
Bangun Passive Income dengan KoinRobo dari KoinWorks
Pernah dengar istilah ‘jangan menaruh telur dalam keranjang yang sama’?
Logikanya, jika kamu menaruh semua telur dalam satu keranjang ketika keranjang tersebut jatuh maka seluruh atau sebagian besar telur akan pecah. Lain halnya jika kamu menaruh telur pada keranjang yang berbeda-beda.
Hal tersebut berlaku juga dalam dunia investasi, yaitu untuk selalu melakukan diversifikasi aset investasi yang dimiliki ke beberapa instrumen investasi yang berbeda.
Jika kamu memiliki aset di instrumen dengan risiko tinggi, seperti crypto dengan harapan bisa mendapat capital gain sebanyak-banyaknya, pastikan juga untuk diversifikasi aset kamu pada instrumen investasi yang lebih stabil. Misalnya, dengan melakukan pendanaan di KoinRobo dari KoinWorks.
Apa itu KoinRobo?
Pengguna setia KoinWorks pasti sudah tidak asing dengan produk pendanaan yang satu ini.
KoinRobo adalah produk pendanaan berbasis peer-to-peer lending (P2P) yang akan secara otomatis melakukan diversifikasi aset pendanaan kamu ke beberapa pinjaman guna memitigasi risiko serta mengoptimalkan imbal hasil.
KoinRobo akan mengotomatisasikan pendanaan kamu demi mencapai hasil tertentu sesuai dengan tenor yang ditentukan.
Inilah yang membedakan teknologi di KoinRobo dengan teknologi Auto Purchase yang hanya membantu kamu mendanai pinjaman sesuai preferensi.
Tak hanya itu, dengan melakukan pendanaan di KoinRobo, kamu secara otomatis telah memberikan kontribusi positif untuk UMKM di Indonesia, karena pendanaan kamu disalurkan kepada pemilik bisnis UMKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya.
Return KoinRobo
Dari segi return, KoinRobo memiliki keunggulan berupa imbal hasil yang terprediksi.
Oleh karena itu, instrumen investasi yang satu ini bisa jadi pilihan yang cocok untuk menghasilkan passive income.
Mulai dengan Rp100 ribu saja, kamu sudah bisa melakukan pendanaan dengan imbal hasil 5%-14% per tahun.
Lebih rincinya berikut return yang akan kamu dapat ketika melakukan pendanaan di KoinRobo:
- Best Performing: 5%-13% p.a. dengan minimal pendanaan Rp100 ribu.
- Robo Prime: 8%-13% p.a. dengan minimal pendanaan Rp20 juta.
- Robo Pro: 10%-14% p.a. dengan minimal pendanaan Rp50 juta.
Imbal hasil yang terprediksi membuat return pendanaan di KoinRobo jadi lebih stabil sehingga cocok untuk menghasilkan passive income.
Untuk bisa mendapatkan compounding effect, jangan lupa aktifkan fitur auto rollover saat melakukan check out di KoinRobo. Untuk kamu yang ingin dananya lebih cepat berkembang, pilih auto rollover untuk pokok + bunga. Sementara bagi kamu yang ingin menikmati passive income dari pendanaan KoinRobo, pilih auto rollover untuk pokok saja, sehingga kamu bisa mencairkan imbal hasil dari pendanaan kamu sebagai passive income.
Jadi, kalau ditanya dari kedua instrumen investasi di atas mana yang lebih baik?
Jawabannya keduanya sama-sama bagus. Tapi akan lebih baik lagi jika kamu melakukan diversifikasi aset ke kedua instrumen investasi tersebut.
Investasi crypto untuk menghasilkan capital gain, sedangkan KoinRobo yang lebih stabil bisa membuat hati lebih tenang dan untuk mengelola passive income kamu.
Buat kamu yang sudah terlebih dahulu investasi crypto, jangan lupa untuk diversifikasi aset di KoinRobo juga, ya!