Apa itu pembayaran digital, dan apa saja jenis serta manfaatnya untuk kamu?
Coba kamu lihat, berapa banyak uang kertas atau koin yang biasa tersimpan di dompetmu belakangan ini. Lalu, bandingkan dengan jumlah uang yang biasa kamu simpan di dompet selama setahun terakhir.
Apakah jumlahnya sama, atau malah berkurang dibandingkan tahun lalu?
Kalau memang jumlahnya sama dan malah cenderung berkurang, ada kemungkinan kamu mulai aktif menggunakan pembayaran digital, yang membuat kamu kurang membutuhkan kehadiran uang fisik lagi.
Sebut saja produk E-money untuk membayar tol atau bus, QRIS yang bisa kamu pakai untuk belanja di banyak toko dan warung, serta e-wallet GoPay yang bisa buat kamu beli dan pesan berbagai barang tanpa harus keluar rumah.
Nah, itulah beberapa contoh pembayaran digital yang sudah banyak tersedia di Indonesia.
Lalu, apa sih sebenarnya sistem pembayaran digital ini? Apakah memiliki lebih banyak manfaat dari yang sudah kamu rasakan sekarang, atau malah seharusnya kamu hindari penggunaannya?
Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak ulasannya berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Sistem Pembayaran Digital
Pembayaran digital atau digital payment adalah metode pembayaran nontunai (cashless) yang bisa kamu lakukan pada pihak penjual (merchant), baik secara offline maupun online.
Contoh dari pembayaran digital secara offline adalah ketika kamu membeli barang dari sebuah toko kelontong atau warung makanan, dan kamu melakukan transaksi menggunakan sistem QRIS. Kamu harus datang terlebih dahulu untuk menyelesaikan transaksinya.
Sedangkan, pembayaran nontunai secara online contohnya adalah ketika kamu memesan makanan melalui layanan GoFood, dan membayar pesanan kamu menggunakan fitur GoPay.
Hal yang menjadi persamaan dari kedua metode tersebut adalah kamu tidak lagi membutuhkan uang fisik untuk menyelesaikan transaksi.
Regulasi Pembayaran Digital di Indonesia
Sistem pembayaran digital pun sudah memiliki regulasi yang mengatur aktivitasnya di Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik.
- Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
- Surat Edaran Bank Indonesia No.18/41/DKSP tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
- Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/17/DASP tentang Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/10/DASP tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu.
- Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
- Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital oleh Bank Umum.
- Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/18/PADG/2019 tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran.
- Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 24/1/PADG/2022 tanggal 25 Februari 2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/18/PADG/2019 tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran.
5 Jenis Pembayaran Digital di Indonesia
Apa saja jenis pembayaran yang masuk ke dalam kategori pembayaran digital?
Nah, berikut adalah beberapa contoh pembayaran digital yang tidak asing lagi di Indonesia:
1. Uang elektronik (electronic money)
Uang elektronik atau electronic money adalah alat pembayaran yang tersimpan dalam sebuah media digital, umumnya dalam bentuk chip atau server.
Untuk menggunakannya, kamu terlebih dulu harus menambahkan uang, atau top up saldo, pada platform yang menyediakan uang elektronik tersebut.
Sebagai contoh, uang elektronik berbasis chip biasa kamu temukan pada produk-produk uang elektronik yang dikeluarkan oleh beberapa bank konvensional, seperti E-Money, TapCash, dan Flazz.
Sedangkan untuk uang elektronik yang memiliki basis server contohnya adalah OVO Cash dan LinkAja.
2. Dompet elektronik (e-wallet)
Kalau sebelumnya ada electronic money, sekarang ada yang namanya electronic wallet atau e-wallet.
E-wallet tidak hanya bisa kamu gunakan untuk melakukan pembayaran transaksi, tetapi bisa kamu gunakan juga untuk menyimpan dan mengelola uang secara online– layaknya sebuah “dompet”.
Biasanya, ketika kamu menyimpan uang di e-wallet, kamu pun akan mendapatkan banyak promo dan keuntungan lainnya, baik saat akan melakukan transaksi, atau sekadar menyimpan uang dalam waktu tertentu (seperti layanan deposito pada bank konvensional).
Contoh penyedia e-wallet di Indonesia adalah Flip, GoPay, OVO, ShopeePay, DANA, dan LinkAja.
3. Kartu kredit
Sebenarnya kartu kredit sudah cukup lama digunakan, dan masih banyak orang pakai saat ini di era online marketplace dan e-commerce.
Pasalnya, sudah banyak platform yang menyediakan opsi pembayaran menggunakan kartu kredit atau virtual credit card.
Karena biasanya digunakan untuk menggantikan uang tunai, maka kartu kredit ini masih termasuk salah satu media pembayaran digital.
4. Internet banking, mobile banking, SMS banking
Layanan internet banking (i-banking), mobile banking (m-banking), dan SMS banking sempat marak digunakan sebelum banyaknya layanan digital bank dan pembayaran digital saat ini.
Ketiga sistem pembayaran digital tersebut merupakan perpanjangan tangan dari bank konvensional, dan bertujuan untuk memudahkan para nasabah mereka.
Apakah perbedaannya?
Internet banking memudahkan nasabah dalam menggunakan layanan bank secara online melalui website resmi mereka.
Di sini kamu bisa melakukan cek saldo, melakukan transfer uang, membayar tagihan, membuka rekening deposito, hingga memeriksa riwayat transaksi.
Di sisi lain, mobile banking memiliki peran yang sama, namun hanya bisa digunakan melalui aplikasi pada smartphone.
Saat ini, sudah banyak bank konvensional di Indonesia yang masing-masing memiliki aplikasi khusus, yang bisa kamu unduh melalui platform Google Play Store maupun App Store.
Sementara itu, SMS banking pun memiliki konsep yang sama, namun biasanya hanya terbatas pada penyediaan fitur-fitur tertentu seperti notifikasi SMS ketika ada dana keluar/masuk, keperluan transfer, cek saldo, membayar tagihan, dan perubahan PIN.
Karena semua aktivitasnya melalui layanan pesan pendek, maka kamu memerlukan pulsa untuk menjalankannya.
5. QRIS
Metode pembayaran digital yang satu ini pasti sering kamu gunakan dalam aktivitas sehari-hari.
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah sebuah sistem pembayaran digital, yang menyatukan beragam kode QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) di Indonesia, yang juga menggunakan kode QR.
Dengan kode QR, sudah banyak merchant yang melayani pembayaran secara cashless; mulai dari toko-toko di pusat perbelanjaan, hingga ke warung-warung di sekitar tempat tinggal kamu.
Kemudian, karena sudah cukup banyak terintegrasi dengan layanan keuangan lainnya, kamu akan dengan mudah menemukan fitur QRIS ini di berbagai e-wallet, mobile banking, dan layanan digital bank dan neobank lainnya.
Manfaat Melakukan Pembayaran Secara Digital
Jadi, apa saja sih keuntungan dan manfaat yang bisa kamu dapatkan dari penggunaan sistem pembayaran digital?
Berikut beberapa di antaranya:
- Cepat dan praktis. Kamu tidak perlu lagi membawa banyak uang kertas dan koin di dompetmu. Cukup menggunakan internet dan smartphone, kamu sudah siap melakukan transaksi.
- Aman. Beberapa penyedia pembayaran digital seperti e-wallet mengharuskan kamu mendaftarkan data diri dan melakukan verifikasi, sehingga identitasmu dan pengguna lainnya tercatat. Hal ini tentu mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan maupun kecurangan.
- Mengurangi peredaran uang palsu. Dengan aktif menggunakan uang elektronik dan pembayaran secara digital, kamu tentu saja secara tidak langsung membantu mengurangi beredarnya uang palsu di masyarakat.
- Catatan transaksi lengkap. Umumnya, platform penyedia pembayaran digital juga dilengkapi dengan pencatatan otomatis, sehingga kamu bisa memantau aktivitas keuanganmu.
- Banyak promo. Nah, ini mungkin yang cukup menarik perhatian kamu. Banyak promo dan potongan harga yang biasanya disediakan platform pembayaran digital.
- Bisa mengajukan cicilan. Beberapa platform pembayaran digital bahkan memberikan kemudahan bagi kamu yang ingin mengajukan cicilan untuk melunasi suatu transaksi.
Kekurangan Pembayaran Digital
Selain manfaat yang bisa kamu dapatkan, tentu ada beberapa kelemahan atau kekurangan dari sistem pembayaran digital.
Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
- Membutuhkan internet. Bagi merchant maupun konsumen, baik salah satu maupun keduanya perlu memiliki jaringan koneksi internet untuk dapat melakukan pembayaran digital.
- Penggunaan terbatas. Untuk uang elektronik dan dompet elektronik biasanya hanya bisa digunakan pada merchant yang menyediakan alat reader-nya.
- Saldo terbatas. Biasanya, platform electronic money dan e-wallet memiliki batas saldo maksimal, dan tidak bisa kamu tambah lagi, demi alasan keamanan.
- Perlu mendaftarkan data diri. Penyedia pembayaran digital seperti e-wallet, internet banking, dan virtual credit card membutuhkan data diri kamu sebelum kamu bisa menggunakan layanannya.
Kelola Aktivitas Keuangan Kamu dengan KoinWorks NEO!
Itulah penjelasan dan beberapa jenis pembayaran digital yang sekarang lazim kamu temukan di Indonesia.
Bagi kamu yang memang belum aktif menggunakan sistem pembayaran ini, simak lagi ulasan di atas dan pertimbangkan baik-baik manfaat dan kekurangannya.
Sebagai tambahan informasi, KoinWorks NEO dari KoinWorks juga bisa loh kamu gunakan sebagai alat pembayaran digital– terutama bagi kamu yang berprofesi sebagai pengusaha, freelancer, maupun gig worker lainnya.
KoinWorks NEO merupakan layanan kelola keuangan dari super financial app KoinWorks, yang bisa membantu kamu dalam urusan pembayaran, pengiriman uang, pemantauan aktivitas finansial, dan penyediaan laporan keuangan dalam satu aplikasi.
Yuk, gabung KoinWorks NEO, sekarang!